Motor Motogp dibuat hanya untuk satu tujuan, menjadi yang tercepat. Karena tujuan itu part-part yang terpasang di motor haruslah yang terbaik.
Part-part di Motogp dirancang untuk punya bobot ringan namun kuat menahan tekanan angin dan hantaman keras saat pembalap mengalami kecelakaan.

Saat motor melewati halangan angin dan menikung, chasis motor diharuskan untuk bisa elastis dan membengkok untuk bisa mengakomodir tekanan yang diterima oleh motor.
Semakin baik kemampuan chasis dalam membengkok dan menerima tekanan maka akan semakin stabil juga motor.
Namun chasis tidak bisa sendirian dalam menstabilkan motor, bantuan suspensi sangat diperlukan untuk menjaga motor tetap stabil saat menikung dan juga menghadapi hambatan angin.

Suspensi mampu menstabilkan motor agar tidak mengayun-ayun saat lurus dan dapat membantu ban mendapatkan grip yang baik saat menikung.
Di Dominasi Ohlins
Saat ini hampir semua tim di Motogp menggunakan suspensi buatan Ohlins. Perusahaan asal Swedia itu pertama kali masuk ke ranah GP Racing pada awal tahun 80an, saat membantu pengembangan chasis deltabox Yamaha generasi pertama.
Sebelum kerja sama dengan Yamaha itu, Ohlins lebih banyak menyuplai kejuaraan motorcross. Sesudah itu baru Ohlins mulai mendominasi balap motor Grand Prix.

Honda sebelumnya terkenal selalu menggunakan suspensi buatan Showa sampai pada tahun 2009 mulai bertransisi menggunakan Ohlins.
Ohlins bisa membuktikan diri sebagai suspensi yang bisa lebih mengakomodir peningkatan performa motor Motogp.
Apalagi waktu itu memasuki era 800cc, kelincahan menjadi tujuan sebagian besar tim daripada tenaga.
Sehingga suspensi yang lebih mampu untuk mengakomodir keseimbangan motor yang dimiliki oleh Ohlins lah yang akhirnya menjadi pilihan banyak tim dan pembalap.
Showa sendiri waktu itu dirasa oleh Honda tidak bisa memberikan keseimbangan dan kelincahan yang sesuai untuk motor, karena suspensi Showa jauh lebih lunak daripada Ohlins.

Kepindahan Honda menggunakan Ohlins ini menjadi awal dari masifnya penggunaan Ohlins di Motogp. Karena kini tim-tim satelit Honda juga mulai menggunakan Ohlins.
Merek lain yang pernah menjadi supplier suspensi di Motogp adalah Kayaba atau KYB. Sebelumnya mereka menyuplai tim Yamaha pada akhir 70an dan terakhir kali ada di Motogp pada tahun 2001 saat menyuplai tim Yamaha Tech 3.
Kayaba atau KYB ini memiliki karakteristik jauh lebih keras daripada Showa dan Ohlins. Sehingga suspensi KYB kurang luwes jika harus digunakan dilintasan dengan banyak tikungan.
Saat ini KTM adalah satu-satunya tim yang tidak menggunakan Ohlins. KTM lebih memilih menggunakan suspensi buatan mereka sendiri yakni WP Suspension.

WP sendiri tidak hanya mensuplai KTM di kategori Motogp melainkan juga pada kelas Moto2 dan Moto3.
Walau saat ini lintasan Motogp masih didominasi oleh Ohlins, bukan tidak mungkin bahwa WP dapat berkembang untuk bersaing lebih sengit dengan Ohlins.
WP sendiri memiliki karakteristik yang cukup mirip dengan suspensi Ohlins, kurangnya pengalaman dan data adalah satu-satunya hal yang kini jadi kelemahan WP daripada Ohlins.
Showa juga sedang mengembangkan suspensi tipe baru bersama Honda HRC di lintasan WSBK. Tinggal menunggu waktu sampai Showa kembali ke Motogp.

Tidak Memperbolehkan Active Suspension
Active suspension adalah suspensi yang bisa mengeras atau melembut secara otomatis lewat data yang sudah diimput pada suspensi, dan digerakan secara otomatis lewat transmitter elektrik.

