Setiap pabrikan di Motogp selalu berusaha mengembangkan dan membuat inovasi baru pada motor mereka untuk meraih kemenangan.
Insinyur setiap pabrikan dengan tanpa lelah membuat konsep, membuat inovasi dan tanpa lelah bekerja untuk memastikan pabrikan mereka adalah yang terbaik.
Marak dan konstannya proses perkembangan motor di Motogp ini hampir seperti di Formula One (F1), yang mana setiap tahun, setiap pabrikan Motogp mengembangkan motor mereka menjadi lebih baik daripada sebelumnya.
Insinyur dan para mekanik tentu bekerja menggunakan konsep dan arah pengembangan yang jelas dari data komputer mereka, namun menguji part baru tentu memerlukan tes lapangan.
Ada beberapa kali tes lapangan untuk menguji part baru, biasanya Dorna dan FIM menyediakan tes ini pada akhir musim di Valencia, atau pada awal musim sebelum balapan pertama.
Dalam melakukan tes lapangan ini, tentu mekanik dan para insinyur parbikan memerlukan bantuan pembalap untuk menguji performa part yang mereka kembangkan.
Namun karena padatnya jadwal tes dan para pembalap pabrikan harus tetap menjaga kondisi fisik yang prima, maka part-part baru dari para mekanik dan insinyur ini terlebih dahulu harus diseleksi.
Karena tidak semua part atau konsep baru pasti bekerja dengan baik, akan ada beberapa kali try and error yang terjadi sebelum menemukan solusi yang tepat.
Disinilah peran pembalap penguji atau tes rider di Motogp muncul. Mereka bertugas membantu mekanik dan insinyur pabrikan untuk menyeleksi part yang akan diuji oleh pembalap pabrikan.
Meskipun hanya tes rider, namun jangan remehkan kemampuan dari para tes rider ini dilintasan.
Ducati misalnya, mereka punya Michele Pirro yang merupakan juara bertahan CIV Superbike, Honda punya Stefan Bradl yang merupakan mantan juara dunia Moto2, Yamaha punya Cal Crutchlow yang mantan juara WSSP dan bahkan Dani Pedrosa kini adalah tes rider KTM.
Beberapa kali nama-nama diatas turun sebagai wildcard di beberapa seri Motogp untuk membalap dilintasan.
Namun meski memiliki kemampuan yang hebat, kenapa pembalap penguji atau tes rider sulit bersinar di balapan?
Tujuannya Memang Bukan untuk Menang
Kalau pembalap penguji atau tes rider turun disebuah balapan untuk wildcard, tentu tujuannya bukan untuk menang.
Tes rider turun di balapan sebagai wildcard adalah untuk mengumpulkan lebih banyak data dan menguji part baru.
“Tergantung pada apa yang diuji dan permintaan dari bagian management part mana dari bagian motor yang akan diuji.” Kata Lorenzo Salvadori (dikutip dari Motorsprint.com)
Karena itu motor yang mereka gunakan biasanya bukan motor yang dimaksimalkan untuk performa terbaiknya, melainkan motor yang diperuntukan untuk menguji part dan tes motor.
Contoh seperti Stefan Bradl yang sering turun untuk mencoba winglet atau paket aerodinamika yang baru.
Sehingga dengan motor yang statusnya untuk percobaan itu, fokus utama dari Bradl adalah mengumpulkan data untuk mengidentifikasi kelemahan, kelebihan serta arah pengembangan dari part yang dia coba itu.
Michele Pirro sebagai pembalap penguji yang paling sering turun di Motogp sebagai wildcard, paling sering finish di posisi belasan, paling bagus tembus lima besar.
“Karena kami lebih fokus pada bagian dan item tes,” Kata Stefan Bradl (dikutip dari Otosia.com).
Karena itu finish diposisi berapapun tidak penting bagi tes rider saat mereka turun sebagai wildcard. Paling penting adalah sebanyak mungkin data yang bisa mereka peroleh pada kesempatan mereka turun itu.
Beberapa Pembalap Penguji Sudah Bukan Pembalap Aktif Lagi
Jika Michele Pirro sebagai tes rider Ducati masih turun di kelas Superbike Kejurnas Italia dan masih mampu jadi juara nasional, namun sebagian besar tes rider lain sudah bukan pembalap aktif yang kompetitif.
Dani Pedrosa adalah tes rider yang punya nama paling mentereng. Bagaimana tidak? Pembalap Spanyol yang mungil ini adalah runner up tiga kali Motogp.
Pedrosa punya prestasi paling banyak jika dibandingkan tes rider lain di Motogp saat ini. Lalu kenapa pembalap sekelas Pedrosa juga tidak bisa tampil bersinar saat jadi wildcard untuk KTM.
Pertama Pedrosa sudah bukan pembalap aktif, Pedrosa sudah pensiun dari akhir musim 2018 dan karena itu jelas fisiknya sudah tidak sebagus saat dia aktif membalap.
Motogp setiap tahunnya berkembang, motor 2018 dan sekarang jelas berbeda jauh. Walau Dani Pedrosa menguji motor KTM setiap tahunnya, namun kurangnya jam terbang diatas motor dan di persaingan Motogp sekarang jelas menyulitkan juara dunia tiga kali itu.
Hal ini juga terjadi pada pembalap penguji lain, sebut saja Cal Cruthlow yang tahun 2022 lalu menggantikan Andrea Dovizioso pada beberapa balapan.
Cruthlow tidak tampil bagus lagi karena memang sudah ada tuntutan untuk tampil kompetitif. Meski mengganti Dovizioso bukan masuk ke dalam agenda pengujian motor, namun karena Cruthlow sudah bersaing lagi di Motogp, dia mengendarai motor dengan santai.
Mentalitas penting untuk kompetitif di Motogp dan tes rider tidak dituntut untuk punya mentalitas pemenang lagi karena pekerjaan mereka sekarang adalah mempersiapkan motor.
Memang ada beberapa pengecualian seperti Katsuyuki Nakasuga yang mampu meraih podium dua pada balapan GP Valencia 2012, namun itu langka sekali.
Tugasnya Membantu Pembalap Pabrikan
Pada akhirnya peran tes rider adalah hanya sekedar membantu pembalap pabrikan untuk menemukan solusi atas masalah motor mereka.
Tes rider berkomunikasi dengan pembalap pabrikan tentang part yang mereka uji dan bagaimana pendapat pembalap pabrikan untuk performa part yang mereka uji.
Terkadang tes saja tidak cukup makannya pembalap penguji juga sering turun di beberapa seri sebagai wildcard.
Sebagai pembantu pembalap pabrikan tentu fokus mereka tidak lagi soal menang atau mendapatkan posisi namun bagaimana membenahi kekurangan motor.
Sehingga menjadikan tes rider tidak pernah bersinar secara individu saat balapan, namun hasil kerja mereka berkontribusi besar dibelakang layar untuk membuat sebuah pabrikan berprestasi.