Perkembangan kecanggihan teknologi di MotoGP berjalan semakin massive di era balap modern. Sejak MotoGP mengubah format regulasi kubikasi mesin motor menjadi 800cc, teknologi mulai memegang peran penting saat balapan berlangsung.
Ketika itu Lap Time tidak hanya ditentukan dari kepiawaian pembalap dalam memilih racing line tercepat, masuk dan keluar tikungan dengan cara terbaik dan ketepatan berakselerasi serta mengerem di Braking Zone yang tepat. Pada awalnya, Traction Control menjadi teknologi yang mampu menyedot perhatian banyak pecinta balap MotoGP.
Dan seiring pergantian masa, muncul terobosan teknologi baru yang semakin memudahkan pembalap dalam menggeber kuda besinya di lintasan. Kini motor di desain untuk bisa melaju semakin kencang dan lebih aman untuk dikendarai. Semua hal yang bisa menghambat kinerja motor akan diminimalisir dengan teknologi pada motor.
Seperti Aero Fairing untuk memberikan efek Downforce dan menjaga ban tetap menapak di permukaan trek, ECU yang dapat mereduksi power motor saat terlalu kencang membuka gas di tikungan, Holeshot Device untuk mengurangi efek Wheelie ban depan saat start hingga yang teranyar adalah perangkat aerodinamis yang berbentuk seperti ekor Stegosaurus yang terpasang di buritan motor.
Nah, meski dipenuhi dengan teknologi yang sangat banyak, namun pernahkah kalian berpikir bagaimana mesin MotoGP dihidupkan? Karena jika diamati dengan seksama, ternyata motor di MotoGP tidak dilengkapi dengan Electric Starter seperti motor produksi massal pada umumnya. Bahkan juga tak ada Kick Starter/engkol di bagian samping motor.
Kenapa MotoGP tidak memakai Electric Starter dan Kick Starter? Untuk menjawabnya, mari kita simak bersama ulasannya berikut ini.
Alasan Tidak Dipakainya Electric Starter/Kick Starter Di MotoGP
1. Tidak Dibutuhkan
Bukankah perangkat untuk menyalakan mesin seperti Electric Starter/Kick Starter itu penting pada sebuah motor? YA benar. Tapi itu jika dilihat pada motor konvensional/motor produksi massal yang ditujukan untuk berkendara di jalanan dan sebagai alat transportasi sehari-hari. Berbeda halnya dengan motor di MotoGP. Setiap motor di MotoGP adalah Prototype, yang dirancang khusus untuk balapan dan tidak di produksi untuk dijual ke pasaran.
Selain itu, MotoGP di desain untuk tidak berhenti di tengah jalan. Artinya setelah motor dihidupkan dan keluar Pit, maka mesin motor hanya akan mati ketika balapan berakhir dan motor masuk Parc Ferme. Dalam kejadian tak terduga, terkadang motor bisa mati di tengah race akibat kehabisan bahan bakar atau Crash yang menyebabkan mesin mati.
Namun itu hanyalah situasi pengecualian, karena sesuai tujuan awalnya, motor baru akan mati saat balapan usai. Jadi fungsi perangkat seperti Electric Starter tidak diperlukan. Sebab mesin motor tidak ditujukan untuk mati di tengah jalan. Sedangkan Electric Starter pada motor produksi massal memang diperlukan karena motor tersebut bukan motor balap dan mobilisasinya cukup sering untuk berhenti di suatu tempat dan kemudian bergerak kembali.
2. Efisiensi Bobot Motor
Alasan lain kenapa Kick Starter dan Electric Starter tidak dibutuhkan di MotoGP adalah karena pertimbangan pada bobot motor. Seperti yang diketahui, bahwa regulasi balap mengharuskan bobot motor minimal yang diperbolehkan adalah 157 kg untuk kubikasi mesin 4-tak 1000cc. Sementara di masa lalu, saat mesin masih berkapasitas 800cc, berat minimal motor adalah 150 kg.
Sesuai aturan ini, motor tidak boleh lebih ringan dari batasan berat minimal yang di tentukan. Pemasangan Kick Starter hanya akan menambah berat pada motor. Karena untuk memasangnya, dibutuhkan box untuk penempatan piranti kelistrikan, termasuk baterai. Alhasil, motor dapat bertambah berat 3,62 kg hingga 3,82 kg.
Perlu diingat bahwa setiap komponen yang terpasang di motor telah di akumulasikan beratnya pada motor untuk tidak melebihi dari 157 kg. Setiap penambahan bobot motor akan berpengaruh besar pada kecepatan. Bahkan jika itu hanya sedikit bertambah berat. Jadi semakin berat motor tersebut, maka semakin berkurang potensi kecepatan maksimalnya.
3. Memperpanjang Masa Pakai Komponen Lain
Setiap motor pasti akan di setup untuk bisa menghasilkan rasio tenaga dengan berat (Power to Weight) yang lebih tinggi. Artinya, power yang semakin besar akan didapat jika berat motor lebih ringan. Jika mengaplikasikan Electric Starter pada motor, itu akan menambah bobot motor semakin tinggi dan rasio tenaga yang dihasilkan pun tidak dapat maksimal.
Selain itu, motor yang lebih berat akan berpengaruh pada komponen lainnya saat race. Misalnya saja tingkat keausan ban dan tekanan saat mengerem. Motor yang lebih berat dapat membuat ban cepat habis sehingga motor akan kehilangan banyak grip dan berdampak pada kecepatan juga keselamatan pembalap saat bermanuver di tikungan.
Oleh sebab itu, para teknisi lebih memilih untuk tidak menggunakan Electric Starter pada motor. Disamping itu, Electric Starter dan Kick Starter dapat menambah kompleksitas kerja para teknisi. Mereka harus memikirkan banyak hal agar bisa menjaga bobot motor tetap ideal tanpa perlu menambah berat pada motor itu sendiri. Ditambah lagi, Dorna juga tidak membuat aturan yang menyebutkan keharusan motor menggunakan Electric Starter. Sehingga hal tersebut tidak termasuk dalam Mandatory atau sesuatu yang diwajibkan ada pada motor.
Kesimpulan
Jadi secara sederhana, Electric Starter maupun Kick Starter tidak memiliki efektivitas dan efisiensi yang signifikan terhadap performa motor di lintasan. Keberadaannya justru hanya akan menambah kompleksitas motor dari sisi bobotnya dan juga menambah biaya untuk pemasangannya dengan fungsi yang sebenarnya tidak diperlukan untuk balapan.
Oleh karena itu, hingga saat ini MotoGP tidak pernah menggunakan piranti seperti Electric Starter untuk menghidupkan mesin motor. Sebagai gantinya, MotoGP menggunakan perangkat lain yang biasanya digunakan untuk menghidupkan motor dengan cara yang lebih cepat dan mudah.
Perangkat tersebut bersifat External Device yang hanya akan dipakai saat dibutuhkan dan tidak terpasang pada bagian dalam motor sehingga tidak akan merepotkan teknisi tim ketika akan menghidupkan mesin motor. Seperti apa perangkat itu? Semudah apa alat itu dipakai?
Temukan jawaban lengkapnya pada ulasan berikutnya tentang Mengupas Berbagai Metode Menghidupkan Mesin Motor Di MotoGP. Selalu ikuti update beritanya agar tidak ketinggalan informasi terbaru dari kami dan sampai jumpa pada video berikutnya ya.