Di musim balap 2020, para pembalap akan berkompetisi dalam 20 seri balapan yang tersebar di berbagai lokasi yang berbeda di dunia, dengan kondisi cuaca yang beragam dari hujan lebat sampai suhu panas yang mencekik.
Jika diukur menggunakan termometer di semua sirkuit MotoGP, tak diragukan lagi suhu yang paling tinggi akan ada di Losail, Qatar, karena letaknya memang di tengah padang pasir. Untungnya, balapan berlangsung pada malam hari ketika suhu jauh lebih rendah. Namun, balapan malam hari juga membawa masalah lain, yaitu berkurangnya jarak pandang para pembalap karena kondisi yang gelap. Itu sebabnya sistem pencahayaan di Losail mencakup 1000 tiang penerangan dan 3600 lampu. Lebih dari 500 km kabel menghubungkan sistem penerangan ini, yang tidak hanya menerangi lintasan tetapi juga untuk mengurangi bayangan dari pembalap. Penting juga untuk memastikan bayang-bayang yang dihasilkan dari lampu ini sekecil mungkin, sehingga tidak mengganggu pembalap dan membuat pembalap mengira ada pembalap yang muncul di belakang mereka. Dalam kondisi ini, beberapa pembalap lebih suka menggunakan kaca helm dengan filter kuning untuk meningkatkan penglihatan mereka, sementara yang lain memilih kaca helm transparan yang biasanya digunakan dalam balapan hujan.
Balapan di malam hari juga berarti bahwa pembalap perlu mengubah rutinitas mereka yaitu harus bangun dan tidur lebih lambat dari biasanya, tetapi ini masih jauh lebih baik daripada harus balapan dalam kondisi panas yang ekstrem. Di Sepang dan Buriram misalnya, suhu disana bisa mencapai 35 ° C dengan kelembaban sekitar 95%. Untuk mempersiapkan menghadapi kondisi ekstrem ini, dalam minggu-minggu menjelang balapan, pembalap berlatih dengan pakaian yang berlapis selama hari yang panas di Sepang. Menggunakan sauna juga membantu, karena sangat mirip dengan berada di kondisi di lintasan yang bisa mencapai 50 ° C.
Selain itu, pembalap juga melakukan diet khusus dan menambah asupan cairan mereka untuk mencegah dehidrasi. Pembalap juga membawa setengah liter air di punggung mereka, tetapi meskipun demikian mereka tetap bisa kehilangan antara 1,5 dan 2,5 kg bobot tubuh selama balapan. Dehidrasi dapat menyebabkan pembalap kram atau kehilangan konsentrasi, tetapi ini bukanlah satu-satunya aspek yang dipengaruhi oleh panas yang tinggi kala balapan. Ini juga mempengaruhi mekanisme kerja motor dan dapat mengurangi kinerja keseluruhan atau mengubah cara kerja beberapa sistemnya. Aspal yang panas juga mempersulit kinerja ban dan menyebabkan ban motor cepat aus. Rem juga dapat terpengaruh karena rem bisa overheat dan rusak jika tidak mendapat ventilasi dengan baik.
Selain cuaca panas yang ekstrim, hujan lebat bisa juga terjadi di seri balapan mana saja, namun ini sering terjadi hanya di beberapa sirkuit. Seperti di sirkuit Silverstone dan Motegi, di mana cuaca bisa tiba tiba berubah menjadi mendung.
Balapan basah menghadirkan tantangan khusus yang memengaruhi gaya balap pembalap dan pengaturan motor. Pembalap harus sangat berhati-hati dan harus halus dalam memainkan rem dan gas. Mereka juga tidak bisa terlalu miring ketika menikung seperti saat di lintasan kering karena ban tidak bisa mencengkram dengan baik. Secara keseluruhan, ini lebih berisiko, artinya pembalap harus berkonsentrasi dan harus siap untuk merespons pada setiap situasi yang bisa terjadi.
Perangkat Elektronik memainkan peran penting pada saat balapan hujan. Setingan motor bisa diatur untuk memastikan tenaga yang dihasilkan motor keluar dengan halus, dan mencegah motor untuk menghasilkan tenaga yang kasar saat dikendarai. Ban hujan, yang lebih lunak dari ban kering, harus digunakan saat balapan basah, karena lebih cepat panas dan memberikan cengkeraman yang lebih baik. Ban basah juga memiliki alur yang memungkinkan air keluar dan mencegah aquaplaning. Yang terakhir, pengaturan suspensi juga diperlunak untuk mencegah bagian depan motor menjadi terlalu kencang, ini sangat penting saat pembalap akan memasuki tikungan.
Disamping hujan dan panas, pembalap juga harus mengahadapi tantangan angin kencang yang hanya terjadi di Phillip Island. Angin dingin ini bisa membuat suhu aspal menjadi turun di beberapa bagian sirkuit Australia ini, dan ini berdampak mengurangi cengkeraman ban. Perubahan suhu ini merupakan suatu tantangan tersendiri bagi pembalap karena traksi ban akan menurun, terutama di sisi kanan ban. Angin juga dapat mendorong pembalap keluar dari lintasan, yang berarti mereka harus ekstra berhati hati .
Baik cuaca dingin atau panas, cerah atau hujan, menjadi seorang pembalap MotoGP dituntut harus benar-benar piawai dalam menangani kondisi buruk ini. dan mengetahui cara beradaptasi dari berbagai kondisi ini adalah kunci untuk mencapai hasil terbaik di Grand Prix MotoGP.