Pertarungan tim MotoGP sangatlah ketat. Tiap tim dan pembalap menyuguhkan performa terbaik mereka untuk berada di depan. Namun diantara tim-tim yang berlaga, selain tim pabrikan, balapan MotoGP juga diwarnai oleh hadirnya beberapa tim satelit.
Lalu apa sesungguhnya tugas dari sebuah tim satelit?
Sebelum menjawab pertanyaan ini terlebih dahulu kita mengetahui dulu apa itu tim satelit dan tim pabrikan di MotoGP.
Tim pabrikan merupakan tim yang langsung dikelola langsung oleh pabrikan motor tersebut. Ini berakibat tim ini memiliki pendanaan yang sangat besar sehingga bisa merekrut para pembalap hebat, insinyur yang terbaik dan anggota tim yang berkualitas,, serta mendapat dukungan langsung dalam mendapat suplai komponen motor terbaru dan yang tak kalah penting sponsor sponsor besar yang menyokong tim ini. Tim pabrikan juga memberikan dukungan teknis yang lebih bagus dan bahkan dukungan psikologis bagi pembalapnya. Gaji yang didapat di tim pabrikan juga jauh lebih besar ketimbang tim satelit. Inilah mengapa setiap pembalap di MotoGP berkeinginan untuk bergabung ke tim pabrikan.
Lalu apa itu tim satelit,,?
tim satelit merupakan tim yang sebenarnya tidak mempunyai motor di MotoGP. Mereka harus menyewa motor dari pabrikan yang berkompetisi di MotoGP, Ini dikarenakan motor MotoGP biasanya tidak untuk dijual ke pihak manapun. Seberapa bagus kualitas mesin atau komponen motor yang tim satelit dapatkan,, itu tergantung seberapa besar budget yang bisa mereka bayar.
Budget tim satelit mayoritas hanya berasal dari sponsor dan ini tentunya sangat terbatas dibanding tim pabrikan, karenanya perbedaannya sangat besar jika dilihat dari dukungan teknis kepada para pembalap tim satelit ini. Umumnya pabrikan hanya memberikan komponen komponen yang lebih sedikit ke tim satelit karena mereka tentu tidak suka jika dikalahkan oleh tim satelit ini. Namun begitu, akhir akhir ini pabrikan mulai memberikan motor terbaru mereka kepada tim satelit.
Lalu apa peran sesungguhnya tim satelit ini bagi tim pabrikan?
Yang pertama adalah tim satelit ini bisa mengumpulkan data yang bisa digunakan oleh tim pabrikan. Data disini berkaitan dengan informasi yang bisa digunakan untuk mempercepat pengembangan dalam membangun dan menyiapkan motor baru yang lebih cepat dan kuat di tahun mendatang. Data ini terdiri dari kontrol traksi, akselerasi motor, engine map, keseimbangan sasis, ban, mesin dan masih banyak lagi.
Pengumpulan data ini sangat penting di 3 tahun terakhir ini setelah FIM (baca: Ef Ai Em) membuat aturan untuk menurunkan jumlah sesi uji coba tim MotoGP dalam rangka untuk meningkatkan jumlah seri balapan setiap tahunnya. Hal ini berakibat kurangnya tim pabrikan untuk memperoleh data yang bisa digunakan dalam pengembangan motor mereka. Namun hal ini berimbas positif dalam mengurangi biaya yang dikeluarkan tim pabrikan untuk sesi uji coba.
Jadi, dengan lebih sedikitnya kesempatan tim pabrikan untuk melakukan uji coba dan mengumpulkan data, maka mempunyai tim satelit sangat berguna dalam hal pengumpulan data
Yang kedua adalah tim satelit ini bisa mendongkrak marketing dari pabrikan motor itu sendiri.
Sebagai contoh pembalap Fabio Quartararo mungkin masih berada di tim Petronas Yamaha Sepang Racing Team, namun dia masih sebagai pembalap dari motor Yamaha. Tentu mempunyai lebih dari satu tim yang berkompetisi di MotoGP akan lebih besar kemungkinannya di lihat oleh para penggemar di sirkuit maupun di Televisi.
Yang ketiga adalah tim satelit ini sebagai tim pertama bagi para pembalap muda.
Pembalap muda dan masih berstatus pembalap debutan ini biasanya dikontrak oleh tim satelit, sebelum akhirnya mereka akan dipromosikan ke tim pabrikan. Tentu akan beresiko jika menempatkan pembalap debutan yang masih muda dan minim pengalaman di tim pabrikan, mereka pasti akan kesulitan untuk langsung tampil bagus di motor pabrikan. Meskipun ada pengecualian untuk hal ini,,namun ini seperti yang dilakukan oleh tim pabrikan Yamaha dan Ducati.
Semua hal ini tentu akan menimbulkan pertanyaan,, jika peran tim satelit ini sangat penting, kenapa semua tim satelit tidak memakai spesifikasi motor yang sama dengan tim pabrikan?
jawabannya adalah karena biayanya sangat mahal. Menyewa motor MotoGP dalam satu musim untuk satu pembalap bisa menelan biaya Rp 30 milyar, ini belum biaya komponen elektronik dan yang lainnya. Oleh sebab itu tim satelit biasanya menyewa motor yang lebih tua untuk menekan biaya.
Namun begitu pabrikan top seperti Honda, Yamaha dan Ducati sekarang ini memberikan motor dengan spek pabrikan kepada pembalap hebat yang bernaung di tim satelit mereka. Inilah yang membuat persaingan MotoGP menjadi semakin seru.