Akhir pekan kedua pembalap Yamaha di sirkuit Red Bull Ring harus terganggu oleh masalah pengereman motornya, yang diakhiri dengan Valentino Rossi sebagai pembalap Yamaha terbaik dengan finish di urutan kesembilan, sementara motor rekan setimnya Maverick Vinales harus rusak parah dan terbakar setelah menabrak sangat keras ke dinding pembatas.
Maverick Vinales terpaksa harus menjatuhkan diri dari motor Yamaha M1 nya di kecepatan 220km/jam saat rem depannya gagal berfungsi di lintasan lurus sirkuit Red Bull Ring tersebut
Vinales sangat beruntung bisa selamat dari kejadian yang cukup mengerikan di dua balapan di Austria ini, setelah sebelumnya dia juga selamat dari insiden tabrakan yang terjadi antara Zarco dan Morbidelli, saat itu motor Zarco yang terlempar hampir mengenai kepala Vinales.
Masalah rem pada motor Yamaha sebenarnya juga sudah dialami Fabio Quartararo di balapan pertama GP Austria, saat itu Quartararo tampil menjanjikan di sesi kualifikasi dan punya kesempatan meraih podium saat dia start di urutan depan, namun karena ada masalah pada rem ia harus finish di urutan 13
Quartararo merupakan salah satu pembalap Yamaha yang sudah mengganti desain lama dari kaliper Brembo ke unit yang paling baru di GP Styria kemarin, namun tampaknya peningkatan sistem pendingin dari desain kaliper baru ini belum cukup untuk menyelesaikan masalah yang dialami Quartararo
Quartararo bukanlah satu satunya pembalap yang mengganti ke desain baru kaliper Brembo, Valentino Rossi pun juga mengganti ke desain kaliper terbaru setelah mengalami masalah yang sama di GP Austria minggu lalu
Namun juara dunia 9 kali ini mengatakan bahwa setelah balapan dia mendapatkan data spesifik dari kelemahan dan kekuatann dari motor Yamaha tahun ini, dan ia menyimpulkan masalah rem pada Yamaha tidak terlalu mengejutkan baginya. Ini karena sirkuit Red Bull Ring memang sangat menuntut kinerja rem dan semua pembalap juga mengalami kesulitan pada sisi pengereman, ini bisa dilihat pada pemasangan saluran udara besar pada kaliper rem motor pembalap lain yang bertujuan untuk mendinginkan rem
Namun tampaknya motor Yamaha lebih menderita di sirkuit ini, karena pembalapnya terpaksa harus mengerem lebih keras dan memberi tekanan lebih pada rem, ini dilakukan untuk menutupi kelemahan motor Yamaha di top speed yang paling lemah diantara motor lainnya
Penyebab lainnya mungkin juga karena masalah daya tahan mesin yang dialami motor Yamaha. Masalah ini menyebabkan motor Yamaha mau tidak mau harus mengurangi RPM pada mesinnya dan juga mengurangi engine braking pada motor guna membantu mempertahankan masa pakai mesin yang tersisa sampai akhir tahun
Mungkin ini juga salah satu yang membuat pembalap Yamaha lebih bergantung pada pemakaian rem, dan parahnya lagi Red Bull Ring ini adalah sirkuit yang paling menuntut kinerja rem depan di tahun ini
Kelihatannya memang tekanan pada rem yang berlebihan benar benar terjadi pada motor Vinales di balapan kemarin, juga ditambah fakta bahwa Tim Maverick Vinales tidak mengikuti rekomendasi Brembo, dan tampaknya masalah tersebut bisa dihindari jika Vinales dan timnya mengikuti instruksi Brembo sebagai pemasok rem. Tidak seperti Valentino Rossi, Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli, Maverick Viñales adalah satu-satunya pembalap dari Yamaha yang tidak menggunakan sistem pendingin rem baru ini.
Vinales tidak hanya mengalami penurunan performa rem yang parah tetapi benar benar menghancurkan piringan cakram remnya di balapan GP Styria kemarin. Dan Vinales terpaksa harus menjatuhkan diri saat akan memasuki tikungan dengan kecepatan tinggi karena dia tiba di tikungan itu tanpa rem yang berfungsi sama sekali