Subscribe
Starting Grid
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
Starting Grid
Home Analisa

Analisa Perbandingan Kecepatan Mesin 2-tak Vs 4-tak Di MotoGP, Mana yang Lebih Cepat?

Analisa Perbandingan Kecepatan Mesin 2-tak Vs 4-tak Di MotoGP

Harum MF by Harum MF
4 Mei 2023
in Analisa, Inside GP, MotoGP
Reading Time: 5 mins read
341 18
0
Analisa Perbandingan Kecepatan Mesin 2-tak Vs 4-tak Di MotoGP, Mana yang Lebih Cepat?
1.1k
SHARES
6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

MotoGP adalah ajang balap motor tertinggi yang sangat diminati di seluruh dunia. Bahkan ketika teknologi belum secanggih sekarang, balapan yang dulu disebut Grand Prix 500 telah berhasil memukau para penggemarnya dengan aksi-aksi para rider yang bersaing di lintasan. Kini kita mengenal MotoGP dengan mesin 1000cc yang sangat bertenaga dan dilengkapi bermacam piranti elektronik untuk menunjang performa motor saat race.

Di MotoGP sendiri perubahan memang kerap terjadi, salah satunya pada penggunaan kapasitas mesin untuk lomba. Sebelum tahun 2000, Grand Prix 500 telah menggunakan mesin 2-tak/2 stroke pada motor-motor yang ikut dalam kompetisi balap. Sementara sekarang, mesin itu tak lagi di pakai dan diganti menjadi mesin 4-tak/4 stroke. Kedua mesin ini memiliki karakteristik yang berbeda.

 

 

Banyak pihak yang beranggapan bahwa mesin 2-tak lebih kencang dibanding 4-tak. Hal ini didasarkan pada perbedaan jumlah langkah yang diperlukan saat proses pembakaran mesin antara keduanya. Pada mesin 4-tak, 1 siklus pembakaran dimulai dengan langkah hisap, kemudian berlanjut dengan kompresi dan pembakaran hingga berakhir dengan pembuangan emisi gas.

Sedangkan pada mesin 2-tak, langkah hisap dan buang terjadi bersamaan saat piston bergerak ke bawah. Sementara langkah kompresi dan bakar terjadi bersamaan saat piston bergerak ke atas. Karena hanya memerlukan 2 langkah, maka tenaga yang dihasilkan lebih besar dan responsif saat akselerasi. Karena memiliki komponen lebih sedikit, tanpa klep in, klep out dan Camshaft, maka mesin 2-tak relatif lebih mudah dirawat dibandingkan mesin 4-tak.

 

 

Namun dengan konsekuensi bahan bakar lebih boros. Mesin 2-tak terkenal juga dengan ciri khas knalpotnya yang selalu mengeluarkan asap. Ini diakibatkan oleh oli samping yang dipakai untuk melumasi piston, ring piston, kruk as dan bearing kruk as. Oli ini ikut terbakar diruang bakar dan akan keluar dalam bentuk asap sebagai sisa pembuangan pembakaran mesin.

 

Masa Peralihan Mesin 2-tak ke 4-tak di MotoGP

 

Pada 2002 Dorna membuat regulasi baru untuk penggunaan mesin 4-tak dengan kubikasi 990cc dan tetap memperbolehkan sebagian tim tetap menggunakan mesin 2-tak sehingga pada era itu penikmat MotoGP dapat menyaksikan duel antara mesin 4-tak melawan 2-tak di lintasan.

Beberapa rider Tim Satelit yang masih menggunakan mesin 2-tak seperti Olivier Jacque, Shinya Nakano, Sylvain Guntoli, Loris Capirossi, Tetsuya Harada dan Alex Barros harus berjuang keras ketika race berlangsung, karena mereka menghadapi teknologi yang lebih canggih yang digunakan para kompetitornya. Namun bukan berarti bahwa mesin 2-tak tak mampu melawan mesin 4-tak.

