Suzuki adalah salah satu pabrikan teraktif yang mengikuti GrandPrix MotoGP. Di samping Honda dan Yamaha tentunya. Di era 2000-an, pabrikan yang akrab dengan warna biru itu sempat mundur selama beberapa tahun namun kembali lagi ke ajang MotoGP pada 2015.
Dengan semangat untuk menurunkan emisi gas buang dan keselamatan pebalap, Dorna sebagai penyelenggara Grand Prix MotoGP menggeser penggunaan mesin 2 tak 500 cc ke mesin 4 tak dengan kubikasi mesin 1000 cc di kelas utama.
Aturan itu mulai diterapkan pada musim 2002 selepas Dorna diminta partisipasinya dalam mematuhi aturan tentang emisi gas buang di daratan Eropa.
Dalam masa transisi itu, sebagian tim masih menggunakan motor-motor 2 tak tergantung kesiapan masing-masing.
Dorna sempat mengubah aturan kubikasi mesin menjadi 800 cc pada 2007, namun mengembalikannya ke maksimum 1000 cc pada 2012.
Dari sekian tahun keikutsertaan di era 4 tak, mesin Suzuki setidaknya mengalami 3 kali transformasi. Berikut ini secara garis besarnya.
- Suzuki membuat motor Generasi Pertama yaitu seri GSV-R XRE
Motor ini pertama kali diturunkan di lintasan pada tahun 2002. Juara dunia kelas 500cc tahun 2000, Kenny Roberts Junior. menjadi pembalap pertama yang mengendarai mesin 4 tak Suzuki bersama Sete Gibernau. Generasi pertama mesin 4 tak Suzuki berkonfigurasi mesin V 60 derajat dengan kapasitas 990 cc. Performa yang kurang mumpuni membuat capaian Roberts Junior dan Gibernau jeblok dan hanya mampu mengekor Honda dan Yamaha.
Kemudian perubahan terjadi pada sudut kemiringan yang semula 60° menjadi 65° pada musim 2003. Namun tak banyak memberikan hasil positif. Kenny Roberts Jr dan John Hopkins terlempar dari 10 besar klasemen akhir dan Suzuki berada di urutan ke-5 peringkat konstruktor.
Generasi XRE dikembangkan Suzuki hingga tahun 2006. Capaian terbaik motor Suzuki GSV-R XRE adalah podium ke dua di seri Australia saat digeber pebalap tuan rumah, Chris Vermeulen.
- Suzuki kemudian membuat motor generasi keduanya dengan seri GSV-R XRG
Perubahan kubikasi mesin dari 1000 cc ke 800 cc pada 2007 diikuti Suzuki dengan pengembangan mesin baru yang kemudian menghasilkan seri baru pula, GSV-R XRG0.
John Hopkins dan Chris Vermeulen didaulat untuk menjadi pebalap tim yang disponsori oleh pabrikan kertas rokok asal Spanyol, Rizla.
Capaian mereka di klasemen akhir membaik, Hopkins berada di peringkat ke-4 dan Vermeulen di posisi ke-6.
Sedangkan posisi finish terbaik didapatkan Suzuki melalui Chris Vermeulen saat pebalap bernomor 71 itu menjuarai balapan di lintasan basah GP Perancis .
Suzuki GSV-R berkubikasi 800 cc ini dikembangkan hingga 2011. Di musim ini, Suzuki Motogp hanya menggunakan jasa Alvaro Bautista untuk menggeber GSV-R XRG4. Berakhir di posisi ke-13 klasemen akhir pembalap, prestasi Bautista tak mengalami perbaikan dari tahun sebelumnya.
Akhirnya Suzuki menghentikan pengembangan mesin V4-nya pada penghujung 2011 akibat resesi ekonomi global dan memutuskan untuk undur diri dari ajang Grand Prix MotoGP. Pasukan Paul Denning akhirnya memungut bendera Suzuki dari paddock dan Bautista berlabuh ke Honda Gresini di musim 2012.
- Suzuki kemudian membuat revolusi besar pada motornya, lahirlah generasi ketiga yang diberi nama GSX-RR
Pada gelaran 2015, Suzuki kembali dengan motor yang benar-benar baru. Meninggalkan konfigurasi mesin V4 (baca:Vi for), Suzuki menghadirkan motor berkapasitas 990 cc inline 4 (baca: inlain for). Performa racikan mesin inline 4 pertama pabrikan Hamamatsu tak berbeda jauh dengan pendahulunya.
Kemenangan ke-2 Suzuki di era motor 4 tak, baru diraih pada 2016 melalui Maverick Vinales di seri balap Inggris. Vinales yang diharapkan menjadi pembalap kunci untuk pengembangan motor GSX-RR akhirnya memutuskan hengkang ke Yamaha pada 2017.
Manajer tim, Davide Brivio harus mengail talenta muda dan didapatlah Alex Rins yang kini menjadi ujung tombak Suzuki di MotoGP.
Atas prestasinya yang cukup bagus di musim 2017, Suzuki kehilangan status konsesinya pada musim 2018 yang artinya mesin GSX-RR tak memerlukan lagi dispensasi untuk bersaing dengan mesin lain.
Kompetitifnya Suzuki ditandai dengan 2 kemenangan yang diraih Alex Rins pada 2019. Berhasil mengasapi Valentino Rossi di seri balap Amerika Serikat dan Marc Marquez di seri Inggris mengantarkan harapan bagi tim biru.
Kini, dengan semangat 60 tahun keikutsertaannya di dunia balap, Suzuki menghadirkan GSX-RR dengan racikan mutakhir yang diyakini lebih kompetitif dari tahun lalu.
Pada tes pra-musim di sirkuit Jerez pada akhir November tahun lalu, catatan waktu Alex Rins berada di posisi ke-3 sedangkan Joan Mir betengger di peringkat ke-5.
Sementara tes resmi di sirkuit Sepang, Alex Rins menorehkan waktu terbaik ke tiga setelah pebalap Yamaha Petronas SRT, Fabio Quartararo dan pembalap LCR Honda Cal Crutchlow.
Bagaimana kans Suzuki di tahun ini?
Kita tunggu saja betotan gas dan manuver Alex Rins serta Joan Mir di musim ini. Ekspektasi yang tinggi tentunya akan melekat pada mereka.