Subscribe
Starting Grid
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
Starting Grid
Home Uncategorized

Barry Sheene, Juara Dunia MotoGP nan Berandalan,

Dika Cielers by Dika Cielers
1 April 2020
in Uncategorized
Reading Time: 4 mins read
305 23
0
1k
SHARES
5.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Mendengar nama Barry Sheene pasti akan terdengar sangat asing bagi penggemar MotoGP di era modern ini. Padahal, dia adalah salah satu pembalap dengan attitude yang terlihat bengal dan serampangan, pokoknya gaya hidupnya sangat rock and roll .

Tampil di depan publik sambil merokok bukan hal aneh bagi pembalap asal Inggris ini. Bahkan, helm Sheene yang kerap dijuluki ‘Bazza’ sengaja dibuatkan lubang hanya untuk memudahkan dia jika ingin merokok di area start.

Helm bermerk Bell ini sempat dilelang mulai dari 2.000 Poundsterling atau nyaris 3.000 Euro atau setara Rp 47 juta pada akhir April 2015 silam.

Lubang tersebut memang bukan bawaan pabrik, tetapi di bor karena pembalap asal Inggris ini kerap masih ingin merokok saat menjelang start. Nah, lubang itu nantinya akan ia tutup dengan sticker yang sudah disiapkan sesaat sebelum start.

Berbicara tentang sisi kontroversial pembalap yang satu ini tidak berhenti sampai situ. Sheene juga terkenal sebagai peminum alkohol berat dan gaya hidup playboy yang dimiliki membuatnya sering tampil dengan banyak wanita cantik.

Menariknya, meski bersifat seperti itu Sheene selalu dicintai banyak orang sehingga gaya hidupnya yang seperti bintang rock menjadi magnet bagi anak muda di masanya. Tak hanya itu saja, Sheene juga  memiliki teman artis kelas dunia.

Seperti halnya personil The Beatles yaitu Ringo Starr dan George Harrison yang berteman baik dengan Sheene.

Begitu juga Juara Dunia Formula 1 1976 asal Inggris yaitu James Hunt yang juga sahabatnya.

Apalagi, James Hunt pun memiliki gaya hidup yang tak jauh beda dengan Barry Sheene, glamor, rock n roll dan bahkan playboy.

Dengan kesuksesan serta gaya hidup itu, Sheene pun menarik perhatian Stephanie McLean, model terkenal asal Inggris.

Bahkan, Stephanie sampai rela menceraikan suaminya demi untuk bisa hidup bersama Sheene.

Kalau berbicara karir dia memang sukses dan terkenal sebagai pembalap yang kompetitif pada zamannya. Sheene memulai karir balapnya di tahun 1968 saat usianya 18 tahun.

Di tahun 1970, Sheene sudah mengikuti kejuaraan dunia pertamanya untuk kelas 125 cc. Kemudian pada tahun 1971 ia langsung turun di 3 kelas sekaligus  yaitu pada kelas 50cc, 125cc dan 250cc. Masing-masing menggunakan motor dari pabrikan yang berbeda, yakni Kreidler di kelas 50cc, Suzuki di kelas 125cc dan Derbi di kelas 250cc. Namun hasil terbaiknya ada di kelas 125cc dengan mendapatkan peringkat ke 2 pada akhir musim.

Pada musim berikutnya atau tahun 1972, Sheene mencoba konsentrasi pada kelas 250cc saja dengan motor Yamaha. Sayang prestasinya hanya sebatas peringkat 13 pada akhir musim. Akhirnya ia absen pada kejuaraan Grand Prix tahun berikutnya dan hanya mengikuti kejuaraan formula 750cc dengan motor Suzuki.

Barulah pada tahun 1974 Sheene mendapat kesempatan untuk menjajal kelas paling bergengsi atau GP500 (dibaca inggris) dengan Suzuki. Sheene menunggangi Suzuki RG500 (dibaca inggris) dan secara konsisten berhasil menduduki peringkat 6 klasemen akhir pada musim 1974 dan 1975.

