Di setiap seri MotoGP yang digelar, pembalap dan motor mereka melakukan banyak putaran lap. Di setiap putaran itu, pembalap tidak hanya sekedar memacu motor, lalu mengerem, menikung dan mengganti gigi motor. Mereka juga harus melakukan banyak penyesuaian selama membalap, disinilah peran dari tombol tombol yang ada di motor MotoGP. Mari kita lihat apa yang bisa dilakukan pembalap dengan tombol-tombol pada motor MotoGP mereka selama balapan.
Seringkali motor dan kondisi lintasan mengalami banyak perubahan selama balapan berlangsung. Rem dan ban motor yang semakin aus ketika balapan berlangsung, memerlukan penyesuaian pada kontrol traksi untuk mengatasi masalah ini. Ditambah lagi bahan bakar yang dikonsumsi saat balapan membuat motor menjadi lebih ringan. Dalam situasi ini, settingan motor yang dilakukan sebelum balapan dimulai tidak lagi cocok, dan pembalap harus membuat penyesuaian sendiri.
Pembalap tidak bisa melakukan pit stop untuk mengubah setingan motor selama balapan berlangsung, jadi pembalap dituntut harus cerdas mengatur sendiri fitur elektronik dari motor. Sebelum sesi balap dimulai, motor di seting berdasarkan data yang dikumpulkan selama sesi latihan pada hari jumat dan sabtu. Saat balapan dimulai, pembalap sendiri yang mengendalikan beberapa penyesuaian ini sesuai kebutuhannya, dan pembalap harus melakukannya saat mengendarai motor dengan kecepatan tinggi. Jadi pembalap MotoGP dituntut untuk cerdas dan bisa melakukan keputusan yang cepat dan tepat.
ECU (baca: I Si U)atau Electronic Control Units memungkinkan untuk mengkonfigurasi kontrol traksi, tenaga mesin dan sistem pengereman. Ketiga pengaturan ini dapat berubah ubah tergantung kebutuhan dari karakter sirkuit, yang berarti bahwa pembalap memiliki puluhan strategi yang bisa digunakan selama balapan berlangsung.
Motor MotoGP memiliki serangkaian tombol pada setang, yang memungkinkan pembalap bisa memilih pengaturan dan sistem yang ingin mereka ubah. Ada layar tepat di bawah kaca depan yang menampilkan informasi tentang status berbagai sistem dan data penting lainnya untuk membantu pembalap.
Masalahnya adalah ketika pembalap sedang dalam posisi menikung, berakselerasi, mencoba menyalip pembalap lain, atau menutup ruang agar pembalap lain tidak bisa menyalip, sangat sulit untuk melihat layar motor. Pembalap hanya dapat melihat layar motor saat sedang berada di lintasan lurus, tetapi di MotoGP lintasan lurus berlangsung hanya beberapa detik saja.
Ada empat pengaturan yang bisa dilakukan pembalap selama balapan berlangsung. Diantaranya ;
- Pengaturan Pada engine braking. Pengaturan ini mengatur bukaan gas untuk menghasilkan respons gas yang lebih halus saat pengereman. Karena itu, dengan melakukan pengaturan ini pembalap dapat menghemat bahan bakar, mengurangi keausan pada rem, mengelola ban belakang. Pengaturan ini bekerja secara otomatis ketika pembalap mengerem dan mengubah gigi.
- Yang kedua ada Pengaturan Kontrol Traksi. Pengaturan ini lebih merupakan tindakan pengamanan yang mencegah ban tergelincir berlebihan saat akselerasi. Dengan cara ini, jika pembalap terlalu banyak membuka gas maka motor cenderung akan tergelincir. Kontrol traksi ini berperan untuk mulai menutup gas sedikit untuk meminimalkan tergelincir. Ini memungkinkan bagi pembalap untuk melakukan pengaturan saat kondiri ban sulit untuk mencengkeram lintasan, misalnya saat hujan atau ketika ban membutuhkan perhatian khusus.
- Yang ketiga pengaturan anti wheelie. Mengingat torsi sangat besar yang dihasilkan oleh motor MotoGP, motor ini dapat lepas landas dengan cepat saat berakselerasi di posisi gigi rendah ataupun tinggi. Pengaturan anti wheelie ini mulai bekerja ketika mendeteksi bahwa garpu depan motor sepenuhnya terangkat ke udara. Pengaturan ini memungkinkan pembalap untuk memilih berapa banyak tenaga mesin yang berkurang ketika ini terjadi.
- Yang terakhir adalah pengaturan pada gas. Ini mengatur jumlah tenaga yang dihasilkan motor saat pembalap memutar throttle. Pembalap bisa mengatur sistem ini sesuai dengan gaya balapnya. contohnya sistem ini bisa diatur pada level konservatif, yang berarti saat pembalap memutar throttle dengan keras, sistem ini akan membatasi jumlah tenaga yang dikeluarkan motor. Pengaturan di level yang lebih agresif akan menyebabkan tenaga yang dihasilkan motor akan lebih banyak keluar saat pembalap memutar throttle. Ini memungkinkan pembalap untuk mengatur respons mesin terhadap kebutuhannya yang selalu berubah saat balapan berlangsung.
Saat memutuskan untuk memilih pengaturan elektronik, pembalap tidak hanya memperhitungkan kondisi motor dan aspal lintasan, tetapi juga apa yang ia ingin lakukan selama balapan. Misalnya, jika dia ingin menyalip pembalap lain atau memperbaiki catatan waktu, dia harus melakukan pengaturan yang lebih agresif, agar performa motor bisa berubah.
Semua keputusan ada di tangan pembalap saat balapan berlangsung, mengingat dia hanya bisa berkomunikasi dengan tim melalui pit board di pinggir lintasan garis finish, dan sistem pesan kecil yang bisa dikirimkan tim ke layar motor. Selain itu, pembalap hanya memiliki waktu beberapa detik untuk memperhatikan pesan-pesan dari tim itu.
Ini adalah penjelasan singkat dari berbagai hal yang harus diingat pembalap selama balapan berlangsung. Sulit membayangkan bagaimana seorang pembalap MotoGP bisa mengolah informasi yang banyak dan rumit ini untuk kemudian membuat keputusan tepat selama balapan berlangsung. Namun pembalap yang hebat harus menyulap semua detail ini untuk memenangkan balapan di MotoGP.