Subscribe
Starting Grid
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
Starting Grid
Home Analisa

Ducati Jangan JUMAWA Dulu, Satu Kelemahan Besar Ini Bisa Dimanfaatkan Yamaha & Aprilia

meski motor Ducati dianggap overpower, tetap saja masih punya satu kelemahan

Dika Cielers by Dika Cielers
3 Maret 2023
in Analisa, Ducati, Inside GP
Reading Time: 4 mins read
312 13
0
Akankah Pecco Bagnaia Mampu Keluar Dari Kutukan Nomor 1 di MotoGP ?
1k
SHARES
5.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Setelah berakhirnya Tes Sepang, Ducati masih difavoritkan. Sangat berbeda dengan 10 tahun lalu ketika motor Ducati selalu saja gagal meraih impian yang sudah lama diimpikan, namun sekarang kondisinya sudah sangat berbeda.

Motor Ducati GP23 lahir dari pengembangan step by step tiap tahunnya, dan hasilnya sekarang motor Ducati Desmosedici disebut sebagai motor dengan performa paling komplit di grid MotoGP. Namun, meski motor Ducati dianggap overpower, tetap saja masih punya satu kelemahan.

Lalu apa kelemahan motor Ducati Desmosedici ? dan bagaimana Ducati berusaha memperbaiki satu kelemahannya itu untuk menjadi motor yang sempurna ? mari kita bahas.

Ducati menyambut musim 2023 dengan situasi yang sangat menguntungkan , karena jika Ducati tidak dapat membuat kemajuan yang mereka inginkan dengan motor 2023 nya, maka Ducati masih bisa menggunakan motor 2022 yang saat ini masih berada di level tinggi dan bisa bertarung dengan rival lain.

Meski begitu, tak ada yang perlu dikhawatirkan Ducati saat ini, karena motor Ducati GP23 tampaknya sudah mampu menunjukan kemampuannya untuk lebih maju dari motor Ducati GP22. Memang tak dapat dipungkiri, Pecco Bagnaia dan Enea Bastianini sempat memberikan masukan terkait beberapa masalah yang dialami Ducati GP23, namun motor GP23 saat ini sudah berada di level performa Ducati GP22, dan masih banyak ruang untuk bisa ditingkatkan lagi. Situasi ini tentu saja menjadi sangat tidak menguntungkan bagi rival pabrikan lain yang sedang berusaha keras memperpendek ketertinggalan dari Ducati.

Singkatnya, Ducati GP23 tampaknya punya keunggulan dari mesin barunya yang memungkinkan para pembalapnya berkendara lebih halus, dan juga memberi mereka kemampuan pengereman yang lebih kuat, yang mana dua area ini telah menjadi kekuatan utama Ducati .            

Di tes Valencia lalu, kita sudah melihat prototype pertama dari Ducati GP23 dengan update aero dan mesin barunya. Namun dari yang kita lihat saat ini, muncul beberapa komplain dari 2 pembalap utama Ducati di tes Valencia November lalu.

Bahkan setelah tes Sepang, baik Bagnaia dan Bastianini meyakini bahwa masih ada yang perlu ditingkatkan pada area koneksi throttle dan penyaluran tenaga. Kita pasti mengira kalau masalah motor yang diselesaikan Ducati seringkali menggunakan pendekatan elektronik Magneti Marelli saja, namun tampaknya Ducati juga melakukan pendekatan teknis dengan mengubah aliran udara yang masuk ke air intake untuk mengatur karakter mesinnya.

air intake baru di tes valencia

Nah, air intake ini adalah salah satu yang diuji coba di tes Valencia, namun saat di tes Sepang air intake ini kembali diupdate.

air intake di tes sepang
airbox

Bisa dilihat disini adalah air intake yang sudah diupdate dan sekarang bentuknya sedikit lebih kecil dari sebelumnya. Air intake ini fungsinya mengatur bagaimana aliran udara masuk ke air box, dan faktanya memang hal ini bisa berdampak pada tenaga yang tercipta dari mesin. Ducati memang sedang mencari peningkatan kecil pada penyaluran tenaga, jadi mungkin ini termasuk salah satu solusi yang didapat Ducati.

Kemudian, karena Ducati sudah punya mesin baru dan tenaga yang lebih besar, maka untuk mengimbanginya Ducati harus mencari cara bagaimana mengelola tenaga besar itu dengan maksimal agar bisa mendapatkan potensi grip yang maksimal.

swingarm

Di tes Sepang lalu Ducati sempat menguji beberapa swingarm. Dan salah satu swingarm yang diuji ada perubahan kecil pada dudukan chain adjuster blocknya. Tampaknya area di swingarm ini ketebalan materialnya sedikit menurun.

Seperti yang diketahui, satu masalah yang muncul dari tenaga berlimpah mesin Ducati adalah sulitnya tenaga besar itu mendapatkan potensi grip maksimal saat keluar tikungan. Namun bisa dibilang traksi exit corner Ducati masih cukup kuat di beberapa tahun terakhir, jadi perubahan pada swingarm ini mungkin hanya ingin mencari pengendalian yang lebih baik pada sisi tapak ban di tengah tikungan.

Ini sejalan dengan apa yang dikeluhkan Pecco Bagnaia yang mengatakan bahwa motor Ducati GP23 membutuhkan pembenahan dari sisi koneksi throttle dan penyaluran tenaga, karena hal ini sangat menentukan bagaimana motor bereaksi saat keluar tikungan. Bila Ducati mampu membuat swingarm yang bisa membantu meningkatkan grip pada sisi ban di tengah tikungan, maka tentu itu sangat membantu motor Ducati untuk melaju lebih kencang di lintasan lurus.

aerp ground effect ala aprilia

Kemudian bukan Ducati namanya kalo tidak bermain di area aero. Sekali lagi Ducati bermain dengan aero versinya sendiri dan aero ground effect ala Aprilia dalam rangka mencari grip ban di tengah tikungan.