Pada tahun 1975 rider bernomor 7 itu mengalami kecelakaan dahsyat di sirkuit Daytona. Kecelakaan yang hampir menamatkan karirnya itu disebabkan ban belakang dari RG500 nya pecah ketika pada kecepatan kurang lebih 280 km/jam dan membuat Sheene mengalami banyak patah tulang pada bagian tubuhnya.

Setelah beristirahat hingga sembuh dari cidera, Sheene kemudian tampil meyakinkan pada musim balap 1976. Ia memenangkan 5 seri dari 6 starts yang dijalani membuatnya tampil sebagai juara dunia diatas motor Suzuki dan sekaligus mematahkan dominasi Giacomo agostini pada kelas GP500!.

Atas prestasinya, itu Sheene mendapat anugrah medali kehormatan dari kerajaan Inggris. Dan ketika berhasil mempertahankan gelar juara dunianya pada tahun 1977, ia mendapatkan gelar kehormatan sebagai bangsawan Inggris.

Pada musim balap 1978 Barry Sheene mendapat persaingan sengit dari pembalap ‘rookie’ Yamaha, Kenny Roberts Sr. Ia pun tidak mampu mempertahankan gelar juara dunianya dan hanya mampu meraih peringkat ke 2 pada akhir musim. Bahkan pada musim berikutnya, Sheene hanya mendapat peringkat ke 3. Akhirnya pada 1980 Sheene memutuskan untuk pindah ke tim Yamaha walaupun hanya dengan tim satelite. Baru pada musim 1981, Barry Sheene bergabung dengan tim pabrikan Yamaha bersanding dengan Kenny Roberts Sr. yang saat itu sudah 3x mengantongi gelar juara Dunia (1978-1980) .

Menggabungkan 2 juara Dunia pada satu tim nyatanya tidak membuat Yamaha menjadi tim yang kuat. Persaingan keras antara Barry Sheene dan Kenny Roberts Sr. di lintasan justru mampu diambil alih oleh Marco Lucchinelli dan menjadikannya juara Dunia pada musim 1981. Sementara Sheene harus puas pada peringkat ke 4 di bawah Randy Mamola dan Kenny Roberts Sr.

Pada musim 1982 Sheene kembali mengalami cedera akibat kecelakaan di sirkuit Silverstone dan membuatnya hanya mampu meraih peringkat ke 5 pada akhir musim. Akhirnya pada tahun 1983 Sheene memutuskan untuk kembali ke tim Suzuki. Namun sayang, kembalinya lagi ke Suzuki tak mampu membuatnya menjadi juara Dunia lagi. Ia hanya finish di urutan ke 14 pada akhir musim .

Sadar dirinya sudah tak bisa bersaing lagi dengan pembalap lainnya, Bazza pun akhirnya memutuskan untuk pensiun pada akhir musim 1984 .Selepas pensiun dari dunia balap, keluarga Sheene pindah ke Australia pada akhir 1980-an dengan harapan bahwa iklim yang lebih hangat disana akan membantu mengurangi beberapa rasa sakit radang sendi yang disebabkan cidera Sheene dimasa lalu. Ia menetap di sebuah properti di dekat Gold Coast. Sheene memulai bisnis pengembang properti dan juga berperan sebagai komentator di acara televisi motor sport Australia.

Sayang, usia Sheene tak cukup panjang. Pada juli 2002, Barry Sheene didiagnosis terkena kanker kerongkongan dan lambung. Ini akibat dari kebiasaanya yang suka merokok dan meminum minuman beralkohol dimasa lalu. Akhirnya pada tanggal 10 Maret 2003 Sheene meninggal dunia di Gold Coast-Austria. Ia meninggalkan seorang istri dua orang anak dan jutaan fans MotoGP di seluruh dunia.

