Subscribe
Starting Grid
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
Starting Grid
Home Story

Pembalap yang Pertama Kali Menerapkan Gaya Menikung Knee Down di MotoGP

Dika Cielers by Dika Cielers
21 April 2020
in Story
Reading Time: 3 mins read
320 10
0
1k
SHARES
5.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Di setiap balapan MotoGP tentu kalian sudah familiar dengan gaya knee down (baca: ni dawn) atau yang juga disebut knee dragging (baca: ni dreging) , yaitu gaya menikung dengan menopangkan lutut di aspal saat balapan. Dan ternyata gaya itu tidak serta merta dilakukan oleh semua atlet balap pacu kuda besi itu.

Sebelum knee down ada, para pembalap menikung dengan bokong yang duduk manis diatas jok, sangat simetris dengan motornya, lutut rapat ke tangki dan kepala menunduk dibalik windshield (baca: winshild). Semuanya berubah pada pertengahan tahun 70an, pembalap menikung dengan gaya seolah-olah gelantungan di motor dan lututnya menyeret-nyeret aspal.

Lalu siapa pembalap pertama yang mngusung Gaya Knee Down? Ada beberapa literatur yang bilang kalau Kenny Roberts Senior. yang beken dipanggil King Kenny adalah pelopor nikung knee down. Ia juga adalah orang Amerika pertama yang menjuarai GP 500cc atau yang sekarang bernama MotoGP.

Hal itu tidak sepenuhnya salah karena memang Kenny Roberts Sr. (baca: senior) yang membuat teknik menikung seperti ini jadi populer di ajang MotoGP.

Tapi ternyata Kenny Roberts Sr. mengakui kalau gaya menikungnya yang bikin lutut turun sampai aspal itu terinspirasi dari pembalap lain. Pembalap yang jadi inspirasinya adalah Jarno (baca: Yarno) Saarinen, seorang pembalap legendaris asal Finlandia.

Jarno Saarinen memulai karir balapannya di ajang balap diatas trek es pada tahun 1961 dalam usianya yang baru 16 tahun.

Pada saat itu, Saarinen punya gaya balap yang khas dan berbeda dari pembalap lain karena ia selalu memposisikan dadanya di atas tangki, kemudian mengarahkan badannya searah dengan tikungan sambil mengeluarkan lututnya.

Cara menikung Jarno Saarinen akhirnya menginspirasi Kenny Roberts Sr. yang menyempurnakan gaya tersebut menjadi knee down yang akhirnya populer di ajang MotoGP.

Kenny Roberts Sr. melihat langsung aksi Jarno Saarinen saat balapan di Ontario Speedway pada tahun 1973 dan seketika langsung berpikir untuk menyempurnakan gaya knee down itu.

Sayang memang, Jarno Saarinen harus kehilangan nyawanya saat balapan Grand Prix kelas 250cc di Sirkuit Monza, Italia pada tahun yang sama.

Di lap pertama balapan tersebut seorang pembalap bernama Renzo Pasolini menghantam pembatas trek dan menewaskan dirinya, tapi motornya memantul lagi masuk trek dan menghantam Jarno Saarinen tepat di bagian kepala.

Kepergian Jarno Saarinen dan Renzo Pasolini membuat dunia balap terhenyak dan memperbaiki sistem keamanan dalam balapan saat itu.

Namun meninggalnya Jarno Saarinen tidak membuat gaya menikungnya yang khas hilang, malah semakin populer berkat Kenny Roberts Sr.

Beralih ke kisah Kenny Roberts Sr.,

Pada tahun 1978 ia turun semusim penuh di ajang Grand Prix 500 atau yang sekarang bernama MotoGP, dan ia langsung menyabet gelar juara dunia.

Salah satu kunci dari Roberts dalam meraih gelar dunia adalah gaya knee down yang digunakannya. Saat itu gaya membalap rider asal Eropa masih sangat konvensional dengan menjepit tubuh mereka ke tangki saat menikung.