 

 

Itu terbukti dari performa Alex Barros yang cukup kompetitif menghadapi dominasi Valentino Rossi yang kala itu sangat sulit dikalahkan dengan mesin V5 RC211V-nya yang perkasa. Selama 12 race, Barros menngunakan mesin 2-tak dengan pencapaian 2 kali podium di GP Assen dan GP Donington Park. Bahkan di seri Assen, Barros hampir saja memenangani race dan membuat Rossi kesulitan untuk menyalipnya selama race.

Ini membuktikan jika mesin 2-tak sebenarnya mampu melawan mesin 4-tak. Barulah di GP Motegi 2002 Barros mendapatkan mesin V5 (4 stroke) dan selalu berhasil naik podium di 4 seri tersisa dengan 2 kali kemenangan di Motegi dan Valencia.

 

Perbandingan Kecepatan Mesin 2-tak Dan 4-tak

 

Apakah benar mesin 2-tak lebih kencang dari mesin 4-tak? Sebetulnya perbandingan kedua mesin ini tidak dapat diperdebatkan karena masing-masing memiliki kapasitas dan pengembangan yang berbeda. Namun jika melihat Top Speed yang mampu dicapai, maka kedua mesin ini dapat dibuat komparasinya.

Dilansir dari Crash tentang data Top Speed MotoGP di sirkuit Mugello sejak 1999 hingga 2017, maka dapat diketahui informasi bahwa pada 1999-2001, saat era 2-tak, kecepatan maksimal motor berkisar pada 315-318 km/jam.

 

 

Kemudian tahun 2002 pada era transisi, saat tim bisa menggunakan dua jenis mesin 2-tak (500 cc) dan 4-tak (maksimal 990 cc), top speed dicetak oleh Tohru Ukawa dengan 324,5 km/jam. Saat itu Tohru Ukawa adalah rekan setim Valentino Rossi yang sama-sama mengendarai mesin 4-tak 990 cc Honda RC211V. Saat regulasi mesin berubah menjadi 1.000 cc Top Speed motor menanjak berkisar pada 345-355 km/jam.

Jadi jelas bahwa mesin 4-tak lebih kencang dari 2-tak karena didukung dengan perangkat elektronik, kontrol traksi dan elemen penunjang lainnya. Namun untuk akselerasi motor memang tidak dapat dipungkiri bahwa motor 2-tak punya keunggulan tersendiri dibanding 4-tak.

 

Kata Para Rider Legenda Tentang Mesin 2-tak Dan 4-tak

 

Kenny Roberts mengatakan bahwa mesin 4-tak lebih mudah dikendarai dan sangat bertenaga karena telah dilengkapi perangkat elektronik seperti Launch Control, Anti Wheelie dan Traction Control yang memudahkan penyaluran tenaga dan dapat meminimalisir terjadinya High Crash. Tapi di sisi lainnya juga lebih rumit untuk di set up.

Baginya motor 2-tak lebih menuntut fisik dan perlu cara yang sangat halus untuk membuka gas. Eddie Lawson juga mengatakan jika motor di era 2-tak  seperti Honda NSR500 1989 sangat sulit dikendarai. Juara GP500 itu mengungkapkan setiap kali masuk tikungan, Rider tidak akan tau apakah bisa melintasinya dengan baik atau justru terlempar ke Gravel karena terlambat mengerem di Braking Point yang benar.

 

 

Sama juga halnya dengan Valentino Rossi yang kerap terjungkal di awal penampilannya di tahun 2000 saat masih menggunakan Honda NSR 500. Rossi menghabiskan tahun pertama di kelas 500cc untuk belajar tentang sensitifitas pada motor dan mengubah gaya balapnya untuk beradaptasi dengan ganasnya tenaga mesin 2-tak.

Sementara menurutnya, motor 4-tak lebih bersahabat karena distribusi tenaganya lebih mudah di kendalikan, juga saat melakukan pengereman. Di era 2-tak, Rider hanya bisa memaksimalkan potensi motor hingga 75% karena skills Rider yang lebih menentukan secepat apa motor di lintasan. Sedangkan di era 4-tak, motor bisa di maksimalkan potensinya hingga 95%.

