Siapapun pecinta dunia balap mobil, pasti pernah terlintas di fantasi mereka, bahwa satu saat bisa balapan, minimal jadi seorang yang terlibat dalam sirkus glamour sejagat itu.
Membayangkan betapa mewah kehidupan di seputaran sirkuit. Duit banyak, dipenuhi ‘bintang’, dan segala fasilitas ‘gila’ lainnya siap menanti. Jangankan orang lain, penulis sendiri sempat berfikiran, setidaknya pengin ngerasain nyetir mobil F1, minimal sekali seumur hidup!
Tapi ngomong-ngomong, ada beberapa selebritis yang pernah mencoba, dan katanya mengemudikan F1 tidaklah mudah. Mengemudikan F1 tidak pula nyaman.
Setidaknya hal itu dibuktikan oleh seorang Tom Cruise.
Pada tahun 2012 Tom Cruise ‘ditantang’ mengemudikan Jet darat Formula 1.
Yup! Tak lain adalah tim Red Bull Racing yang mempercayakan satu unit RB08 bermesin Renault RS 27 yang saat itu jawara sebagai tunggangan Mark Webber untuk dijajal oleh mantan suami Nicole Kidman tersebut.
Apa yang terjadi, Tom Cruise melintir ditengah jalan. Mantan suami Nicole Kidman itu tidak bisa menguasai kemudi. Belum lagi tekanan fisik maupun psikis yang dialami pebalap Formula 1.
Saking beratnya, berat badan pebalap bisa turun sampai 3 KG selepas balapan.
Bahkan, ” Kita serasa kehilangan penglihatan ketika melakukan pengereman di tikungan pertama di Hockenheim, ” ujar Jarno Trulli satu saat.
Untuk segala jerih payah itulah, gaji pebalap besar. Seberapa besar? Katanya kalau hanya sekedar bintang Holywood pun, kalau bersanding dengan pebalap, bisa minder. Serius!
Tapi, no pain, no gain. Resiko cedera hingga kematian terus menghantui pebalap. Memacu mobil dengan kecepatan tinggi, melakukan pengereman ekstrim, hingga bersenggolan dengan pebalap rival adalah satu hal yang tak terhindarkan.
Jadi wajar kalau mereka (pebalap) menerima gaji segunung. Besaran gaji tersebut belum termasuk segala yang sponsor, insentif, dan segala bonus serta fasilitas wah lainnya.
Untuk pebalap yang menduduki kursi di tim pabrikan tentu saja akan dapat jatah road car produksi mereka. Seperti halnya Kimi Raikonen yang mendapat beberapa jenis Ferrari.
Dengan besaran gaji yang fantastis, tentu gampang saja buat para pebalap membeli barang yang mereka suka.
Lantas, dengan gaji sebesar itu, mau dipakai apa ya? Ada nggak diantara mereka yang kepikiran untuk investasi di bidang bisnis? Atau malah dipakai foya-foya?
Namanya manusia kan sama saja. Ada yang lebih suka menikmati jerih payahnya untuk menikmati hidup, ada pula yang lebih suka membenamkan duitnya untuk berbisnis. Seperti mendiang Niki Lauda yang mendirikan perusahaan penerbangan bernama Lauda Air. Atau David Coulthard yang mengelola Hotel di Monako.
Banyak pula diantara mereka yang sekedar menikmati hidup dengan menyimpan penghasilannya di Swiss, dan pindah ke Monako!
Yap, negeri kota itu dipilih karena bebas pajak (Penghasilan). Rata-rata pebalap F1 tinggal di Monako, walau tidak semua. Ralf Schumacher misalnya, lebih memilih Salzburg, kota seribu kastil di Austria.
Sedangkan Lewis Hamilton, lebih suka menanamkan penghasilannya di sektor kuliner. Menyasar kalangan yang peduli kesehatan, Lewis buka usaha burger diet, Neat burger nama resto yang di miliki pria asal Inggris itu.

” Saya rasa cukup bagus dalam memilih bisnis yang saya masuki. Sebagai seseorang yang mengikuti diet berbasis nabati, saya yakin kami perlu pilihan makanan kelas atas yang sehat dengan rasa luar biasa, tapi juga menawarkan sesuatu yang menarik bagi mereka yang ingin terbebas dari daging,” ucapnya seperti di kutip Motorsport.com.
