Drama transfer pembalap yang terjadi akhir akkhir ini akhirnya selesai setelah terkonfirmasi perpindahan Pol Espargaro ke Repsol Honda dan Alex Marquez ke LCR Honda yang membuat Cal Crutchlow harus keluar dari LCR.
Jadi apa yang membuat Honda memutuskan Espargaro yang menjadi pembalap yang bakal menemani Marc Marquez di tim ?
Berikut ini kami menguraikan 5 alasan mengapa Honda memutuskan mengontrak pembalap 28 tahun ini, bahkan harus mengorbankan adik dari Marc Marquez, Alex Marquez
- Yang pertama, karena Hasil yang Bagus di Tim sebelumnya
Sekarang ini Pol Espargaro sudah di musim ketujuh nya sebagai pembalap kelas premier, namun dia baru sekali saja merasakan podium. Banyak orang mengatakan bahwa prestasinya ini belum cukup pantas bagi juara dunia Moto2 2013 ini pantas untuk berada di tim kuat Honda Repsol
Bagaimanapun juga, cukup adil jika dibilang bahwa statistiknya di MotoGP tidak cukup untuk merefleksikan bakat asli dari adik Aleix Espargaro ini. Pol Espargaro tidak diragukan lagi merupakan pembalap yang cepat dan mampu menekan motor sampai limitnya saat dibutuhkan, terutama saat sesi kualifikasi dia secara konsisten berada di lima besar saat masih bersama tim Yamaha Tech3, yang pada saat itu tim ini tidak mendapatkan dukungan dari pabrikan Yamaha seperti tim Petronas Yamaha saat ini
Dan meskipun dia hanya meraih sekali podium di kelas premier, patut diingat bahwa dia memperolehnya dengan motor KTM RC16. Pol mengembangkan motor ini sejak awal KTM berkompetisi di tahun 2017, dan di saat itu pula dia bisa membawa motor KTM beberapa kali tidak jauh dari podium
Dia juga selalu bisa mengalahkan 2 rekan setimnya. Di dua musim pertamanya ia lebih cepat dari Bradley Smith, dan mengakhiri musim balap 2018 dengan 51 poin sementara Smith 38 poin, kedua pembalap ini sebelumnya juga menjadi rekan setim di Yamaha Tech3
Pol Espargaro juga bisa mengalahkan Johann Zarco. Pol cepat dan konsisten dengan motor KTM nya, sementara Zarco sangat kesulitan menemukan grip ban belakang dengan motor KTMnya, dan akhirnya KTM memecat Zarco di pertengahan musim, karena ia tidak bisa memberikan hasil yang diharapkan.
- Yang kedua, karena Pol memiliki gaya balap yang cocok
Motor KTM bisa dibilang adalah motor yang sangat menyulitkan Zarco, namun motor inilah yang justru membuat Honda kepincut oleh cara Pol Espargaro menaklukannya. Pembalap Spanyol ini tampil sangat baik dengan karakter motor yang agresif ini yang sangat menuntut secara fisik, dan kepindahannya dari KTM ke Honda bisa jadi akan relatif mudah baginya untuk menyesuaikan diri.
Hampir sama seperti Marquez yang sering kita anggap sebagai satu satunya pembalap yang mampu untuk menjinakan motor Honda yang agresif, ini sama seperti Pol Espargaro yang hanya mampu menunggangi motor KTM dibanding pembalap KTM lainnya.
Bisa dilihat bagaimana Esparagaro mencatatkan waktunya di sesi kualifikasi, dari sini kita bisa lihat ada banyak kesamaan dengan Marquez dalam gaya balapnya diatas motor KTM. Pol Espargaro menseting motornya dengan motor yang rendah, dengan gaya balapnya yang agresif dan menekan sampai batas grip ban motornya. Sangat menarik untuk melihatnya berada di motor Honda RC213V, sebuah motor yang selalu disama samakan dengan KTM RC16.
- Yang ketiga, Pol dikenal sebagai pembalap yang ramah dengan media
Diluar kegiatan balapnya, Pol Espargaro juga bagus untuk tim Honda karena dia bisa terus membujuk Repsol untuk tetap menjadi sponsor utama Honda. Espargaro adalah pribadi yang ceria dan cerdas. Ini tentunya lebih mudah membuat iklan berbau komedi bersama Marc Marquez ketimbang Dani Pedrosa yang punya sifat lebih kalem.
Waktunya di KTM selama ini pun telah menandainya sebagai pembalap utama yang selalu bermental positif dan juga memperlihatkan seorang pembalap yang siap berjuang mati matian untuk meraih hasil terbaik bagi para insinyur dan mekanik tim yang mendukungnya secara penuh, meskipun saat ini motor RC16 masih dalam tahap pengembangan
- Yang keempat, dengan pindahnya Pol Espargaro ini sebagai pukulan telak bagi pabrikan lain seperti KTM
Honda sebelumnya melakukan hal ini dengan mengontrak Jorge Lorenzo dari Ducati. Sayangnya saat menjadi partner dengan Marc Marquez, musim 2019 menjadi musim bencana bagi Lorenzo, ini membuatnya memutuskan pensiun dan pindah ke Yamaha.
Mengontrak Pol Espargaro tidak hanya membuat tim KTM mundur selangkah dalam usahanya untuk bersaing bersama tim tim top seperti Yamaha, Honda dan Ducati, ini juga membuat pabrikan lain seperti Ducati hanya bisa gigit jari yang juga berminat pada Pol Espargaro.
- Yang kelima, karena pasar pembalap saat ini sudah habis.
Selain keempat alasan sebelumnya, ada satu yang paling penting dalam mengontrak Pol Espargaro ke Honda, yaitu karena kontraknya habis di tahun 2020 ini bersama KTM. Dengan mayoritas pembalap top juara dunia sudah menandatangani kontrak, Pol Espargaro menjadi pilihan pertama.
Maverick Vinales, Alex Rins dan Joan Mir, yang merupakan target Honda sebelumnya sudah disegel oleh Yamaha dan Suzuki, begitu juga pembalap Moto2 yang saat ini menjadi rising star, Jorge Martin.
Dengan pasar pembalap yang datang lebih awal karena ditundanya balapan hingga berbulan bulan, Mengontrak Pol Espargaro menjadi pilihan yang paling tepat dari semua pembalap yang tersedia.