Pembalap Pramac Racing, Jack Miller, merupakan salah satu pembalap yang dijagokan menang di MotoGP Le Mans, Prancis Minggu lalu karena tampil kuat, baik dalam kondisi kering maupun basah. Namun Nyatanya, ia harus gagal finis akibat kerusakan mesin.
Start dari posisi kedua, Miller start dengan baik dan sempat memimpin pada lap pembuka, sebelum tersalip oleh Danilo Petrucci, disusul Andrea Dovizioso pada lap kedua. Miller pun bertahan di posisi ketiga selama 17 lap, dan sempat bertarung sengit dengan Alex Rins.
Sayang, saat hendak masuk ke Tikungan 9 pada Lap 19, motor Desmosedici GP20 miliknya melamban dan tiba-tiba mengeluarkan asap. Menyadari motornya bermasalah, Miller mengaku sempat mengira masalah yang dialaminya ada pada elektronik, dan berusaha untuk mengubah setingan elektroniknya. Namun usahanya ini tidak membuahkan hasil karena mesinnya lah yang bermasalah. Miller kemudian langsung memutuskan keluar lintasan. Saat kembali ke garasi, rider berusia 25 tahun ini kecewa dan marah besar.
Kepada MotoGP.com, Jack Miller pun menyatakan bahwa ia sudah punya firasat tak enak sejak sesi pemanasan atau Warming Up pada pagi hari, ketika ia menggunakan Desmosedici GP20 dengan setup basah. Menurutnya, motor itu sudah memberikan tanda-tanda kerusakan pada mesin.
Mengingat perkiraan cuaca menyatakan bahwa balapan akan berlangsung dengan kondisi kering, maka Miller pun meninggalkan motor itu di garasi dan memakai motor kedua, yakni Desmosedici GP20 dengan setup kering. Nyatanya, saat sudah bersiap di grid, hujan mulai turun.
Seluruh pembalap dan tim pun kembali ke garasi untuk menyesuaikan motor mereka dengan kondisi basah. Namun, tim Pramac Racing tak punya waktu untuk mengubah setup pada motor Desmosedici GP20 kedua. Alhasil, Miller harus kembali menggunakan motor pertamanya, yang ia pakai saat sesi Warming Up. Dan terjadilah kerusakan mesin pada motor keduanya itu
Pembalap Australia ini menyatakan mesin itu telah dikirim ke markas Ducati yang ada di Borgo Panigale, Bologna, Italia, untuk diinvestigasi. Di lain sisi, ia juga menepis dugaan bahwa kerusakan mesinnya terjadi usai insiden Tikungan 9 pada Lap 18 saat ia nyaris bertabrakan dengan Rins, Petrucci, dan Dovizioso.
Ini merupakan ketiga kalinya Miller mengalami gagal finish tahun ini, terakhir ia gagal finish karena motornya menyedot cover kaca helm yang dibuang oleh Fabio Quartararo
Saat ini harapan Jack Miller untuk memperebutkan titel juara dunia semakin sulit, karena jarak poinnya dengan pemimpin klasmen Fabio Quartararo semakin jauh menjadi 40 poin. dan jika Miller ingin meraih juara dunia tahun ini, mau tidak mau dia harus meraih kemenangan sebanyak mungkin di 5 seri balapan yang tersisa di tahun ini