Balapan dalam kondisi kering dan basah butuh penyesuaian. Bukan hanya penyesuaian dari segi teknis atau motor, tapi juga perlengkapan atau riding gear pebalap. Saat hujan turun di lintasan, pembalap dan anggota tim harus bersiap menghadapi masalah yang kemungkinan besar akan terjadi saat balapan.
ada beberapa penyesuaian yang harus dilakukan pembalap untuk menghadapi menghadapi balapan
- yang pertama Helm
Salah satu dampak negatif yang utama saat balapan di tengah hujan adalah tingkat kelembapan yang tinggi dapat meningkatkan kondensasi atau pengembunan. Kondisi tersebut dapat mengganggu visibilitas pebalap. Helm yang digunakan saat wet race memiliki lebih banyak ruang untuk ventilasi .
Namun, hal ini tidak mengurangi dampak dari masalah lain, yang utamanya disebabkan oleh faktor manusia yang tidak dapat dihindari, yaitu pernapasan. Maka itu, helm memiliki masker yang mengarahkan udara yang dihembuskan ke bawah, menjauhi kaca helm.
- Yang kedua adalah Visor Helm
Visor helm juga tak hanya satu jenis saja yang disediakan. Ada beberapa tingkat kecerahan yang berbeda untuk kondisi kering dan basah. Visor helm yang lebih gelap dapat melawan cahaya yang intens dan layar yang lebih terang meningkatkan penglihatan dalam kondisi cahaya redup.
Layar helm yang tersedia untuk cuaca hujan cenderung lebih cerah. Perangkat ini juga memiliki layar internal, terpisah dari yang utama, yang berfungsi untuk menjaga suhu yang seimbang di dalam helm dan juga dapat mengurangi kondensasi pada visor. Penting juga untuk menjaga permukaan tetap bersih dan kering dengan menggunakan proses perawatan khusus.
Dan juga visor khusus hujan ini dilengkapi penutup karet pada bagian atasnya untuk memastikan kaca helm tidak kemasukan air hujan yang masuk dari atas yang dapat mengganggu konstentrasi pembalap.
- Yang ketiga adalah Knee Slider
Menikung dengan posisi rebah dalam kondisi basah sangatlah berbahaya. Sementara, pebalap harus melakukannya untuk meraih hasil terbaik. Knee slider yang digunakan dalam kondisi wet race lebih tebal dari yang biasa dan lebih cepat menyentuh aspal. Sehingga, menjaga motor tidak terlalu miring. Dengan begitu, knee slider dapat menawarkan perlindungan yang lebih besar.
- Yang keempat, Sarung Tangan
Sarung tangan yang digunakan dalam cuaca hujan cenderung tidak terlalu kaku dan ringan. Sehingga lebih nyaman bagi pembalap dan memungkinkan ketangkasan yang lebih besar saat memegang stang motor. Kenyamanan tambahan datang dengan hilangnya perlindungan dari sarung tangan yang dirancang untuk cuaca kering, yang mana itu lebih tebal tetapi membuat pembalap kesulitan saat membalap dalam kondisi basah. Untuk itu, ada berbagai macam sarung tangan yang bisa digunakan dalam kondisi hujan. Tergantung pilihan pembalapnya sendiri apakah lebih memutuskan sarung tangan yang lebih nyaman atau yang lebih safety
- Yang kelima sepatu balap
Sepatu balap hujan hanya digunakan untuk curah hujan yang tinggi. Sepatu ini tidak memiliki banyak ventilasi. Alasannya sederhana, agar air tidak masuk dan kaki terendam air di dalam sepatu. Seperti halnya sarung tangan, sepatu balap hujan juga cenderung dibuat dalam berbagai variasi yang berbeda tergantung pada preferensi pembalap untuk kenyamanan dan perlindungan.
- Kemudian yang terakhir adalah baju balap
Penyesuaian juga dilakukan pada baju balap atau wearpack. Meskipun tidak ada wearpack khusus yang digunakan dalam balapan saat hujan deras, melindungi pakaian dari air sangat penting. Sebab, bahannya sangat mudah menyerap air dan membuatnya menjadi tidak nyaman saat balapan.
Untuk mencegah hal ini terjadi, produk tahan air ditambahkan ke sepatu bot, sarung tangan, dan wearpack. Jika kondisi cuaca hujan cukup deras, pebalap juga bisa menggunakan jas hujan khusus.
Penggunaan perlengkapan balap dalam kondisi wet race memang sedikit tidak mengindahkan faktor-faktor seperti perlindungan, kenyamanan dan efektivitas. Pembalap dituntut harus beradaptasi dengan kondisi tersebut dan perlengkapan balap dirancang untuk membantu semua pebalap dalam proses adaptasi ini agar dapat memberikan yang terbaik selama balapan.