Bukan rahasia lagi Andrea Dovizioso menggemparkan paddock MotoGP Austria di Red Bull Ring, lewat pengumuman sang manajer pribadinya, Simone Battistella, bahwa pembalap 34 tahun itu menolak untuk melanjutkan kerja sama dengan Ducati Team pada musim 2021.
Negosiasi kedua pihak diketahui berjalan alot sejak awal tahun ini, namun mereka kompak memilih bungkam soal alasan yang melatarbelakangi perpisahan ini. Kabar yang beredar, Dovizioso menginginkan kenaikan gaji atau paling tidak mempertahankan gajinya seperti tahun lalu sebesar 6 juta euro atau setara 104 milyar rupiah per tahun, namun karena saat ini dunia sedang dilanda krisis ekonomi, Ducati sulit untuk memenuhi permintaan Dovizioso. Satu hal yang sudah pasti, yakni bahwa keputusan hengkang sepenuhnya merupakan inisiatif Dovizioso sendiri.
Ducati Team, yang pada Juni lalu telah memastikan salah satu tempatnya bakal diisi Jack Miller, kini benar-benar kelabakan mencari sosok pengganti Dovizioso, yang jelas-jelas punya pengalaman segudang, benar-benar memahami motor Desmosedici, dan telah menjadi ujung tombak tim Ducati sejak 2013.
Mengingat Dovizioso telah tegas menyatakan tidak mau kembali andaikan bisa sukses merebut gelar dunia tahun ini bersama-sama, Ducati harus mencari pembalap lain untuk mengisi kekosongan yang ia tinggalkan. Terdapat empat nama yang kini berembus di paddock MotoGP.
- Yang pertama adalah Francesco Bagnaia
Pembalap yang Masih muda dan berkebangsaan Italia. Francesco ‘Pecco’ Bagnaia pun bisa membawa banyak keuntungan untuk Ducati Team di masa depan. Usianya yang saat ini masih 23 tahun, bisa dijadikan proyek jangka panjang. Fakta bahwa ia berasal dari Italia juga tentu bikin bangga Ducati. Penampilannya di awal tahun ini pun menunjukan peningkatan signifikan ketimbang tahun lalu, meski keberuntungan masih belum memihak padanya
Usia muda Bagnaia juga diperkirakan bisa memajukan Ducati tak hanya dari sisi teknis saja, melainkan juga hasil di lintasan, karena ia bisa bertandem kembali dengan Miller, yang juga masih berusia 25 tahun. Diharapkan keduanya bisa saling dorong dan bertarung sengit demi membuktikan siapa yang layak jadi nomor satu di Tim Merah.
· Yang kedua ada Johann Zarco
Johann Zarco boleh jadi terpuruk saat membela KTM sepanjang 2019. Namun fakta bahwa ia kompetitif saat membela Monster Yamaha Tech pada 2017 dan 2018, serta performanya di empat seri perdana musim ini di atas motor Ducati Desmosedici GP19 yang setahun lebih tua, membuktikan bahwa ia masih punya nilai yang pantas untuk berada di tim pabrikan.
Zarco pun membuktikan bahwa ia masih bisa tampil kompetitif di atas motor yang cocok dengan gaya balapnya, lewat hasil finis ketiga di MotoGP Brno, Ceko, saat ia bertarung sengit dengan rider sesama Prancis, Fabio Quartararo.
· Yang ketiga ada Jorge Lorenzo
Jorge Lorenzo memang berpisah secara tidak baik-baik dengan Ducati pada 2018, usai mendapat kritik dari sang CEO Ducati, Claudio Domenicali. Namun, fakta dirinya meraih tiga kemenangan sepanjang tahun tersebut, membuktikan bahwa ia bisa tampil kompetitif jika Desmosedici disesuaikan dengan gaya balapnya.
Selain itu, meski sudah memutuskan pensiun akibat cedera punggung pada akhir 2019, Lorenzo merasa masih punya hasrat yang belum tersalurkan secara maksimal di MotoGP. Kini Lorenzo sudah pulih 100%, ia merasa bisa kembali tampil kompetitif. Tak lupa, lima kali juara dunia ini juga punya hubungan yang sangat baik dengan General Manager Ducati Corse, Gigi Dall’Igna.
· Kemudian yang tak bisa dilupakan ada Scott Redding
Sama seperti Lorenzo, Scott Redding berpisah secara tidak baik-baik juga dengan Ducati pada akhir 2017. Kala itu, Redding membela Pramac Racing dan merasa tak dapat dukungan teknis mumpuni. Usai membela Aprilia pada 2018, Redding berkompetisi di British Superbike di tahun 2019 dan langsung juara di atas superbike Ducati Panigale V4R.
Prestasi itu membuatnya diturunkan di WorldSBK 2020 bersama tim Aruba Racing Ducati, dan langsung bisa bersaing sengit memperebutkan gelar dunia dengan juara bertahan Jonathan Rea. Redding, yang kini berusia 27 tahun, mengaku bersedia kembali ke MotoGP, asal mendapatkan dukungan terbaik dari tim pabrikan.
Menurut kalian siapa yang cocok menggantikan Dovizioso untuk tahun depan?