Seri balap Grand Prix MotoGP di Belanda biasa disebut Dutch TT atau TT Assen, singkatan TT yang dimaksud adalah ‘Tourist Trophy’, sebuah istilah yang berasal dari balapan yang terkenal yaitu Isle of Man. Selama bertahun-tahun, istilah ‘Grand Prix’ menjadi lebih disukai daripada ‘Tourist Trophy’, dan Dutch TT adalah satu-satunya seri balap di Grand Prix MotoGP yang masih mempertahankan akronim ini.
Ajang balap Dutch TT pertama kali digelar di tahun 1925, dan semenjak itu balapan selalu digelar disana tiap tahunnya, kecuali selama masa perang dunia kedua yang terjadi antara tahun 1940 dan 1945. Assen merupakan satu satunya sirkuit yang masih menggelar Grand Prix MotoGP sejak kejuaraan ini pertama kali digelar tahun 1949. Namun karena tahun lalu pandemi belum mereda, Dorna Sports membatalkan seri MotoGP 2020 di Sirkuit Assen yang awalnya dijadwalkan berlangsung pada 28 Juni.
Panjang lintasan yang sebenarnya dari sirkuit Assen ini adalah 28 km dan awalnya digunakan sebagai jalan yang menghubungkan kota kota kecil disekitarnya. Kemudian di tahun 1955, dibangunlah sirkuit permanen dengan panjang 7,7 km, yang didesain khusus untuk menggelar balapan motor.
Di tahun 2006, desain sirkuitnya dimodifikasi, panjang sirkuit dikurangi menjadi 4,75km, lalu di tahun 2010 modifikasi dilakukan lagi sehingga panjang sirkuit menjadi 4,55km seperti sekarang ini.
Sirkuit Assen ini memiliki 60.000 kursi penonton. Sirkuit yang dikelola Dutch Tourist Trophy ini pun mampu menampung 100.000 orang yang antusias menonton gelaran balap motor.
Sementara bagi para pembalap sendiri, Sirkuit Assen merupakan salah satu trek dengan lebar tikungan yang sempit. Dengan hanya 487 meter lintasan lurus terpanjang, para pembalap yang melaju di Assen akan menemukan 6 tikungan kiri dan 12 tikungan ke kanan.
Mengaspal di Sirkuit Assen, para pembalap akan melewati tikungan dengan lambat namun berubah dengan cepat. Tantangan lainnya pembalap juga harus melewati aspal selebar 14 meter yang mana ini cukup menyulitkan untuk menyalip.
Dari awal digelarnya seri balap Assen sampai tahun 2015, balapan MotoGP selalu digelar pada hari sabtu. Ada tiga alasan mengapa seri balapan di Assen harus digelar di hari sabtu, salah satu alasan yang paling utama adalah sirkuit bersejarah ini terletak bersebelahan dengan gereja. Sejak dulu, wilayah Assen memang didominasi penganut agama Kristen Protestan, yang melarang aktivitas di luar gereja pada hari Minggu, jadi diputuskanlah balapan digelar sehari lebih awal.
Ternyata, peraturan tersebut juga memberikan dampak positif untuk balapan di Belanda. Sebab, dengan digelarnya balap pada hari Sabtu banyak penonton yang datang dari luar daerah bahkan luar negeri. Khususnya warga Skandinavia yang ikut hadir. Sebab, dengan balap dihari Sabtu mereka bisa melakukan perjalanan pulang selama satu hari penuh di hari Minggu. Dengan begitu, mereka bisa tetap menjalankan kerja dan aktifitas lainnya di hari Senin. Inlilah yang membuat GP Belanda sering disebut sebagai “The Cathedral” ajang balap motor.
Alasan lainnya adalah hari minggu merupakan hari dimana diselenggarakannya festival ternak di Assen, oleh karena itu balapan tidak bisa digelar di hari minggu.
GP Belanda juga menyimpan Fakta-fakta MotoGP yang menarik selama sirkuit ini menjadi tuan rumah. Di sirkuit ini, tidak ada pebalap yang memenangi GP Belanda sebanyak Valentino Rossi pada kelas MotoGP dan 500cc. Total delapan kemenangan diraih Rossi, yang pertama pada 2002 dan terakhir pada 2017. Namun Setelah kemenangan di MotoGP Belanda pada 2017, Rossi belum pernah lagi jadi juara.
Pada 14 balapan terakhir di MotoGP Belanda, tidak pernah ada pebalap yang berhasil mempertahankan kemenangannya. Pembalap terakhir yang dua kali beruntun menang di Assen hanyalah Valentino Rossi pada 2004 dan 2005.
Sirkuit Assen juga dikenal menjadi sirkuit yang menjadi titik lemah pabrikan Ducati. Meski begitu, Ducati pernah merasakan satu kemenangan bersama Casey Stoner di tahun 2008, ini menjadi kemanangan satu satunya bagi Ducati.
Sirkuit Assen merupakan sirkuit legendaris MotoGP yang selalu menjadi tuan rumah MotoGP sejak tahun 1949. Sayangnya di tahun 2020 ini untuk pertama kalinya balapan di Assen harus dibatalkan akibat pandemi virus corona.