Subscribe
Starting Grid
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
Starting Grid
Home Analisa

Apa yang Membuat Tim Rendahan Avintia Ducati Bisa Berubah Jadi Tim yang Cukup Disegani

Dika Cielers by Dika Cielers
26 September 2020
in Analisa, MotoGP
Reading Time: 2 mins read
306 19
0
1k
SHARES
5.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Dalam beberapa tahun terakhir musim MotoGP, jika ditanya tim mana yang paling buruk performanya di kelas premier, mungkin 9 dari 10 orang akan menjawab tim Avintia Racing

Namun sebenarnya tim ini tahu bagaimana caranya untuk menang balapan, ini bisa dilihat saat tim Avintia sukses di kelas junior pada awal mula tim ini berlaga di Grand Prix

Mungkin yang paling dikenal adalah saat Avintia berhasil mengantarkan pembalapnya Maverick Vinales meraih peringkat ketiga di klasmen akhir GP125 tahun 2011, yang pada waktu itu mendapat dukungan sponsor dari Paris Hilton.

Semenjak terjadinya perubahan pada kelas MotoGP di tahun 2012 dengan hadirnya motor bermesin CRT, Avintia menggunakan mesin Kawasaki dari motor Superbike ZX-10, dan tentunya membalap dengan paket motor seperti ini di kelas MotoGP sangatlah sulit

Sekarang, di tahun kesembilannya berkompetisi di MotoGP, Avintia telah menghabiskan 8 tahun itu tanpa mendapatkan 1 kali podium pun, apalagi kemenangan. Prestasi terbaiknya adalah capaian dari Hector Barbera yang berhasil menempati urutan ke 10 di klasmen akhir pada musim MotoGP 2016, di tahun itu pulalah tim Avintia pertama kalinya berhasil meraih 100 poin

Namun, dalam 6 bulan terakhir ini kita bisa melihat suatu metamorfosis yang luar biasa dari skuat Avintia . sekarang tim ini berganti nama menjadi Esponsorama Racing. Dengan membawa sponsor besar dari merk jam tangan mewah asal Swiss, Hublot dan pembalap barunya Johann Zarco. Musim balap 2020 ini telah menjadi musim yang melebihi harapan mereka selama berkompetisi di MotoGP

Baru setengah musim berjalan, Zarco sudah menghadiahkan tim Avintia pole position dan podium pertamanya, yang ia raih lewat penampilan impresifnya di GP Ceko

Jadi apa yang membuat tim asal Andorra ini bisa berubah begitu cepat?

Sebagian besar, ini berkat upaya dari manajer tim yang baru ditunjuk yaitu Ruben Xaus, yang mulai bekerja semenjak munculnya kabar bahwa Zarco akan bergabung ke Avintia di bulan November tahun lalu untuk merombak tim Avintia dan juga membangun hubungan yang baik dengan para sponsor dan Ducati sendiri

Hal pertama yang ia lakukan adalah menegosiasikan sekaligus membuat kontrak baru dengan Ducati dan semua suplier, seperti dari Brembo, Ohlins dan lain lain

Berkat upayanya ini, ia bisa membuat Zarco bergabung ke timnya dengan kontrak dari Ducati pabrikan, yang mana kontrak ini tentunya semakin menguntungkan tim Esponsorama dari segi anggaran tim, karena gaji Zarco nantinya akan dibayar oleh Ducati pabrikan, bukan oleh tim yang memiliki anggaran terbatas ini

Pada akhirnya, anggaran tim yang berasal dari sponsor bisa dihemat. Anggaran ini kemudian bisa digunakan berinvestasi tidak hanya pada komponen komponen motor namun juga para staf untuk tim,,Esponsorama juga dapat meningkatkan seluruh struktur organisasi timnya sehingga bisa mendukung pembalapnya untuk tampil maksimal di lintasan

Dan dengan status tim yang sekarang menjadi tim satelit resmi Ducati, tentunya ini memiliki manfaat lain yaitu meningkatkan nilai moral diantara semua anggota tim yang dulunya inferior dengan kompetitor lain, sekarang dengan hadirnya pembalap sekelas Zarco ke tim, otomatis memberikan kepercayaan diri pada skuat Avintia

Tim ini pun bisa dibilang meraih hasil yang cukup baik tahun ini, berkat dukungan investasi dari sponsor barunya dan juga dari Ducati, Ruben Xaus yakin timnya ini berhasil membayar kembali kepercayaan para sponsor dan Ducati yang diberikan kepadanya

Untuk tahun depan ada tantangan baru yang akan dihadapi Ruben Xaus dan timnya, yaitu saat mereka harus mengalihkan perhatiannya dari pembalap seperti Karel Abraham dan Tito Rabat ke pembalap muda baru yang harus dibina

Dan targetnya tetap sama, meneruskan cara bekerja tim yang baru ini dan terus mendapatkan hasil sebaik mungkin sampai akhir tahun depan

Tags: DucatiJohann Zarco
Share412Tweet258Pin93Scan
Previous Post

Cerita Sakit Hati Pol Espargaro, Gagal Gabung Suzuki Gara-Gara Yamaha

Next Post

Jatuh Bangun Karir Valentino Rossi Selama 22 Tahun di Kelas MotoGP

Related Posts

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang
Analisa

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

2 Oktober 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.
Story

Ini Dia Perpindahan Tim Pembalap Motogp yang Paling Besar Dampaknya Pada Kejuaraan

29 September 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.
Story

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

29 September 2023
Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.
Inside GP

Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

29 September 2023
Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab
Story

Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

29 September 2023
Inilah Alasan Kenapa MotoGP era 800cc Masih Lebih Cepat Daripada Superbike
Analisa

Inilah Alasan Kenapa MotoGP era 800cc Masih Lebih Cepat Daripada Superbike

29 September 2023
Next Post

Jatuh Bangun Karir Valentino Rossi Selama 22 Tahun di Kelas MotoGP

Bagaimana Sensor dan Elektronik Dapat Meningkatkan Performa Motor di MotoGP

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

23 Oktober 2022
Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

2 Oktober 2023
Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

13 Februari 2022

MotoGP Vs Kawasaki H2R! Bisakah MotoGP Kalahkan Kehebatan H2R? Ini Analisanya!

4 Desember 2022
Mengenal 8 Sponsor Rokok Yang Pernah Berjaya Di MotoGP

Mengenal 8 Sponsor Rokok Yang Pernah Berjaya Di MotoGP

27 Januari 2022
Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

2 Oktober 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Ini Dia Perpindahan Tim Pembalap Motogp yang Paling Besar Dampaknya Pada Kejuaraan

29 September 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

29 September 2023
Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

29 September 2023
Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

29 September 2023

Popular

  • Kegagalan sebuah tim kaya.

    Kegagalan sebuah tim kaya.

    1761 shares
    Share 704 Tweet 440
  • Mengenal Arm Pump, Momok Menakutkan yang Banyak Dialami Para Pembalap MotoGP

    1304 shares
    Share 522 Tweet 326
  • Cerita Maverick Vinales Pernah Marah dan Mogok Balapan Saat di Moto3

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
  • Schumacher Yang Bukan Schumy.

    1061 shares
    Share 424 Tweet 265
  • Menelisik Sejarah Dan Keunikan Sirkuit Portimao Di MotoGP

    1059 shares
    Share 424 Tweet 265
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
FINIS

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In