 

Rencana MotoGP Kembali Ke Era 2-tak

 

Pada 2020 sempat muncul kabar mengejutkan bahwa Dorna sedang mempertimbangkan untuk kembali menggunakan mesin 2-tak, karena mesin itu tak pernah kehilangan penggemarnya di ajang balap. Seperti yang diketahui bahwa perubahan mesin 2-tak ke 4-tak disebabkan oleh emisi gas buang dari mesin 2-tak yang mencemari lingkungan dan menurunkan kualitas udara di kawasan sirkuit.

Namun rupanya Dorna ingin membangkitkan mesin 2-tak dengan metode yang baru. Mesin 2-tak baru ini bukanlah mesin 2-tak di masa lampau yang boros dan mengeluarkan banyak asap. Tetapi mesin yang telah dibangun ulang dengan teknologi canggih seperti Direct Injection, Pressure Charging, sistem pengapian baru, dan juga penggunaan bahan bakar baru.

 

 

Teknologi itu akan mampu meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar dan menghasilkan emis gas yang bersih seperti yang akan di terapkan pada Formula 1 pada 2025 dengan kembali memakai mesin 2-tak yang telah mengalami banyak perubahan baru. Namun rencana Dorna itu nampaknya belum bisa terealisasi dalam waktu dekat dan membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk bisa di aplikasikan pada kompetisi balap MotoGP.

Tags: 2-tak4-takSpeedTeknologi
Share454Tweet284Pin102Scan
Previous Post

Kiprah Si Hijau Kawasaki Di Pentas Balap MotoGP

Next Post

Mengenal Lebih Jauh 3 Jenis Non Reguler Rider Di MotoGP

Related Posts

Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?
Analisa

Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

15 September 2023
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?
Analisa

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023
Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano
Honda

Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano

8 September 2023
Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.
Story

Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

31 Agustus 2023
Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp
Inside GP

Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

31 Agustus 2023
Shoya Tomizawa, Talenta Jepang yang Pergi Terlalu Cepat
Story

Shoya Tomizawa, Talenta Jepang yang Pergi Terlalu Cepat

31 Agustus 2023
Next Post
Mengenal Lebih Jauh 3 Jenis Non Reguler Rider Di MotoGP

Mengenal Lebih Jauh 3 Jenis Non Reguler Rider Di MotoGP

Inilah 4 Wild Card Rider Tersukses Yang Pernah Tampil Di MotoGP

Inilah 4 Wild Card Rider Tersukses Yang Pernah Tampil Di MotoGP

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023
Melihat Sirkuit MotoGP di India yang 5 Kali Lebih Mahal dari Mandalika

Melihat Sirkuit MotoGP di India yang 5 Kali Lebih Mahal dari Mandalika

9 Desember 2022
Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

23 Oktober 2022
Struktur Tim di Motogp dan Apa Saja Kerjanya

Struktur Tim di Motogp dan Apa Saja Kerjanya

19 Mei 2023
Detail Soal Sirkuit Buddh International, Sirkuit Terbaru Motogp.

Detail Soal Sirkuit Buddh International, Sirkuit Terbaru Motogp.

31 Juli 2023
Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

15 September 2023
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023
Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano

Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano

8 September 2023
Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

31 Agustus 2023
Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

31 Agustus 2023

Popular

  • Kegagalan sebuah tim kaya.

    Kegagalan sebuah tim kaya.

    1760 shares
    Share 704 Tweet 440
  • Mengenal Arm Pump, Momok Menakutkan yang Banyak Dialami Para Pembalap MotoGP

    1301 shares
    Share 520 Tweet 325
  • Cerita Maverick Vinales Pernah Marah dan Mogok Balapan Saat di Moto3

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
  • Schumacher Yang Bukan Schumy.

    1061 shares
    Share 424 Tweet 265
  • Menelisik Sejarah Dan Keunikan Sirkuit Portimao Di MotoGP

    1059 shares
    Share 424 Tweet 265
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
FINIS

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In