Ducati pernah mencoba untuk mengembangkan perangkat tambahan yang bisa merubah passive suspension menjadi active suspension pada 2021 yang lalu.
Front Ride Height Device atau dikenal sebagai Holeshot device yang dikembangkan oleh Ducati tersebut, memungkinkan pembalap menurunkan ketinggian suspensi secara manual saat balapan untuk mengulangi wheelie.
Meskipun suspensi tidak serta merta berubah ketinggian seperti Active suspension yang asli, namun perangkat Ducati tersebut dapat meniru cara kerja Active suspension, walau harus dikendalikan secara manual oleh pembalap.

Alasan tidak bolehnya jenis suspensi di Motogp ini adalah terkait keamanan. Saat ini top speed Motogp sudah bisa mencapat angka 360km/jam dengan mudah.
Adanya active suspension atau perangkat Ducati tersebut dapat membuat peningkatan top speed lagi, hal ini dikhawatirkan membuat top speed Motogp menjadi tidak bisa diakomodir dengan kekuatan rem yang cenderung stagnan.
Sehingga adanya peluang active suspension ataupun perangkat yang bisa meniru cara kerjanya harus segera dilarang.
Selain itu, Active Suspension yang full elektronik rentan terkena permasalahan elektronik yang membuat kinerja suspensi terkena malfungsi.
Tahun 2022 yang lalu, dengan Holeshot device yang masih harus dioperasikan manual oleh rider saja masih terdapat beberapa kali malfungsi yang bisa membahayakan pembalap.
Contohnya adalah beberapa kejadian yang menimpa Franco Morbidelli di GP Qatar 2021 yang lalu dan Aleix Espargaro di GP Austria 2022 yang lalu.
Jika terjadi malfungsi saat pembalap tengah berada pada kecepatan penuh, maka kecelakaan pasti tidak dapat terhindarkan.
Menimbang beberapa kemungkinan tersebut hal tersebut, Dorna dan FIM akhirnya secara resmi melarang penggunaan holeshot device dan segala bentuk active suspension mulai musim 2023 ini.
Tidak Asal Keras
Suspensi di Motogp juga tidak asal disetting keras seperti yang biasa orang kira. Semua settingan suspensi di Motogp mempunya kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Jika motor disetting keras maka motor akan lebih stabil di saat lurus, karena per suspnesi memiliki daya kejut lebih sedikit saat disetting keras.
Motor juga tidak terlalu amblas saat memasuki zona pengereman kalau disetting keras. Akibatnya motor lebih stabil saat mengerem.

Namun kelemahan dari suspensi keras adalah settingan ini membebani ban lebih berat. Sehingga ban lebih mudah kehilangan cengkraman ke aspal.
Tidak hanya karena suspensi lebih menekan ban, namun pantulan yang dihasilkan saat membelok juga lebih besar sehingga potensi kehilangan grip saat membelok juga menjadi lebih besar.
Sementara suspensi dengan settingan lembut memiliki kelebihan saat menikung. Settingan empuk mampu menjaga geometri motor lebih baik saat menikung.
Settingan empuk juga mampu untuk menghemat kompon ban karena menghasilkan lebih sedikit traksi daripada settingan keras.

Kekurangan settingan ini adalah motor lebih sulit dikendalikan saat memasuki zona pengereman. Traksi juga menjadi lebih sedikit membuat motor lebih lama mencapai top speed.
Sehingga keseimbangan suspensi penting untuk dicari, tidak hanya asal setting keras.
Bahan Suspensi.
Suspensi di Motogp terbuat dari bahan yang kuat namun juga ringan untuk menahan kinerja suspensi yang besar.
Untuk tabung suspensi, baik Ohlins dan WP menggunakan bahan karbon. Karbon merupakan bahan yang memiliki kekuatan mumpuni untuk menahan beban namun juga sangat ringan.

Karbon bisa lebih ringan sekitar 400 gram jika dibandingkan dengan alumunium. Kemudian selongsong suspensi terbuat dari alumunium.
Selongsong harus dibuat lebih kuat daripada tabung suspensi, hal ini karena di selongsonglah ditanamkan mekanisme kerja suspensi.
Sehingga bahan dari suspensi harus dibuat lebih kuat daripada tabung suspensi. Biasanya selongsong suspensi di Motogp diwarnai dengan warna emas khas suspensi upside down.
Saat ini hanya suspensi buatan WP yang tidak memakai warna khas emas ini.