Bakat luar biasa dari Fabio Quartararo muncul setelah mendapat motor yang tepat. Dia memulai karir balap internasional-nya di kelas Moto3 dengan minimnya dukungan. Kemudian di Moto2 karena tidak mendapat perhatian, dia hanya mampu memenangkan satu balapan saja. Fakta menunjukkan jika dia diberi senjata kuat dia akan hebat.. Petronas-Yamaha tak ragu menyewa motor spek A buat pembalap Prancis itu. Dan hasilnya hingga saat ini, 4 seri telah di sabet dengan kemenangan dan 10 kali pole position pun diraihnya.
Beberapa hal yang bisa mengkaitkan Fabio dan Rossi adalah keduanya pembalap Yamaha. Tentunya penggemar Rossi sebagian juga adalah pemakai motor Yamaha meskipun tidak seluruhnya. Berikutnya Fabio Quartararo sangat mengidolakan Rossi, disetiap kesempatan Quartararo selalu menyanjung Rossi.. Bersama Rossi di atas podium kemarin juga salah satu impian yang menjadi nyata..
Berbeda dengan Marquez yang mulai menanjak karirnya dengan lembaran perselisihan dengan Rossi. Meskipun Marc juga mengidolakan Rossi, mungkin karena berada di tim yang berbeda. Fabio bisa bermain lebih cantik, karena fakta di lintasan dan di dunia: penggemar Valentino Rossi terbanyak di antara semua pembalap saat ini.. Jika Valentino Rossi suatu saat pensiun.. Para fans tentunya tidak akan Rossi, namun akan mencari pembalap yang masih aktif saat balapan sebagai tontonan menarik dan ini masalah hati.. Dan yang paling dekat adalah dari pembalap Yamaha bukan?
Alasan Yamaha begitu bersemangat mengontrak Fabio adalah karena: Honda, Ducati, Suzuki dan KTM juga mengejar Quartararo, Yamaha harus membuatnya senang dan manajernya Eric Mahe (baca: Mae) bahagia. Dengan kontrak resmi El Diablo bisa di ikat di tim Yamaha..
Fabio yang dulu di tahun 2015 diragukan sebagai ‘New Marquez’, namun kini benar-benar membuktikannya.. Bedanya Quartararo memulai karir dengan ‘apa adanya‘. Meskipun begitu Ayahnya, Etienne, berjuang sekuat tenaga untuk mengorbitkan anaknya. Misalnya, keluarga Quartararo tidak mengandalkan dukungan asosiasi Motorsport Prancis, tetapi malah mempromosikan anaknya ke balap junior di Spanyol pada usia tujuh tahun. Di mana Fabio mendominasi semua seri junior. Ayahnya, Etienne adalah juga seorang pembalap 125cc Prancis di tahun 1981. Dan dari bakat ayahnya inilah Fabio tumbuh menjadi pembalap papan atas saat ini..
Sebelum naik kelas MotoGP 1000cc Fabio seperti ‘tersia-sia’.. Tidak seperti indahnya para pembalap Spanyol saat meniti karirnya di Honda dan di tim Estrella Galicia , di mana Alex Rins dan Alex Marquez lebih nyaman.. Fabio tidak mendapatkan apa yang harus di miliki untuk menang.. Quartararo mengeluh saat di GP Le Mans 2015 dimana mesinnya tidak sekuat rekan setimnya Jorge Navarro, karena dia tidak disukai oleh Alzamora…. Hubungannya dengan bos tim hancur, prestasinya di Moto3 pun jalan di tempat
Lalu Ada juga patah pergelangan kaki di Misano, Fabio harus menyerah di beberapa balapan. Meskipun dia menjadi sorotan di Assen dan Indianapolis dengan podium 2 dan peringkat 10 dunia di tahun pertamanya. Prestasinya di Moto3 mentok 10 besar,
bagaimana di Moto2..?
Setelah bermasalah juga dengan tim Moto2 Leopard racing, tahun 2017 Quartararo diambil tim Moto2 Sito Pons. Di tim Moto2 Sito Pons dia juga alami hal serupa, tersia-sia. Quartararo mengeluh karena harus membalap dengan sasis yang bengkok. Pons yang hemat tidak memiliki cukup sponsor pada waktu itu. Sponsor utama dari Spanyol, pastinya lebih memilih pembalap Spanyol. Bahkan kepala kru yang terkenal, Santi Mulero tidak bisa lebih perhatian pada Fabio secara maksimal
di tahun berikutnya dengan tim baru speed-up besutan Luca Boscoscuro, dia merasa nyaman . Dimana memberi Fabio kepercayaan untuk membela timnya pada tahun 2018. Di tim inilah Fabio menemukan suasana keluarga yang diinginkan yang memberinya udara segar . Dengan suasana yang mendukung di kelas Moto2, tahun 2018 Fabio menang di Catalunya, dan finis kedua di Assen, . Karena prestasinya itu akhirnya Fabio dilirik tim Yamaha satelit Petronas. Pada usia 20, Quartararo telah memperoleh banyak kedewasaan, bakat balapnya luar biasa, . Dia terlihat ramah, tidak ribet, di usia 20 tahun terlihat sangat dewasa. Dan sekarang bocah ajaib dari Perancis itu mereka sebut “Fast Fabio” ada pula yang memanggilnya “El Diablo”, menyebabkan kegemparan di paddock dengan Yamaha M1.
Prestasinya dengan motor Yamaha pabrikan kian meroket. dan Di masa depan dia akan menjadi bintang Yamaha, icon MotoGP. Dan berbeda dengan Marquez, Fabio Quartararo akan diterima oleh fans Valentino Rossi.