Subscribe
Starting Grid
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
Starting Grid
Home Opini

Haruskah Valentino Rossi Pensiun di Tahun 2020?

startinggrid by startinggrid
12 Desember 2019
in Opini
Reading Time: 5 mins read
303 19
0
1k
SHARES
5.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter


Sembilan kali juara dunia Valentino Rossi baru saja mengalami musim terburuknya terlepas tahun tahunnya kala bersama Ducati. Banyak orang berpikir inilah waktunya bagi Valentino Rossi untuk meninggalkan MotoGP. Tapi Haruskah Valentino Rossi Pensiun?

Sepuluh tahun lalu, saat Valentino Rossi sudah cukup tua sebagai pembalap MotoGP, dia khawatir terhadap pembalap muda yang kuat seperti Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa dan Casey Stoner mulai muncul untuk mengalahkannya.

“mereka seperti hiu hiu yang mengitariku, jika aku tidak kuat, mereka akan memakanku. Mereka melihatku dengan sedikit darah yang bercucuran dan mungkin mereka berpikir ‘oke inilah waku yang tepat” Tutur Rossi kepada jurnalis saat Gran Prix Mugello 2009.

Stoner pensiun di akhir tahun 2012, Pedrosa pensiun diakhir tahun lalu dan Lorenzo di bulan lalu, sementara Rossi tetap bergelut di MotoGP, yang sekarang sedang mempersiapkan musim ke 25 nya di Grand Prix.

Ada banyak statistik Rossi yang luar biasa, tapi ada yang paling istimewa dari kesemuanya. Semenjak kejuaraan balap diselenggarakan di tahun 1949, ada sekitar 940 seri Grand Prix yang telah digelar, dari semua itu Valentino Rossi sudah melakukan lebih dari 400 seri Grand Prix.

Bagaimanapun, tahun 2019 adalah musim terburuk Rossi, terlepas dari 2 tahunnya saat bersama Ducati. Selama tahun 2019 rata rata dia hanya membawa 9,1 poin dari tiap balapan, berbeda jauh dengan musim terbaiknya di tahun 2003 saat dia bisa mendapat 22,3 poin dari tiap balapan.

Jadi apakah ini waktu yang tepat untuk pensiun mengikuti Stoner, Pedrosa, Lorenzo dan lainnya ?

Tentu ini adalah pertanyaan yang bodoh, tapi banyak orang yang menanyakan hal ini.

Mengapa orang orang berpikir Rossi harus pensiun? Ada beberapa alasan: dia tidak lagi cukup cepat, dia bisa menodai reputasinya sebagai pembalap top, dia membuat fansnya kecewa dengan hasil yang buruk, dia seharusnya memberikan kesempatan pada pembalap muda yang berbakat untuk unjuk gigi di MotoGP.

Mari kita bahas satu persatu. Pertama, bukankah dia tidak cukup cepat? Itu benar bahwa Rossi yang sekarang bukanlah Rossi yang biasa kita kenal dulu dan dia belum pernah menang balapan lebih dari dua tahun ini. Tapi dalam periode ini, Yamaha baru saja memenangkan 3 dari 47 balapan di MotoGP, yang mana ini bukanlah kesalahan dari sisi pembalap saja.

Rossi jelas tidak terlalu lambat. Dia beberapa kali mengalami pekan balap yang buruk di 2019, tapi dia mendapatkan dua kali podium dan dua kali start di barisan depan. Serta saat balapan di Sepang dia mencetak rekor lap tercepat, balapan yang paling melelahkan tahun ini, yang mana dia menyelesaikan 5,9 detik dibelakang pemenang balapan Maverick Viñales (baca: Meverik Vinyales) itu tidak lah lambat.

Apakah dia menodai reputasinya sebagai pembalap top? Tidak, atau jika memang begitu, Faktanya bahwa banyak pembalap mempunyai saat-saat terburuk dalam waktu yang lama sebelum mereka memutuskan untuk pensiun. Mereka menghabiskan mayoritas waktu dalam hidupnya dengan dunia balap dan itu butuh waktu yang lama untuk memutuskan pensiun, biasanya secara bertahap ketika hasil balapan mereka semakin memburuk atau mendapatkan cedera yang parah.

Rossi mungkin berada di senja karirnya tapi dia masih percaya bahwa hasil yang didapatnya tahun 2019 tidak akan semakin buruk. Jika Yamaha bisa meningkatkan performa motornya, yang mana sedang dilakukan oleh Yamaha saat ini. Masih ada kesempatan dia akan meraih beberapa podium di tahun 2020, seperti yang dia lakukan di tahun 2019.

Yang lebih penting adalah Rossi masih mencintai apa yang dia lakukan saat ini. Dia mencintai pekerjaan sebagai pembalap MotoGP, gaya hidup yang selalu keliling dunia, kehidupan di garasi motor MotoGP dan yang paling penting adalah adrenalin setiap kali dia mengendarai motor Yamaha YZR-M1 nya (baca: YZR M wan).

Dia bisa mengatasi saat saat terburuknya. Dia menerima hasil buruk itu sebagai bagian tak terpisahkan dari balapan, dan saat sesuatu berjalan tidak semestinya dia tetap mencoba mencari jalan keluar untuk meningkatkan performanya.

Banyak fans Valentino Rossi yang kecewa melihat performa buruk yang dialaminya, dan susah payah bertarung dengan pembalap diurutan belakang, memangnya apa yang salah dengan hal ini?

Valentino Rossi balapan untuk dirinya sendiri, bukan untuk fans nya, dan orang yang berpikir sebaliknya adalah mereka sedang membodohi diri mereka sendiri.

