Johann Zarco akan membalap untuk LCR Honda pada musim MotoGP 2024 dan 2025. Keputusan ini pun menjadi perbincangan banyak orang.
Pada 2023, Honda memiliki motor terburuk di grid, sesuatu yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Kesulitan Honda terlihat dengan jelas, bahkan masih ada rumor yang beredar bahwa tingkat kepercayaan Marc Marquez kepada terhadap HRC sudah mulai luntur .
Zarco akan bergabung dengan Honda dari tim Ducati, yang mana saat ini Ducati merupakan pabrikan yang menjadi tolak ukur pabrikan lain di MotoGP. Namun yang lebih menarik dari itu, Zarco membawa serta segudang pengalaman dengan motor lain yang pernah dia tunggangi, dan Zarco telah mengendarai banyak motor dengan baik selama ini .
Ini adalah pengalaman dan pengetahuan yang bisa memberikan dampak lebih besar pada proyek MotoGP Honda.
Jadi, jika Zarco bergabung dengan Honda, apa yang bisa ia berikan kepada Honda untuk membuat Honda berjaya lagi ? Mari kita bahas.
Johann Zarco adalah pembalap yang cukup menarik di MotoGP. Di kelas MotoGP yang penuh dengan para pembalap pemenang, ada Zarco yang memegang rekor podium terbanyak tanpa pernah sekalipun meraih kemenangan di kelas utama.
Talenta dan kecepatannya sudah terlihat jelas di kelas MotoGP , namun ia tidak pernah bisa mencapai posisi tertinggi di podium MotoGP. Memang, Johann adalah Juara Dunia Moto2 dua kali dan banyak yang mengira bahwa langkahnya naik ke kelas MotoGP akan membawa kesuksesan besar dalam hal meraih trofi juara dunia. Tapi sejauh ini hal itu belum terjadi. Namun, ada banyak hal yang bisa diraih oleh para pembalap MotoGP lebih dari sekadar naik podium dan meraih kemenangan.
Zarco akan membalap untuk LCR Honda selama dua musim ke depan. Zarco sudah pernah membalap untuk LCR sebelumnya, sebagai pembalap pengganti Taka Nakagami selama tiga seri saat ia absen pada akhir musim 2019.
Saat itu Zarco berada dalam posisi sebagai pembalap pengganti karena keputusannya yang mengejutkan untuk berpisah dari KTM pada awal tahun 2019, di mana ia memutuskan kontrak selama dua tahun setelah kurang dari setengah musim berjalan.
Perpisahan dengan KTM itu harusnya menjadi sesuatu yang harus disoroti, karena bisa saja Honda merasa khawatir Zarco akan mudah frustasi ketika menunggangi motor RC213V yang buruk seperti yang ia lakukan di KTM musim 2019 lalu .
Menanggapi hal tersebut, Zarco mengatakan bahwa dirinya yang sekarang sudah berbeda dari yang dulu. Zarco mengaku ketika pindah dari Yamaha ke KTM, dirinya ingin langsung bisa memenangkan balapan dengan cara apa pun, itulah mengapa Zarco merasa sangat terpuruk saat terus terusan berada di posisi belakang dalam balapan, sehingga Zarco meminta pada KTM untuk tak usah membayar gajinya dan memilih hengkang.
Sementara sekarang mentalitasnya sudah berbeda. Zarco menganggap kepindahannya ke LCR Honda sebagai proyek yang cukup bagus, karena sudah mendapatkan kontrak dua tahun di MotoGP .
Selain itu Zarco termotivasi untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik dari yang dulu dia lakukan di KTM, karena saat ini Zarco sudah lebih dewasa sehingga lebih matang dalam mengendalikan emosi daripada sebelumnya.
Perubahan mentalitas ini sangat penting. Seperti yang dikatakan Zarco sendiri, dia lebih dewasa dan sekarang motivasinya untuk berada di MotoGP telah berubah.