2 tahun terakhir Ducati memiliki aero sendiri yang sering disebut downwash duct, dan aero ini bekerja dengan baik sejak pertama kali digunakan. Lalu kenapa Ducati ingin menggantinya ?

Yah,, tampaknya memang Pecco Bagnaia juga setuju dengan pertanyaan itu, karena Bagnaia sudah memberi kejelasan ketika diinterview di Sepang lalu bahwa dia lebih menyukai downwash duct, namun rekan setimnya Enea Bastianini kurang setuju dengan Bagnaia, dan masih menimbang nimbang mana yang lebih baik, downwash duct atau ground effect ala Aprilia. Akan menarik dilihat aero mana yang akan dipilih Bastianini di tes Portimao nanti.

Secara keseluruhan, Ducati kembali menunjukkan performa yang sangat mengerikan. Motor Ducati GP23 terbukti telah selangkah lebih maju dari GP22, dan menurut Bastianini, dirinya baru menggunakan 70% potensi sebenarnya dari GP23.

Pecco menyebutkan bahwa sedikit ubahan inersia pada mesin baru ternyata mampu membantu peningkatan pada area pengereman. Peningkatan ini diakui sendiri oleh Aleix Espargaro yang menekankan betapa hebatnya motor Ducati dalam melakukan pengereman. Ia mengatakan bahwa saat ia melakukan pengereman dengan motor Aprilianya, ia merasa motornya hanya bertumpu pada  roda depan, di lain sisi motor Ducati terlihat lebih baik dalam menggunakan roda belakang untuk membantu pengereman motor.

Namun, ada harapan besar bagi Aprilia untuk bisa mengejar ketertinggalannya dengan Ducati, karena Ducati punya kelemahan terbesar, yaitu masih lamban di area middle corner. Fairing samping ground effect baru Aprilia ternyata membantu dalam meningkatkan grip di area middle corner dan keluar tikungan dengan lebih baik. Dengan Ducati yang masih mencari peningkatan dalam penyaluran tenaga mesin GP23 mereka, hal ini memberi harapan bagi Aprilia bahwa mereka telah  berada pada jalur yang benar untuk menjadi motor terbaik di MotoGP.

Meskipun demikian, nomor 1 dengan bangganya masih terpampang di motor Pecco Bagnaia, dan dari apa yang telah kita lihat pada sesi tes pramusim sejauh ini, sepertinya para rival Ducati akan kesulitan merebut nomor 1 dari Pecco Bagnaia.

 

Tags: ApriliaDucatiEnea BastianiniPecco Bagnaia
Share412Tweet258Pin93Scan
Previous Post

Inilah Alasan Ducati bisa Juara Dunia 18 Kali dan Jadi Pabrikan Tersukses di WSBK

Next Post

Ducati Desmosedici GP07, Hasil Penggabungan 20 Motor Ducati

Related Posts

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang
Analisa

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

2 Oktober 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.
Story

Ini Dia Perpindahan Tim Pembalap Motogp yang Paling Besar Dampaknya Pada Kejuaraan

29 September 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.
Story

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

29 September 2023
Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.
Inside GP

Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

29 September 2023
Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab
Story

Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

29 September 2023
Inilah Alasan Kenapa MotoGP era 800cc Masih Lebih Cepat Daripada Superbike
Analisa

Inilah Alasan Kenapa MotoGP era 800cc Masih Lebih Cepat Daripada Superbike

29 September 2023
Next Post
Ducati Desmosedici GP07, Hasil Penggabungan 20 Motor Ducati

Ducati Desmosedici GP07, Hasil Penggabungan 20 Motor Ducati

Ini Alasan Kenapa Aprilia RS-GP 2023 Mampu Mengancam Dominasi Ducati

Melihat Deretan Teknologi Baru MotoGP yang Keren & Menarik di Tes Sepang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

13 Februari 2022
Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

23 Oktober 2022
Menguak Sejarah Penggunaan Brake Lever Protector Dan Fungsi Vitalnya Di MotoGP

Mengupas Tuntas Siapakah The Rain Master Terhebat Di MotoGP

5 Mei 2023

Tim Nastro Azzurro Honda nya Valentino Rossi Sebenarnya Tim Satelit atau Pabrikan ?

9 Juni 2020

MotoGP Vs Kawasaki H2R! Bisakah MotoGP Kalahkan Kehebatan H2R? Ini Analisanya!

4 Desember 2022
Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

2 Oktober 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Ini Dia Perpindahan Tim Pembalap Motogp yang Paling Besar Dampaknya Pada Kejuaraan

29 September 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

29 September 2023
Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

29 September 2023
Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

29 September 2023

Popular

  • Kegagalan sebuah tim kaya.

    Kegagalan sebuah tim kaya.

    1761 shares
    Share 704 Tweet 440
  • Mengenal Arm Pump, Momok Menakutkan yang Banyak Dialami Para Pembalap MotoGP

    1304 shares
    Share 522 Tweet 326
  • Cerita Maverick Vinales Pernah Marah dan Mogok Balapan Saat di Moto3

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
  • Schumacher Yang Bukan Schumy.

    1061 shares
    Share 424 Tweet 265
  • Menelisik Sejarah Dan Keunikan Sirkuit Portimao Di MotoGP

    1059 shares
    Share 424 Tweet 265
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
FINIS

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In