Pembalap top Isle of Man TT (baca: ayl of men titi) Michael Dunlop (baca: Maikel Danlop) menyimpulkan sikap ini dengan baik.

“aku bukanlah seekor monyet di sirkus, aku disini bukan untuk menghibur orang orang, aku disini untuk menang” tutur pembalap yang sudah 19 kali menang balapan TT via theguardian.com

Tidak ada pembalap yang membalap untuk menghiburmu. Mereka disana untuk menghibur dirinya sendiri dengan bekerja keras dan balapan dengan maksimal dengan harapan untuk meraih kemenangan. Dengan melakukan hal itu, mereka menghiburmu. Itu perbedaan yang besar.

Haruskah Valentino Rossi menyerahkan kursi pabrikan Yamaha kepada pembalap muda yang hebat?

Balap motor adalah olahraga yang selalu mengedepankan keegoisan. Jika kamu orang yang lebih memikirkan orang lain daripada diri sendiri maka kamu tidak akan mampu untuk melalui tikungan pertama saat balapan berlangsung.

Ini semua keputusan Yamaha, apakah lebih menguntungkan mempertahankan Rossi atau tidak.

Rossi mungkin tidak secepat Maverick Viñales (baca: Vinyales) atau Quartararo, tapi Rossi hampir dipastikan bisa menjual motor Yamaha lebih banyak daripada Vinales ataupun Quartararo apabila digabungkan.

Produsen motor melakukan balapan tentu bertujuan untuk menjual produk mereka. Dan akan selalu begitu. Itulah kenapa pencipta motor yang pertama melakukan balapan di awal tahun 1900an saat kejuaraan balap baru digelar- untuk membuat nama mereka masuk surat kabar dengan membuktikan bahwa motor mereka yang tercepat dan dapat diandalkan oleh para calon pembeli.

Dana yang dikeluarkan produsen motor tersebut untuk bertarung di kompetisi balap adalah salah satu cara untuk mengiklankan produk motor mereka. Dengan kata lain, Rossi masih menjadi penghasil keuntungan yang besar untuk Yamaha. Jadi kenapa harus menyingkirkannya? Kontraknya yang sekarang akan berakhir pada akhir musim tahun depan, ketika beberapa orang di paddock (baca: padok) berpikir dia akan berhenti membalap dan kemungkinan menjadi manajer tim pabrikan Yamaha. Beberapa orang juga tidak meyakini itu. Jika dia masih menikmati balapan di akhir tahun 2020, kenapa dia harus meyerahkan kursinya di Yamaha?

Valentino Rossi adalah orang yang mempunya karir yang unik. Tidak ada orang lain yang berada di level tertinggi olahraga motor, telah meraih banyak pencapain dengan jangka waktu yang panjang selain Valentino Rossi. Saat ini dia bertarung dengan para rival yang dulunya pernah memiliki posternya di dinding kamar saat mereka masih kecil. Di olahraga apa hal ini pernah terjadi? Valentino Rossi akan pensiun saat dia siap atau saat tidak ada yang menginginkan dia lagi untuk membalap. Sesimpel itu…

Tags: Valentino Rossi
Share408Tweet255Pin92Scan
Next Post

Mengapa Valentino Rossi di Musim 2019 Mengalami Hasil Terburuk Dalam Sejarah Karirnya di MotoGP?

Related Posts

Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.
Inside GP

Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

29 September 2023
Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp
Inside GP

Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

31 Agustus 2023
Teknologi-Teknologi Motogp yang Ada di Motor Jalan Raya
Teknologi

Teknologi-Teknologi Motogp yang Ada di Motor Jalan Raya

31 Juli 2023
Lima Pembalap Satelit Terbaik di Era Motogp
Inside GP

Banyak Ditentang, Kenapa Aero Fairing dan Holeshot Device Masih Tetap Dipakai di Motogp.

31 Juli 2023
Bagaimana Pembalap Mengatur Ban Selama Balapan
Inside GP

Bagaimana Pembalap Mengatur Ban Selama Balapan

29 Juli 2023
Joey Dunlop, Legenda Isle Man of TT
Story

Joey Dunlop, Legenda Isle Man of TT

30 Juni 2023
Next Post

Mengapa Valentino Rossi di Musim 2019 Mengalami Hasil Terburuk Dalam Sejarah Karirnya di MotoGP?

Mengapa Tingkat Kecelakaan MotoGP Turun Hampir 30% di Musim 2019?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

23 Oktober 2022
Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

2 Oktober 2023
Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

13 Februari 2022

MotoGP Vs Kawasaki H2R! Bisakah MotoGP Kalahkan Kehebatan H2R? Ini Analisanya!

4 Desember 2022
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023
Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

2 Oktober 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Ini Dia Perpindahan Tim Pembalap Motogp yang Paling Besar Dampaknya Pada Kejuaraan

29 September 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

29 September 2023
Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

29 September 2023
Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

29 September 2023

Popular

  • Kegagalan sebuah tim kaya.

    Kegagalan sebuah tim kaya.

    1761 shares
    Share 704 Tweet 440
  • Mengenal Arm Pump, Momok Menakutkan yang Banyak Dialami Para Pembalap MotoGP

    1304 shares
    Share 522 Tweet 326
  • Cerita Maverick Vinales Pernah Marah dan Mogok Balapan Saat di Moto3

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
  • Schumacher Yang Bukan Schumy.

    1061 shares
    Share 424 Tweet 265
  • Menelisik Sejarah Dan Keunikan Sirkuit Portimao Di MotoGP

    1059 shares
    Share 424 Tweet 265
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
FINIS

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In