Saat ini, Barry Sheene masih diingat oleh para penggemar balap, dan tetap menjadi pembalap legendaris di Inggris sampai hari ini. Sheene adalah sosok orang yang punya sifat berontak ketika muda, seorang yang pernah menjadi supir pengantar barang yang berhasil menjadi superstar di olahraga yang bergengsi ini, dan menjalani gaya hidup playboy semasa hidupnya. Tapi hidupnya tidak selalu dipenuhi dengan kesenangan seperti itu  – dia juga berjuang keras untuk melalui masa sulitnya dari cidera parah untuk kembali ke lintasan balap, dan kembali mendominasi di Grand Prix.

Pada akhirnya popularitasnya yang bertahan hingga sekarang ini lebih karena dari kepribadian dan kemampuannya untuk mengatasi kesulitan ketimbang karena rekor balapnya.

Tags: Legenda
Share415Tweet259Pin93Scan
Previous Post

Apa Fungsi Sayap Pada Tangki Motor Ducati dan Honda Miliki Jorge Lorenzo

Next Post

Bagaimana Dorna Mengatur Pengiriman Logistik MotoGP ke Tiap Sirkuit?

Related Posts

Rahasia Dibalik Dominasi Pecco Bagnaia di MotoGP Austria Red Bull Ring
Uncategorized

Rahasia Dibalik Dominasi Pecco Bagnaia di MotoGP Austria Red Bull Ring

22 Agustus 2023
Melihat Detail Komponen Baru, Unik dan Nyeleneh di Tes Jerez
Uncategorized

Melihat Detail Komponen Baru, Unik dan Nyeleneh di Tes Jerez

3 Mei 2023
Formula 1: Senggol dikit, rugi berapa milyar?
Formula 1

Formula 1: Senggol dikit, rugi berapa milyar?

30 Januari 2023
11 Tikungan yang Paling Menantang Bagi Pembalap F1
Uncategorized

11 Tikungan yang Paling Menantang Bagi Pembalap F1

18 Januari 2023
Apa yang Membuat Motor MotoGP Bisa Menikung Sangat Rebah ?
Inside GP

Apa yang Membuat Motor MotoGP Bisa Menikung Sangat Rebah ?

8 Januari 2023
Bagaimana Peluang Yamaha di MotoGP 2023? Mujur atau Hancur?
Analisa

Bagaimana Peluang Yamaha di MotoGP 2023? Mujur atau Hancur?

16 Desember 2022
Next Post

Bagaimana Dorna Mengatur Pengiriman Logistik MotoGP ke Tiap Sirkuit?

Rivalitas Kontroversial Pembalap MotoGP Yang Melegenda

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Menguak Sejarah Penggunaan Brake Lever Protector Dan Fungsi Vitalnya Di MotoGP

Mengupas Tuntas Siapakah The Rain Master Terhebat Di MotoGP

5 Mei 2023
Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

13 Februari 2022
Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

23 Oktober 2022

Tim Nastro Azzurro Honda nya Valentino Rossi Sebenarnya Tim Satelit atau Pabrikan ?

9 Juni 2020

MotoGP Vs Kawasaki H2R! Bisakah MotoGP Kalahkan Kehebatan H2R? Ini Analisanya!

4 Desember 2022
Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

2 Oktober 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Ini Dia Perpindahan Tim Pembalap Motogp yang Paling Besar Dampaknya Pada Kejuaraan

29 September 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

29 September 2023
Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

29 September 2023
Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

29 September 2023

Popular

  • Kegagalan sebuah tim kaya.

    Kegagalan sebuah tim kaya.

    1761 shares
    Share 704 Tweet 440
  • Mengenal Arm Pump, Momok Menakutkan yang Banyak Dialami Para Pembalap MotoGP

    1304 shares
    Share 522 Tweet 326
  • Cerita Maverick Vinales Pernah Marah dan Mogok Balapan Saat di Moto3

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
  • Schumacher Yang Bukan Schumy.

    1061 shares
    Share 424 Tweet 265
  • Menelisik Sejarah Dan Keunikan Sirkuit Portimao Di MotoGP

    1059 shares
    Share 424 Tweet 265
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
FINIS

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In