Penasaran bahan bakar jenis apa yang dipakai tim-tim MotoGP untuk menggeber motornya sampai kecepatan lebih dari 300km per jam? Dari spesifikasi yang diberikan Dorna Sports, ternyata bahan bakar MotoGP setara Pertamax Turbo.
Sebagaimana bagian-bagian lain dalam balapan MotoGP, penggunaan bahan bakar juga diatur dengan detil dan tegas oleh Dorna. Pada kelas MotoGP Dorna membebaskan setiap tim memilih suplier bahan bakar, namun semua harus sesuai dengan ketentuan FIM dan dites beberapa hari sebelum dipakai pada raceday.
Satu hal yang pasti, bahan bakar MotoGP wajib bebas timbal. FIM dan Dorna ternyata tidak menuntut digunakan bahan bakar dengan nilai oktan atau RON (baca: ron ) tinggi untuk dipakai setiap tim. Hanya saja, ditetapkan kalau kisaran RON-nya berada di angka 95 sampai 102.
Itu artinya, BBM setara Pertamax Turbo dengan RON 98 bisa dipakai untuk balapan MotoGP.
Nilai oktan bahan bakar motor MotoGP bisa dibilang tidak terlalu tinggi. Malah ada pabrikan yang sengaja memakai bahan bakar dengan nilai oktan tidak terlalu tinggi.
Kenapa di ajang MotoGP dibatasi tidak terlalu tinggi?
Itu untuk menghindari lambatnya proses pembakaran yang disebabkan bahan bakar dengan nilai oktan terlalu tinggi. Bahan bakar nilai oktan terlalu tinggi akan lambat dibakar karena perlu kompresi tinggi juga. Akibatnya kompresi tinggi membuat panas dan tekanan mesin jadi tinggi juga.
Ini sangat merugikan motor MotoGP yang perlu ketahanan dipakai puluhan lap. Oleh karena itu angka oktannya cukup yang rendah saja supaya motor MotoGP kompresinya tak terlalu tinggi dan awet.
Tapi Ada syarat dan kebutuhan lain yang harus dipenuhi untuk sebuah bahan bakar dipakai tim-tim MotoGP.
Misalnya, bahan bakar yang dipakai harus lulus standarisasi ISO 5164. Selain itu Dorna dan FIM juga memberi batasan jumlah sulfur, oksigen, nitrogen, titik didih, jumlah residu, stabilitas oksidasi dan beragam atribut lainnya untuk setiap bahan bakar yang dipakai.
Selain itu, soal pengisian bahan bakar MotoGP juga ada aturan ketat. Dorna melarang seluruh tim mengisi bahan bakar seenaknya. Pengisian tanki bahan bakar hanya boleh dilakukan sebelum balapan dimulai, itupun bahan bakarnya harus sudah lolos pemeriksaan oleh tim teknis.
Pihak MotoGP membuat regulasi yang mengatur bahwa temperatur bensin tidak boleh kurang dari 15 derajat Celcius dari suhu sekitar saat di ruang penyimpanan. Jadi, jika temperatur sekitar 25 derajat Celcius, maka temperatur bensin tidak boleh kurang dari 10 derajat Celcius.
Ketika motor masih keluar dari paddock hingga pebalap berbaris di starting grid, temperatur bensin pasti akan naik akibat panas dari mesin atau cuaca. Maka itu, beberapa tim MotoGP akan menyelimuti atau menutup bagian tangki dengan penutup aluminium foil.
Pemasangan penutup aluminium foil ini dimaksudkan agar temperatur bensin tetap terjaga dan tidak terlalu tinggi. Alumunium foil akan menyerap panas, sehingga bensin yang dipakai tidak berubah tingkat kerapatannya. Hal tersebut juga dilakukan untuk menghindari menguapnya bensin secara berlebih yang dapat berakibat jumlah bensin menjadi berkurang. Sebab, setetes kecil bensin pada motor balap MotoGP akan sangat berpengaruh terhadap performa dan hasil balap.
Setiap tim juga tidak diizinkan menambah atau mengurangi bahan bakar selama balapan. Dan Dorna juga membatasi jumlah bahan bakar yang boleh dibawa masing-masing motor pada setiap balapan. Pada kelas MotoGP angkanya dibatasi hanya 22 liter.
Terkait tanki bahan bakar wajib menggunakan material anti bocor/rembes. Ini untuk memastikan bahan bakar masih berada dalam tempatnya bahkan saat motor mengalami crash dalam kecepatan tinggi.
Juga untuk alasan keamanan dan keselamatan, handlebar motor wajib berjarak minimal 30 mm dengan tanki saat dalam posisi berbelok penuh.
Untuk siapa yang berhak menyuplai bahan bakar motor MotoGP, Dorna dan FIM membebaskan setiap tim memilih suplier bahan bakar yang akan mereka gunakan. Tim Repsol Honda memakai bahan bakar dari Repsol, sementara Ducati sudah sejak awal terjun di MotoGP memakai Shell.
Untuk kelas Moto2 dan Moto3 semua tim menggunakan satu merek. Dan Mulai tahun 2020 ini Petronas menjadi penyedia tunggal bahan bakar dua kelas tersebut.