Roberts yang berasal dari Amerika dan datang ke Eropa untuk mengikuti Grand Prix merasa tidak familiar dengan gaya tersebut, lalu ia mencoba dengan gayanya sendiri. Berbekal selotip yang dipasangkan ke bagian lutut baju balapnya ia lakukan gaya menikung ala dirt track plus teknik kneedown Jarno Saarinen di balapan aspal. Hasilnya? Tiga gelar juara dunia yang ia raih dari tahun 1978 sampai 1980 dan gaya tersebut digunakan sebagai gerakan basic menikung di ajang MotoGP sampai sekarang, sehingga wearpack (baca: wirpek) pembalap pun jadi punya knee protector.

Usai pensiun Kenny Roberts Senior mempelopori Ranch of Kenny Roberts untuk melatih pada generasi penerus pembalap Amerika dan salah satu muridnya adalah sang anaknya; Kenny Roberts Junior. yang kini juga menjadi legenda, Almarhum Nicky Hayden dan Collin Edwards.

Ide Kenny Roberts Sr pun diikuti oleh Valentino Rossi yang mendirikan VR46 (baca: Vi Ar Forty Six) Ranch di kampung halamannya, Tavullia, Italia. Sama seperti Roberts, Rossi menanamkan teknik dirt track untuk rider akademinya.

Tags: Legenda
Share418Tweet261Pin94Scan
Previous Post

14 Tahun Karier Karel Abraham di Grand Prix MotoGP

Next Post

Ana Carrasco, Si Wanita Juara Dunia Asal Spanyol

Related Posts

Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.
Story

Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

31 Agustus 2023
Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp
Inside GP

Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

31 Agustus 2023
Shoya Tomizawa, Talenta Jepang yang Pergi Terlalu Cepat
Story

Shoya Tomizawa, Talenta Jepang yang Pergi Terlalu Cepat

31 Agustus 2023
Andrea Iannone, Pembalap Hebat yang Karirnya Hancur Akibat Dopping
Story

Andrea Iannone, Pembalap Hebat yang Karirnya Hancur Akibat Dopping

31 Agustus 2023
Teknologi-Teknologi Motogp yang Ada di Motor Jalan Raya
Teknologi

Teknologi-Teknologi Motogp yang Ada di Motor Jalan Raya

31 Juli 2023
Lima Pembalap Satelit Terbaik di Era Motogp
Inside GP

Banyak Ditentang, Kenapa Aero Fairing dan Holeshot Device Masih Tetap Dipakai di Motogp.

31 Juli 2023
Next Post

Ana Carrasco, Si Wanita Juara Dunia Asal Spanyol

Suzuki MotoGP, Keterpurukan dan Kebangkitannya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Melihat Sirkuit MotoGP di India yang 5 Kali Lebih Mahal dari Mandalika

Melihat Sirkuit MotoGP di India yang 5 Kali Lebih Mahal dari Mandalika

9 Desember 2022
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023

Mengenal Sesi Free Practice & Qualifying Practice dalam MotoGP

3 September 2020
Mesin Formula 1 dari waktu ke waktu

Mesin Formula 1 dari waktu ke waktu

29 Juni 2022
Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

23 Oktober 2022
Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

15 September 2023
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023
Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano

Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano

8 September 2023
Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

31 Agustus 2023
Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

31 Agustus 2023

Popular

  • Kegagalan sebuah tim kaya.

    Kegagalan sebuah tim kaya.

    1760 shares
    Share 704 Tweet 440
  • Mengenal Arm Pump, Momok Menakutkan yang Banyak Dialami Para Pembalap MotoGP

    1301 shares
    Share 520 Tweet 325
  • Cerita Maverick Vinales Pernah Marah dan Mogok Balapan Saat di Moto3

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
  • Schumacher Yang Bukan Schumy.

    1061 shares
    Share 424 Tweet 265
  • Menelisik Sejarah Dan Keunikan Sirkuit Portimao Di MotoGP

    1059 shares
    Share 424 Tweet 265
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
FINIS

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In