Subscribe
Starting Grid
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
Starting Grid
Home Analisa

Bagaimana Suzuki Berubah dari Tim Konsesi Menjadi Tim Favorit Juara Dunia MotoGP ?

Dika Cielers by Dika Cielers
22 Oktober 2020
in Analisa, Suzuki
Reading Time: 3 mins read
311 13
0
1k
SHARES
5.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Sebelum musim MotoGP 2020 dimulai, bahkan sebelum terjadinya penundaan dimulainya seri perdana MotoGP,,tim Suzuki sebenarnya sudah mulai membuat perhatian. Para pembalapnya menjadi yang tercepat selama sesi tes resmi  pra musim, sekaligus menjadikan para pembalapnya difavoritkan menang pada seri balap perdana tahun ini di Qatar, dan tampaknya motor GSX-RR menunjukan performa yang bagus. Ini merupakan titik balik yang luar biasa dari sebuah tim MotoGP yang pernah kembali mendapat hak konsesi karena performa yang buruk di musim 2018

Ini merupakan hasil yang luar biasa juga berkat bos tim Davide Brivio, setelah memutuskan untuk mengambil 2 pembalap rookie yang minim pengalaman dan kemudian mempercayakan mereka untuk mengembangkan motor di salah satu tim yang punya budget terkecil di kelas MotoGP

Lalu bagaimana Davide Brivio bisa melakukan itu?

Bisa dibilang dengan cara membangun tim yang bisa memanfaatkan dua kultur yang berbeda, tanpa membiarkan salah satunya mendominasi untuk menciptakan keseimbangan yang sempurna didalam tim.

Davide Brivio, orang yang dulunya membawa Valentino Rossi ke Yamaha ketika dia masih memimpin tim disana adalah seorang italia, dan dia telah membangun struktur tim Suzuki yang banyak berisi orang italia

Hal ini memberikan suasana kekeluargaan di dalam tim ketimbang suasana struktur tim korporasi seperti tim rival jepang lainnya. Dan juga memberikan atmosfir yang unik di garasi tim Suzuki, yang mana ini memainkan peran penting dalam menunjang kesuksesan tim Suzuki

Hal ini tidak biasa terjadi di MotoGP. Jika dilihat di tim Ducati dan Aprilia yang secara kultur sangat italia, dari pendekatan mengelola pembalapnya sampai dalam membangun motornya. Begitu juga KTM, yang sangat kental kultur Austria nya, karena banyaknya orang Austria yang mengelola timnya

Tim Yamaha dan Honda memang dikelola oleh orang eropa di tangan Lin Jarvis dan Alberto Puig, namun kedua tim ini tetap sangat kental kultur jepangnya. Yang sangat mengutamakan metode kerja dan berorientasi pada tujuan utama perusahaan induknya, ini tercermin pada hasil balapan dan keputusan pemilihan pembalap yang bisa jadi lebih baik atau malah jadi lebih buruk

Itulah yang membuat Suzuki menjadi unik karena memadukan dua kultur dari jepang dan italia, yang tercermin dari kerjasama antara Brivio dengan manajer teknis Ken Kawauchi dan Shinichi Sahara sebagai pimpinan proyek MotoGP.

Dalam pemilihan pembalap, Suzuki memilih untuk mengontrak pembalap muda berbakat dari Moto2 yaitu Alex Rins dan Joan Mir. Terbukti, mempromosikan dua pembalap muda spanyol ini jadi sukses besar

Alex Rins yang sudah 4 tahun bersama Suzuki, baru saja menang di GP Aragon, sementara Joan Mir, yang baru 2 tahun di kelas premier sekarang menjadi pemimpin klasmen MotoGP dan difavoritkan meraih gelar juara dunia

Suzuki memilih Pendekatan yang berbeda dalam merekrut pembalap jika dibandingkan para rivalnya, yang lebih memilih membajak pembalap dengan nama besar dari tim lain ketimbang mengembangkan potensi pembalapnya sendiri

Secara realistis memang cara ini bukanlah pilihan tepat bagi Suzuki karena kurangnya budget yang dimiliki. Oleh karena itu Suzuki memilih untuk memperpanjang kontrak Joan Mir dan Alex Rins sampai 2022

Dalam membangun motor, Suzuki juga masih tetap pada warisannya dengan membuat mesin inline4 dan sasis alumunium twinspar, peningkatan yang telah dibuat dengan motor ini dalam beberapa tahun terakhir juga tidak bisa dianggap remeh.