Restoran tersebut terletak di 33 Old Compton St, London W1D 5JU, Inggris.
Selain restoran, Lewis juga menggeluti bisnis Fashion, bekerja sama dengan brand terkenal Tommy Hilfiger dan Christina Aguilera. Wuihh!
Kalau Lewis menanamkan modalnya semasa masih aktif balapan, maka Nico Rosberg buka usaha selepas gantung stir.
Nico mengembangbiakan pundi-pundinya dengan menggeluti Start-up. Tercatat ada beberapa Start-up, dimana salah satu pemodalnya adalah putra pebalap Keke Rosberg ini.
Lain Lewis beda Nico.
Pun Fernando Alonso. Dia memilih bisnis virtual yang bergerak di sektor pengembangan permainan. Motorsport game. Alonso melihat prospek game mobile berbasis Internet sangat bagus.
Tak main-main, Alonso menggelontorkan dana sekitar lima juta EURO ( sekitar86 Milyar rupiah) ke dalam bsnis sektor virtual ini. Perkembangan Electronic Sport yang menadi landasan keyakinan Alonso dalam menanamkan modalnya.
Satu hal yang menarik, kalau yang kita bahas diatas adalah pebalap asing, dari tanah air mantan pebalap Manor Racing, Rio Haryanto juga tak mau kalah. Rio yang kini gantung stir sudah meninggalkan dunia balap dan menggeluti bisnis restoran. Rio beranggapan, tak semua bisa meraih keberuntungan di balapan ( Formula 1). Wajar Rio berucap begitu, karena di saat lain mengangguk gaji, Rio justru harus mencari sponsor buat tim. Sampai tulisan ini dibuat, tidak jelas apakah Ro menerima kompensasi ( Gaji) atau tidak. Yang jelas karier Rio terhenti pun karena masalah yang sangat klasik, : UANG!
Pendek kata, buat mereka, pintar-pintar saja memanfaatkan hasil jerih payahnya. Karena berapa gunung pun gaji, kalau nggak pandai mengelola, satu saat pasti habis.
Pada masa lalu, Schumacher sebagai salah seorang penerima bayaran tertinggi pun malah menjual kastil untuk biaya berobat. Karena seperti kita tahu, mantan pebalap Ferrari itu mengalami kecelakaan sewaktu bermain ski yang mengakibatkan cedera serius dan belum pulih sampai sekarang.
Setara dengan Schumy, Jacques Villenueve pernah mendapat rekor gaji pebalap termahal. Tapi karena di BAR-Honda dia punya saham.
Lantas dengan investasi puluhan milyar di bisnis, berapa tepatnya gaji mereka pertahun?
Dikutip dari berbagai sumber, inilah daftar gaji pembalap F1 di musim 2021:
Pembalap | Tim | Gaji |
Lewis Hamilton | Mercedes | 45 juta dollar |
Max Verstappen | Red Bull | 40 juta dollar |
Daniel Riccardo | McLaren | 15 juta dollar |
Sebastian Vettel | Aston Martin | 15 juta dollar |
Charles Leclerc | Ferrari | 15 juta dollar |
Fernando Alonso | Alpine | 10 juta dollar |
Valtteri Bottas | Mercedes | 10 juta dollar |
Carlos Sainz | Ferrari | 10 juta dollar |
Lance Stroll | Aston Martin | 10 juta dollar |
Kimi Raikkonen | Alfa Romeo | 10 juta dollar |
Sergio Perez | Red Bull | 8 juta dollar |
Lando Norris | McLaren | 5 juta dollar |
Esteban Ocon | Alpine | 5 juta dollar |
Pierre Gasly | AlphaTauri | 5 juta dollar |
Antonio Giovinazzi | Alfa Romeo | 1 juta dollar |
Mick Schumacher | Haas | 1 juta dollar |
Nikita Mazepin | Haas | 1 juta dollar |
George Russell | Williams | 1 juta dollar |
Nicholas Latifi | Williams | 1 juta dollar |
Yuki Tsunoda | AlphaTauri | 500 ribu dollar |
*Sumber: id.motorsport.com (Tabel gaji)
Untuk juara dunia tahun ini, Max Verstappen, kabarnya meminta kenaikan gaji. Jadi untuk tahun 2022, ada beberapa pebalap yang mendapat kenaikan gaji.