Tentu saja Zarco ingin menjadi kompetitif, tetapi dia di Honda untuk bekerja dan membuktikan bahwa dia masih layak berada di MotoGP. Dan salah satu cara terbaiknya adalah membantu Honda untuk berkembang agar dia tetap bisa menunjukkan kecepatannya.
Selain itu, melihat kepindahan Jack Miller ke KTM tahun ini juga meyakinkan Zarco bahwa pindah ke Honda bukanlah sebuah tantangan yang terlalu besar.
Pengaruh kehadiran Miller di tim KTM sudah terlihat tahun ini. Dengan kedatangan Miller dan kepala krunya Cristhian Pupulin dari Ducati ke KTM, mereka dapat menerapkan cara kerja yang telah mereka lakukan di Ducati selama bertahun-tahun pada RC16. Dan hal ini telah membuka cara kerja yang belum pernah ditemukan oleh KTM sendiri.
Membawa cara kerja yang berbeda itu memungkinkan KTM untuk bertransformasi dari motor yang bisa tampil bagus di situasi kondisi yang sangat spesifik seperti tekanan ban tertentu, menjadi motor yang bisa tampil dengan baik di berbagai situasi saat ini.
Area yang paling banyak ditiru KTM dari Ducati adalah pada bagian elektronik, khususnya pada engine braking dan traction control. Salah satu komentar pertama Miller saat pertama kali mencoba motor KTM adalah ia tidak bisa membuat motornya slide ketika akan melibas tikungan .
Ketika membenahi area tersebut, KTM membuat kemajuan dengan ide-ide yang dulunya tidak terpikir oleh mereka. Saat ini insinyur KTM dapat menggabungkan cara kerja teknis dari Ducati untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik ketimbang menggunakan cara kerja khas KTM.
Melalui pengetahuan Miller di Ducati dan peningkatan dari insinyur KTM sendiri, KTM telah membuat kemajuan terbesar yang pernah mereka lakukan di sepanjang sejarah MotoGP. Namun kunci utama yang membuat hal ini berjalan dengan baik adalah karena Miller mampu membawa kepala kru Cristhian Pupulin bersamanya. Masih belum diketahui apakah Zarco akan melakukan hal yang sama ketika ia pindah ke LCR.
Seperti yang kita tahu, Zarco telah mengendarai berbagai macam motor MotoGP. Dari Yamaha, ia beralih ke KTM, lalu Honda dan akhirnya Ducati. Dan bahkan sebelum karirnya di kelas MotoGP dimulai, ia telah melakukan tes dengan Suzuki!
Ketika Johann mengendarai Honda untuk pertama kalinya, ia akan membawa pengalaman yang sangat luas, yang hanya dimiliki oleh sedikit pembalap MotoGP dan sejauh ini yang paling penting dari pengalaman tersebut adalah pengalaman mengendarai Ducati selama tiga musim terakhir ini.
Zarco sangat beruntung dalam perjalanan kariernya bersama Ducati karena saat pertama kali menandatangani kontrak dengan Ducati, ia mengendarai motor 2019 untuk musim MotoGP 2020. Meskipun Ducati menjadi tim papan atas sejak 2015, tapi sejak 2019, Ducati telah membuat kemajuan besar.
Sejak 2019, yang dilakukan Ducati hanyalah menyempurnakan basis motor Desmosedici 2019. Pembaruan sasis besar besaran terakhir dilakukan Ducati untuk motor tahun 2020. Dan sejak saat itu, sasis Ducati hanya berubah sedikit sekali.
Ducati telah menyempurnakan motor mereka dengan memoles mesin, keseimbangan motor, dan tentu saja aerodinamika. Pengalaman Zarco dalam hal pengembangan mesin dalam beberapa tahun terakhir di Ducati tentunya merupakan modal besar bagi Honda.
Jika Honda dapat memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki Zarco tentang bagaimana feelingnya ketika berada di motor Ducati, maka Honda akan mendapatkan salah satu sumber pengetahuan yang paling berharga di MotoGP.
