Saat ini Ducati sedang berharap Michelin akan memperkenalkan ban depan baru untuk musim balap tahun depan yang dipercaya dapat membantu pabrikan asal italia ini untuk kembali memperebutkan gelar juara dunia MotoGP 2021
Meskipun tahun ini Ducati sudah meraih gelar juara dunia konstruktor, pabrikan italia ini bisa dibilang baru saja menyelesaikan musim balap MotoGP terburuk dalam beberapa tahun terakhir ini. Para pembalap Desmosedici nya hanya bisa meraih 2 kemenangan, sangat jauh bila dibandingkan 3 musim yang lalu rata rata Ducati mampu meraih 5 kemenangan
Perubahan yang drastis ini sebagian besar disebabkan oleh ban belakang Micheln yang punya grip lebih, yang mana ini lebih cocok pada motor inline4 Suzuki dan Yamaha ketimbang motor V4 Ducati dan Honda
Insinyur Ducati meyakini bahwa ban depan Michelin yang baru seharusnya bisa mengembalikan keseimbangan motor Desmosedici, dengan meningkatnya grip ban depan sehingga menyamai grip ban belakang.
Michelin memang sudah mengembangkan ban depan barunya yang lebih meningkatkan stabilitas dan grip saat masuk ke tikungan. Para pembalap MotoGP sudah mencobanya tahun lalu dan rencananya akan diperkenalkan untuk musim depan, dalam rangka untuk bisa mengimbangi ban belakang Michelin 2020.
Namun, dikarenakan keterbatasan anggaran dan logistik yang disebabkan pandemi Covid-19, Michelin memutuskan untuk menunda pengenalan ban depan yang baru ini sampai 2022. Keputusan inilah yang tidak diinginkan Ducati
Ducati jelas meyakini bahwa ban depan yang punya grip lebih merupakan solusi dari masalah yang diderita pembalap Ducati tahun ini karena pembalap Ducati tidak bisa membuat motor mereka ‘slide’ ketika akan masuk tikungan
Dovizioso, Danilo Petrucci dan bahkan Jack Miller terkadang kesulitan dengan ban belakangnya, tapi yang paling kesulitan adalah Pecco Bagnaia, yang akan kembali menjadi rekan setim Miller di tim Ducati pabrikan
Juara dunia Moto2 ini mengalami beberapa kecelakaan yang disebabkan front end motornya sepanjang musim 2020 ini, dia seringkali kehilangan grip ban depannya saat dia melepas tuas rem depannya saat menikung
Dalam balap motor, ada dua sebab yang bisa membuat pembalap crash karena kehilangan grip ban depan, yang pertama saat pembalap melepas rem depan saat masuk kedalam tikungan dan yang kedua saat pembalap mulai berakselerasi keluar tikungan
Saat pembalap melakukan pengereman, ini akan menambah beban pada ban depan, yang mana ini akan memadatkan ban, memperluas kontak ban dengan aspal yang pada akhirnya akan meningkatan grip ban depan. Lalu saat pembalap melepas rem depannya saat masuk ke tengah tikungan, beban dari ban depannya tentu akan berkurang, bersamaan dengan berkurangnya kontak ban dengan aspal yang pada akhirnya juga mengurangi grip ban depan. Disaat inilah situasinya menjadi sulit bagi pembalap
Keadaan ini mirip saat pembalap berakselerasi keluar tikungan. Saat pembalap membuka gas, ini akan memindahkan beban ke bagian belakang motor, yang mana ini akan menurunkan kontan ban dengan aspal dan berakibat berkurangnya grip ban depan
Dua momen inilah yang paling banyak membuat pembalap MotoGP crash, dan kalian biasanya bisa tahu penyebab crash ini apakah saat pembalap sedang melepas rem depannya ataupun pada saat pembalap mulai berakselerasi keluar tikungan dengan mendengarkan suara onboard motor saat mereka crash
Dovizioso biasa menggunakan istilah ‘pop up’ untuk mendeskripsikan momen ketika ban depan kembali ke bentuk normalnya saat rem depan dilepas. Itu merupakan Kecepatan dari berubahnya bentuk ban yang lebih rata saat menerima beban pengereman ke bentuk normal, yang mana ini menjadi problem terbesar dari ban depan Michelin. Karena banyak pembalap tidak bisa mengatasi masalah berkurangnya grip ban ini dengan cepat
Sebenarnya Bagnaia bisa mengatasi masalah ini, namun dia hanya bisa pada saat situasinya tepat. Bagnaia bisa menggunakan gaya balapnya yang sangat halus untuk bisa masuk ke tikungan dengan cepat. Namun Dengan gaya balapnya yang halus itu lebih sulit untuk memberikan suhu panas yang tepat pada ban depan. Ini akan menguntungkan bila lintasan dalam kondisi panas, karena dengan gaya balapnya yang halus itu tidak akan cepat membuat ban depan menjadi overheat, namun saat lintasan dalam kondisi dingin, keadaan akan menjadi semakin rumit seperti di GP Valencia lalu
Secara teori memang grip ban depan yang lebih baik akan menjadikan performa Bagnaia meningkat di 2021, sembari dia dan para insinyur Ducati sedang mencari solusi dari permasalahan motor Ducati Desmosedici nya dengan mencoba menekan sejak awal lomba seperti yang dilakukan Jack Miller. Ini tentu bukanlah hal yang mudah dilakukan, Namun ini adalah satu satunya cara untuk memanaskan ban saat kondisi lintasannya relatif dingin