Pada minggu lalu Franco Morbidelli membuktikan bahwa motor yang berumur setahun lebih tua yang dipakainya terkadang malah bisa lebih baik daripada motor baru yang dipakai 3 rekan Yamahanya
Banyak yang membicarakan tentang motor Yamaha YZR M1 versi 2019 dan 2020 dalam beberapa minggu terakhir ini, yang mana ini bisa jadi waktu yang tepat untuk melihat keunggulan dari motor yang lebih tua
Fabio Quartararo, Valentino Rossi dan Maverick Vinales saat ini tidak bisa memakai kembali motor Yamaha M1 2019 nya dikarenakan ada aturan tentang pemakaian mesin di MotoGP, namun bisa diyakini mereka kemungkinan besar akan memakai mesin 2019 jika mereka boleh memakainya saat ini, karena sasis motor versi 2019 tampaknya punya keseimbangan lebih baik daripada sasis versi 2020
Pabrkan tidak pernah suka mengakui bahwa motor baru mereka, yang mana adalah hasil kerja dari berbulan bulan lamanya dan banyaknya uang yang diinvestasikan disitu ternyata lebih buruk ketimbang motor lama mereka, namun itu terkadang benar benar terjadi. Dan faktanya cukup sering terjadi
Biasanya pabrikan mencoba untuk menyembunyikan kebenaran ini dan terkadang mereka meloloskan begitu saja motor barunya, karena memang perbedaan antara mesin atau sasis motor tahun ini dan tahun lalu mungkin tidak terlihat oleh insinyur mereka
Di tahun 1994, juara dunia bertahan Kevin Schwantz kembali menggunakan sasis Suzuki RGV500 1993 nya setelah kepala mekaniknya Stuart Shenton menyadari motor Suzukinya memiliki beberapa kesalahan pada sasis versi 1994. Kesalahan itu terletak pada kekakuan sasis, steering head, titik sumbu sasis dan lain sebagainya. Schwantz akhirnya bisa meraih kemenangan terakhirnya di GP Inggris menggunakan sasis motor lamanya
Yamaha juga pernah melakukan ini. Tim Yamaha menjalani MotoGP musim 2006 dengan target untuk meraih juara dunia secara hattrick bersama Valentino Rossi. Sebelum Rossi pertama kali bergabung ke Yamaha di tahun 2004, saat itu motor YZR M1 tidak diperhitungkan di grid MotoGP. Motor Yamaha sama sekali tidak pernah menang di musim 2003 dan hanya sekali meraih podium dari 16 balapan, itupun diraihnya saat balapan hujan di Le Mans
Dengan motor yang dikembangkan oleh Valentino Rossi, crew chief legendaris Jeremy Burgess dan bos Yamaha Masao Furusawa saat itu, Rossi sangat mendominasi musim balap 2004 dan 2005. Di tahun 2006 Yamaha membuat ubahan signifikan pada sasis motornya, yang mana itu bekerja baik saat di ujicoba di Jepang, namun motornya mengalami getaran berlebih saat menggunakan ban baru Michelin 2006 yang ban belakangnya yang lebih lunak dari tahun sebelumnya
Yamaha melakukan apapun yang mereka bisa untuk meningkatkan kelenturan pada sasis motor 2006nya, namun masalah ini tidak teratasi
Di musim 2006 Rossi hanya meraih 1 kemenangan dari 4 balapan awal, jadi harus ada hal yang dilakukan. Jadi di pekan balap GP Perancis, tim Yamaha mengganti sasis motornya dengan sasis motor 2005 yang ternyata masih cocok dengan mesin 2006. Dan Rossi akhirnya kembali menemukan kecepatannya lagi. Meski Rossi sempat memimpin 4 detik dari Pedrosa namun Rossi tidak bisa memenangkan balapan karena ada gangguan mesin yang mengharuskannya harus pulang tanpa finish
Saat itu Yamaha tidak pernah mengakui bahwa Rossi sedang menggunakan sasis motor tahun 2005. Malahan mereka mengatakan bahwa itu sasis baru, karena sasis itu ada sedikit modifikasi untuk bisa dipasangkan pada mesin tahun 2006
Setengah musim berjalan di tahun 2006, Yamaha akhirnya memberikan Rossi sasis yang benar benar baru, meskipun ini adalah versi terbaru yang basisnya dari sasis 2005 yang di desain ulang. Di saat yang sama, Michelin juga membuat perubahan pada ban belakangnya untuk memberikan kecocokan yang lebih baik pada motor
Terkadang pembalap dan tim pabrikannya juga mengakui bahwa mereka memutuskan untuk kembali menggunakan sasis lama mereka
Ini terjadi pada tim Yamaha di Valencia 2017, saat itu Rossi dan Vinales mengganti sasis mereka ke versi motor 2016. Diketahui memang sepanjang tahun 2017 mereka kesulitan dengan motor versi 2017 mereka, dan terkadang kalah cepat oleh pembalap rookie Johann Zarco yang membalap menggunakan motor lama yaitu Yamaha M1 2016, atas alasan ini jadi mereka sudah merencanakan untuk membandingkan 2 sasis selama tes resmi di Valencia. Namun karena mereka begitu membutuhkan data perbandingan ini akhirnya mereka memakai sasis 2016 di GP Valencia,
Di tahun ini Marc Marquez juga memulai musim balap dengan menggunakan sasis Honda RC213V yang dimodifikasi, setelah dia sangat kesulitan pada tes resmi di Qatar
Selama tes resmi di Losail Qatar, tidak ada yang tahu kenapa Marc Marquez sangat kesulitan dengan motornya, namun sekarang kita tahu. Ban belakang Michelin 2020 lah yang menyebabkan masalah pada Honda, begitu juga sama seperti Ducati
Teknologi MotoGP merupakan teknologi yang sangat canggih sekarang ini yang mana untuk bisa membuat peningkatan pada motornya semakin tahun semakin sulit. Dan spesifikasi ban baru yang hadir tiap tahunnya menambah masalah semakin rumit bagi para pabrikan motor, karena terkadang spesifikasi ban yang baru ini ternyata tidak bekerja dengan baik dengan motor baru yang dikembangkan. Dan sekarang ini pabrikan motor tidak bisa meminta pada suplier ban MotoGP untuk memodifikasi kompon ataupun konstruksi bannya untuk bisa memberikan mereka kemudahan dalam masalah pengembangan motor yang sedang dihadapi
Itulah sebabnya, saat Franco Morbidelli dengan motor Yamaha YZR M1 2019nya bisa meraih pole position dan kemenangan di balapan Valencia minggu lalu bukanlah suatu hal yang mengejutkan. Dan juga Takaaki Nakagami dengan Honda RC213Vnya yang bisa meraih pole position di Aragon lalu
Karena memang motor yang lebih tua terkadang lebih baik daripada motor yang baru