Zarco memang pernah sesumbar bahwa dirinya saat ini masih sangat kompetitif di MotoGP. Tapi pasti banyak orang yang mengatakan “belum pernah menang kok kompetitif?”
Tapi bila kita bisa merunut hasilnya setelah 10 balapan, Zarco sudah mengoleksi empat podium , lebih banyak podium dibandingkan musim lalu,
Jadi jelas Zarco masih kompetitif saat dia merasa nyaman dengan motornya. Dan yang lebih penting lagi, selama di MotoGP Zarco telah mengendarai berbagai jenis motor, dan dia telah mendapatkan hasil yang bagus di setiap motor yang dia kendarai, bahkan di KTM.
Pada musim rookie-nya di MotoGP, Zarco langsung tampil cepat sejak awal dan memimpin balapan pertamanya sebelum terjatuh. Ia kemudian meraih beberapa podium dan posisi terdepan dengan motor Yamaha tersebut.
Untuk KTM, meskipun penampilannya sangat buruk, dia berhasil menempati barisan start terdepan untuk pertama kalinya bagi KTM dalam sesi kualifikasi yang sulit di Brno, dan meraih posisi 10 besar di Barcelona. Ini adalah hasil yang bagus untuk KTM saat itu.
Di Esponsorama Ducati, dia berhasil meraih pole position di Brno dan finis di podium, dan tentu saja kepindahannya ke Pramac untuk tahun 2021 hingga saat ini telah menghasilkan banyak podium.
Zarco adalah pembalap berbakat dan tidak menunjukkan tanda-tanda kehilangan performanya. Hal ini membuktikan bahwa dia adalah rekrutan yang bagus untuk Honda.
Tentu saja, tujuan Zarco di Honda bukan untuk memenangkan balapan.
Pertama, Honda belum mampu mewujudkannya saat ini .
kedua, Zarco bukanlah pembalap yang bisa memenangkan banyak balapan dan bersaing dalam perebutan gelar juara. Tujuan Zarco di Honda adalah untuk memastikan bahwa Honda menuju ke arah yang benar dengan cara yang belum pernah dilakukan Honda sebelumnya.
Jika melihat susunan pembalap Honda saat ini. Hanya Marc Marquez dan Taka Nakagami yang sudah pernah mengenal motor V4 Honda. Sementara Joan Mir dan Alex Rins datang dari Suzuki, dan tidak memiliki pengalaman sebelumnya dengan mesin MotoGP V4.
Zarco adalah salah satu dari sedikit pembalap yang akan bergabung ke Honda dengan pengalaman yang relevan dengan motor MotoGP V4 lainnya. Tentu saja, Pol Espargaro tiba di Honda pada tahun 2021 dari KTM, tetapi dia datang dari KTM saat kondisinya masih belum matang di MotoGP. Kala itu KTM baru saja membentuk tim yang mulai bisa bersaing di barisan tengah.
Jorge Lorenzo datang dari Ducati ke Honda untuk musim 2019, tetapi sebagian besar musim Lorenzo diwarnai dengan cedera dan pada akhirnya Lorenzo tidak berkembang dan tidak memberikan kontribusi seperti yang ia inginkan di Honda.
Mungkin rekrutan terakhir yang dilakukan Honda dengan pengalaman motor V4 yang relevan adalah Casey Stoner.
Sederhananya, sudah satu dekade lamanya Honda baru memiliki pembalap seperti Zarco dengan tingkat pengetahuannya yang mumpuni tentang mesin V4 MotoGP saat ini
Jadi, dengan hadirnya Zarco di Honda tahun 2024 nanti akan menjadi musim yang luar biasa bagi Honda.
Pada Tes Misano mendatang, sepertinya Honda akan menguji versi pertama dari RC213V 2024. Dan dari rumor yang beredar, sepertinya motor ini akan memiliki banyak perubahan dibandingkan dengan motor 2023.
Honda harus menunggu hingga akhir tahun untuk mendapatkan umpan balik dari Zarco. Kesan awal itu akan sangat menarik untuk dilihat