Motor inline4 yang memiliki handling hebat ini pun sekarang tidak lagi kalah jauh dalam hal topspeed seperti rival sesama mesin inline4 Yamaha. Ini adalah bukti meski tim Suzuki memiliki departemen balap yang relatif kecil namun bisa membalikan keadaan dengan waktu yang singkat. Setelah Terakhir kali Suzuki mengalami tahun yang buruk itu di tahun 2017, saat itu input dari Andrea Iannone menyebabkan tim ini berjalan di arah pengembangan yang salah dan terpaksa harus mengambil status konsesinya lagi

Sejak saat itu, Suzuki mengubah strategi untuk dalam pengembangan motor, dengan merekrut mantan juara dunia World SuperBike Sylvain Guintoli dan bekerja sama dengan crew chief veteran yaitu Tom O’Kane. Mereka adalah sosok penting dalam struktur tim Suzuki, yang mana mereka tidak bekerja secara terpisah namun bekerja bersama setiap saat. Hal ini dapat menutupi kekurangan Suzuki yang tidak memiliki pembalap penting di tim satelit seperti Jack Miller di Ducati ataupun Cal Crutchlow di Honda

Ini bukan berarti bahwa Suzuki tidak butuh tim satelit, tim satelit tentu sangat berguna dalam mendapatkan lebih banyak data dan informasi dari motor, namun saat ini dengan budget yang masih terbatas, yang bisa dilakukan adalah memaksimalkan  sumber daya yang tersedia saat ini

Namun begitu, dengan nantinya hadir tim satelit dan dukungan budget yang lebih besar apakah akan mengubah karakter tim Suzuki yang sekarang sudah terbentuk?

Tampaknya itu sulit terjadi, selagi Davide Brivio masih berada di Suzuki dan Alex Rins maupun Joan Mir masih menjadi ujung tombak pembalapnya.

Bagaimanapun juga, dengan struktur tim yang solid, motor yang cepat dan pembalap berbakat yang masih ada untuk 2 musim kedepan, bukan tidak mungkin Suzuki bisa menjadi tim favorit juara dunia di beberapa tahun kedepan

Tags: Alex RinsJoan MirSuzuki
Share410Tweet257Pin92Scan
Previous Post

Inilah 5 Pembalap Juara Dunia Suzuki, Akankah Joan Mir Menjadi yang Keenam

Next Post

Apa yang Membuat Alex Marquez Bisa Tampil Impresif di MotoGP 2020 ?

Related Posts

Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?
Analisa

Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

15 September 2023
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?
Analisa

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023
Honda Rela Bayar Mahal Kontrak Zarco, Apa Istimewanya Zarco Bagi Honda ?
Analisa

Honda Rela Bayar Mahal Kontrak Zarco, Apa Istimewanya Zarco Bagi Honda ?

25 Agustus 2023
Ini Alasan Sebenarnya Dorna Tolak KTM Tempatkan Marquez & Acosta di Tim Baru
Analisa

Ini Alasan Sebenarnya Dorna Tolak KTM Tempatkan Marquez & Acosta di Tim Baru

24 Agustus 2023
Aprilia Bakal Pakai Sasis Karbon di Austria, Ini Keunggulan Sasis Karbon Dibanding Alumunium
Analisa

Aprilia Bakal Pakai Sasis Karbon di Austria, Ini Keunggulan Sasis Karbon Dibanding Alumunium

10 Agustus 2023
Melihat Lebih Dalam Update Komponen Terbaru yang Dipakai di MotoGP Inggris
Analisa

Melihat Lebih Dalam Update Komponen Terbaru yang Dipakai di MotoGP Inggris

6 Agustus 2023
Next Post

Apa yang Membuat Alex Marquez Bisa Tampil Impresif di MotoGP 2020 ?

Meski Mengalami Crash, Mengapa Takaaki Nakagami Bisa Sangat Cepat di Aragon ?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Melihat Sirkuit MotoGP di India yang 5 Kali Lebih Mahal dari Mandalika

Melihat Sirkuit MotoGP di India yang 5 Kali Lebih Mahal dari Mandalika

9 Desember 2022

Mengenal Sesi Free Practice & Qualifying Practice dalam MotoGP

3 September 2020
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023
Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

23 Oktober 2022
Mesin Formula 1 dari waktu ke waktu

Mesin Formula 1 dari waktu ke waktu

29 Juni 2022
Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

15 September 2023
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023
Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano

Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano

8 September 2023
Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

31 Agustus 2023
Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

31 Agustus 2023

Popular

  • Kegagalan sebuah tim kaya.

    Kegagalan sebuah tim kaya.

    1760 shares
    Share 704 Tweet 440
  • Mengenal Arm Pump, Momok Menakutkan yang Banyak Dialami Para Pembalap MotoGP

    1302 shares
    Share 521 Tweet 326
  • Cerita Maverick Vinales Pernah Marah dan Mogok Balapan Saat di Moto3

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
  • Schumacher Yang Bukan Schumy.

    1061 shares
    Share 424 Tweet 265
  • Menelisik Sejarah Dan Keunikan Sirkuit Portimao Di MotoGP

    1059 shares
    Share 424 Tweet 265
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
FINIS

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In