Semakin cepat motor MotoGP melaju, semakin kuat pula motor ini harus melakukan pengereman. Para pembalap selalu mencoba melaju secepat mungkin di setiap balapan, namun terkadang mereka perlu mengerem sampai batas kekuatan motornya. Penanda zona pengereman pada sirkuit merupakan kunci dalam mengambil tikungan dengan cepat dan aman, karena jika pembalap menikung terlalu cepat, maka mereka beresiko untuk melebar atau bahkan crash
Dalam kalender balap MotoGP, ada beberapa tikungan tikungan di sirkuit yang sangat menuntut pembalap untuk mengeluarkan semua ketrampilannya dalam mengerem :
- Yang pertama adalah tikungan pertama di sirkuit Catalunya, Barcelona
Dalam hal pengereman, sirkuit Catalunya Barcelona merupakan salah satu sirkuit yang paling menyulitkan para pembalap MotoGP, karena temperatur lintasan di tikungan itu sangat tinggi dan pembalap harus menggunakan 3 rem utama pada motornya, yaitu rem depan, rem belakang dan engine brake. Di sirkuit Catalunya para pembalap kira kira bisa melakukan pengereman sebanyak 10 kali, yang mana pembalap menghabiskan waktu 30 detik hanya untuk mengerem saja di setiap 1 putaran lapnya. Ini berarti sekitar 28% waktunya di lintasan saat balapan dihabiskan hanya untuk mengerem
Titik pengereman yang paling sulit adalah beberapa meter sebelum masuk ke tikungan pertama, karena disitu pembalap sedang melaju sangat cepat di lintasan lurus yang panjangnya lebih dari 1km. Untuk bisa menikung dengan aman, motor harus berada di kecepatan 100km/jam, namun di lintasan lurus ini kecepatan motor bisa mencapai 340km/jam. Ini berarti motor harus melakukan deselerasi 240km/jam hanya dalam jarak 285 meter
Mobil Formula 1 yang juga membalap di sirkuit ini hanya mencapai kecepatan maksimalnya sekitar 320km/jam di lintasan lurus , namun mobil F1 bisa menikung di kecepatan 156km/jam
- Yang kedua, tikungan pertama di sirkuit Red Bull Ring
memang benar bahwasanya sirkuit Red Bull Ring ini adalah sirkuit dengan jumlah tikungan yang paling sedikit di kalender balap MotoGP – Hanya ada 10 total tikungannya, namun di sirkuit ini diberi 7 tanda pengereman di pinggir lintasannya, yang berarti hampir semua tikungan di sirkuit ini memerlukan pengereman yang keras. Pabrikan rem yang menyuplai MotoGP, Brembo bahkan menilai ada 3 tikungan yang memerlukan pengereman yang sangat keras, jadi tidak heran bahwa sirkuit Austria ini memegang rekor untuk rata rata G-Force pengereman tertinggi di kalender balap, dengan 1,3 G
salah satu sektor pengereman yang ekstrim ada di sebelum menuju tikungan pertama. Meskipun itu hanya tikungan menurun yang terlihat simpel, namun di area itu sangat membutuhkan pengereman yang sangat keras. kecepatan Motor sampai pada titik ini bisa mencapai 310km/jam dan hanya punya waktu 4 detik untuk menurunkan kecepatannya kurang dari 100km/jam agar aman saat menikung. Sangat berbeda dengan mobil Formula 1 yang bisa mencapai kecepatan yang lebih tinggi saat menikung, yaitu di kecepatan 144km/jam
- Yang ketiga adalah tikungan ke 11 di sirkuit Motegi
tidak lengkap rasanya kalau tidak memasukan sirkuit Motegi ke dalam daftar. Di video sebelumnya kita sudah memberitahu bahwa sirkuit yang berkarakter stop and go ini adalah satu satunya sirkuit dimana para pembalapnya harus menggunakan cakram rem 340mm. Motegi adalah sirkuit dimana para pembalap menghabiskan banyak waktu untuk mengerem, kira kira sebanyak 33% selama balapan berlangsung. Ini setara dengan 35 detik per putaran lapnya
sirkuit ini memiliki 10 tanda pengereman, tikungan yang paling sulit adalah tikungan 11. Tidak hanya karena tikungan ini sangat tajam, namun juga pembalap masuk ke tikungan ini setelah melaju di lintasan lurus yang menurun, lintasan lurus ini biasa disebut “Downhill Straight”. Di area ini membutuhkan deselerasi dari kecepatan 310km/jam ke 80km/jam, pengereman ini dilakukan dengan jarak 260 meter dengan gaya g-force yang diterima pembalap mencapai 1,5G, dan saat mengerem pembalap bisa menanggung beban 7,5kg pada tuas rem depannya
- Kemudian yang terakhir, tikungan 1 dan 15 di sirkuit Sepang Malaysia
Grand Prix Malaysia sudah dikenal memiliki sirkuit yang sangat menuntut dari segi pengereman. Dengan temperatur udara yang tinggi yang bisa mencapai 35 derajat celcius dan 45 derajat celsius di temperatur aspalnya, ditambah lagi layout lintasannya, semua ini merupakan tantangan yang cukup berat bagi komponen komponen rem pada motor MotoGP
Sirkuit Sepang memiliki 11 tanda pengereman di tikungannya, tikungan yang paling ekstrim adalah di tikungan 1 dan 15, yang mana ini adalah 2 lintasan lurus di titik awal balapan dan akhir balapan. Tikungan 15 merupakan tikungan yang sedikit lebih lambat dari tikungan 1, dan bisa menghasilkan beban sekitar 6kg pada tuas rem untuk bisa menurunkan ke kecepatan 70km/jam dalam jarak 270 meter
Di tikungan 1 pembalap lebih keras dalam mengerem. Disini kecepatan motor bisa mencapai 320km/jam dan harus menurunkan kecepatannya sampai 70km/jam. Waktu pengereman di titik ini mencapai 5 detik dan membutuhkan jarak 260 meter. Gaya g-force yang diterima pembalap saat melakukan pengereman disini bisa mencapai 1.5G dengan beban pada tuas remnya bisa mencapai 6,8kg
Jika dibandingkan dengan mobil Formula 1, mobil F1 bisa melaju di titik ini dengan lebih cepat dan bisa menurunkan ke kecepatan 90km/jam dalam jarak 68 meter sebelum menikung, namun di saat itu para pembalap F1 harus bisa menahan beban 123kg untuk menekan pedal rem di kakinya dan juga gaya g-force yang diterimanya bisa mencapai 4,4G saat pengereman.
Singkatnya, tikungan 1 di Sirkuit Sepang memerlukan pengereman tercepat di kalender balap Grand Prix MotoGP, selain itu di sirkuit ini keterampilan pembalap dan komponen rem motor mereka diuji sampai batas maksimal