
Tahun 1998 sampai 1999, Tim Mclaren mendominasi balapan. Setahun, yaitu 1998 juara konstruktor, dan dua tahun beturut-turut mengantarkan pebalap Finlandia-nya, Mika Hakinnen, juara dunia. Dominasi mereka seolah tak terbendung dengan menguasai 10 dari total 16 balapan pada 1998 melalui dua pebalapnya, Mika ‘flying fin’ Hakinnen dan David Coulthard. Di Mclaren ini pulalah Mika berhasil menunjukkan pada dunia, bahwa dia berhak mendapatkan tropi piala dunia di ajang paling bergengsi di dunia motorsport ini.
Melewati 1998 dengan happy ending, tahun selanjutnya Mclaren mengulang kesuksesannya! Walau tidak sedahsyat tahun sebelumnya, toh dengan 7 kemenangan dua pebalapnya, Mclaren masih bisa masuk posisi dua konstruktor dan sekali lagi juara satu buat Mika Hakinnen. Peta kekuatan antar tim saat itu memang merata.
Persaingan antar tim dan pebalap jadi semakin seru. Hal itulah yang disukai oleh penyelenggara, dalam hal ini FIA.
Kenapa? Dengan begitu Formula 1 lebih menarik, ketika banyak tim saling berebut posisi dan menjanjikan keberlangsungan balapan dengan seru. Tidak didominasi satu tim yang pada akhirnya menjadikan tontonan membosankan. Seperti yang terjadi pada tahun 2000-2004, dimana dominasi mobil merah tak terbendung, sehingga setiap kali balapan mulai, pasti ada ucapan, ” Ahh..pasti dia lagi-dia lagi. Bosan!” dari penonton.
Tim papan tengah macam Jordan bermesin Honda Mugen, dan Stewart bermesin Ford pun kebagian kue kemenangan.
Kemungkinan, kalau tidak ada protes dari Ferrari, dominasi Mclaren akan berlajut di tahun-tahun berikutnya.
Ferrari protes terhadap penggunaan material Berrilium!
Yap, mengatasnamakan tim-tim kontestan papan tengah dan papan bawah, Ferrari mensponsori protes terhadap logam sejenis aluminum yang digunakan Mercy untuk membuat mesin berbahan Berilium yang dikembangkan bersama Ilmor tersebut. Mesin dengan material Berilium besutan Ilmor dan Mercy itulah yang menjadi kunci kecepatan mobil McLaren MP4/13 dan MP4/14. Mercy, menggunakan logam super ringan untuk bahan pembuatan dinding silinder.
Sebelum Mclaren saat Bermesin Mercy, jauh-jauh hari ada tim yang sudah menggunakan material eksotis ini. Williams pun adalah salah satu tim yang menggunakan material canggih ini. Tapi tim biru ini mengadopsi Beriluim pada sistem transmisi.
Alasannya, Ferrari mengklaim penggunaan Berilium berbahaya untuk motorsport. Karena berilium mengandung racun yang bisa membahayakan ketika terjadi sesuatu pada mobil.
Selain itu, Berilium juga sangat mahal. Dan demi menjaga keberlangsungan Formula 1, Ferrari menolak penggunaan Berilium. Kasihan tim papan tengah. Mereka pasti akan kedodoran kalau harus mengukuti langkah Mclaren dan Williams. Di sisi lain, kalau tidak mengikuti, sampai kapanpun mereka akan berada di tim papan tengah dan balap. Kecuali takdir berkata lain
Pada kasus Mclaren, Mercy membangun mesin berkode FO-110G V10 (baca:Vi Ten) yang dicangkok ke mesin sasis Mclaren MP4/13 rancangan Adrian newey. Mercy tidak sendirian dalam merancang mesin itu. Tapi yang jelas Mercy tidak merancang mesin itu bersama divisi balapnya yang kita kenal sebagai AMG. Mercy justru menggandeng Ilmor sebagai mitra. Ilmor inilah yang mengenalkan material Berilium.
For your information, Ilmor didirikan di Inggris pada bulan November tahun 1983 oleh duo Mario Illien dan Paul Morgan. Ilmor spesialis meracik mesin berperforma tinggi. Kalau di Ford seperti Cosworth gitu. Selain Formula 1, Ilmor juga merancang mesin untuk kegunaan lain di motorsport, seperti Indycar, balapan open wheel khas Amerika. Selain pemasok mesin, Ilmor juga sebagai konsultan untuk beberapa olahraga balap.
Pada pengembangan MP4/13, Mario Illien turut terlibat secara langsung bersama Adrian Newey dan beberapa engineer lain seperti Steve Nichols, Neil Oatley dan Henri Durand untuk penyesuaian sasis. Memang, dalam menanamkan power unit, sasis harus sesuai dengan kondisi atau karakter mesin. Mesin pun dirancang salah satunya dengan sasis. Keduanya dirancang untuk saling menyesuaikan.
Racikan paket aerodinamika pada sasis serta kekuatan mesin yang pas menjanjikan reliabilitas mobil yang ciamik.
Sedikit penjabaran tentang Berilium. Adalah senyawa logam yang salah satunya, saat itu dipakai bahan/material untuk nose atau hidung pesawat ulang Alik NASA Challenger. Mereka menggunakan Berilium karena berfungsi sebagai penahan panas tatkala Challenger bergesekan dengan atmosfer, stratosfer dan segala jenisnya saat pesawat melesat ke ruang angkasa atau saat kembali ke bumi.
Bisa dibayangkan betapa kuatnya Berilium kan? Kalau batu meteor saja bisa terbakar, maka ketika Berilium bisa menahan panasnya atmosfer, berarti bisa menahan suhu ruang bakar yang sangat panas.
Tak heran, ketika Mercy mengembangkan Berilium bersama Ilmor untuk di pasang pada MP4/13 dan MP4/14, menghasilkan performa yang luar biasa. Sifat Berilium yang sangat kuat dan tahan panas menjadi alasan logam ini dipilih ilmor.
Dengan segala keunggulan material Berilium, maka wajar kalau Mercy dan Williams musti membayar mahal yang nantinya dipakai alasan lawan-lawannya, terutama Ferrari, untuk melontarkan protes yang berbuntut pelarangan material Berilium untuk bahan blok mesin Mercy.
Tentu saja, buat Ferrari alasan membela tim kecil itu mengada-ada. Karena sebagai tim besar, Ferrari sanggup juga melakukan hal yang sama.
Sampai pada satu kesimpulan, bahwa yang dilakukan Ferrari hanyalah satu manuver untuk ‘melibas’ McLaren. Yap! Ferrari didukung orang-orang dalam FIA yang tidak suka dengan McLaren, dan Ron Denis secara personal. Nggak perlu dijelaskan, kan, siapa-siapa mereka?
Realibilitas bagus serta menghasilkan power yang melebihi lawan-lawannya.
Inovasi mengenai berilium itulah yang akhirnya membuat ferrari panas dan melayangkan protes.
Menanggapi hal tersebut, Frank Williams, dari kubu Williams, menuduh kubu kuda jingkrak munafik. Membela tim papan tengah dan papan bawah merupakan kedok belaka.