Alex Criville (baca: Krivil / Krivie) adalah salah satu juara dunia MotoGP di masa lalu yang sering terlupakan . Terjebak di antara dominasi Mick Doohan dan Valentino Rossi bersama dengan pembalap Amerika Kenny Roberts Jr, pada tahun 2000. Prestasi Criville dalam memenangkan gelar dunia di kelas utama sering diabaikan, karena banyak orang menganggap bahwa ia bisa juara dunia sebagai akibat dari kecelakaan hebat yang dialami Mick Doohan di Jerez pada awal tahun 1999, yang menyebabkan pensiunnya legenda asal Australia itu.
Faktor lainnya kemungkinan ia meraih gelar dunianya pada saat popularitas Grand Prix MotoGP kurang begitu tinggi. Memang sulit membayangkannya sekarang, tapi Grand Prix MotoGP saat itu popularitasnya berada di titik terendah di seluruh dunia karena ajang balap motor prototipe 2 tak ini tampak tidak menunjukan peningkatan popularitas. Sementara itu kejuaraan World Superbike popularitasnya sedang tinggi tingginya dan mengalahkan Grand Prix MotoGP dalam hal kehadiran penonton di sirkuit dan rating TV. Dari fakta ini bisa disimpulkan bahwa pembalap yang menjadi juara dunia MotoGP di era ini dianggap tidak begitu prestis bagi sebagian orang.
Namun, jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda, Alex Criville hadir dengan warisan besar karena bukan hanya pembalap Spanyol pertama yang bisa memenangkan seri balap Grand Prix di kelas utama, tetapi juga ia adalah pembalap pertama dari Spanyol yang bisa memenangkan gelar dunia Grand Prix di kelas 500cc.
Tidak diragukan lagi Alex Criville adalah inspirasi bagi para pembalap muda Spanyol dan bisa menggerakkan gairah olahraga balap di negaranya, yang kemudian lahirlah para juara dunia berikutnya asal Spanyol seperti Jorge Lorenzo , Marc Marquez dan sejumlah pembalap Spanyol terkemuka lainnya.
Sejak usia muda Criville sudah banyak memenangkan kejuaraan balap di Spanyol, sampai sampai ia harus memalsukan tanggal kelahirannya agar ia bisa mengikuti kejuaraan balap di kelompok umur yang lebih tinggi yaitu 14 tahun.
Karier balap di Kejuaraan Dunia-nya dimulai dengan awal yang luar biasa, ia berhasil meraih tempat kedua pada debutnya di kelas 80cc pada tahun 1987. Pada tahun 1989 ia memenangkan gelar dunia pertamanya di Grand Prix kelas 125cc pada debutnya, dengan memenangkan lima balapan.
Di musim 1992 menjadi tahun debut Alex Criville di kelas 500cc, ia satu tim bersama pembalap hebat Spanyol lainnya yaitu Sito Pons. Selama musim ini pula Criville berhasil meraih kemenangan di seri balap Belanda, ini merupakan kemenangan pertamanya sekaligus menjadi pembalap Spanyol pertama yang bisa meraih kemenangan di kelas utama.
Pada tahun 1994 Criville pindah ke tim pabrikan Honda bersama legenda MotoGP Mick Doohan. Dari 1995 hingga 1998 Criville berhasil meraih tujuh kemenangan dan ia bisa finis tidak lebih rendah dari posisi keempat. Pada tahun 1999 merupakan tahun yang bersejarah bagi Alex Criville, ia berhasil meraih gelar dunia kelas utama untuk pertama kalinya dan juga bagi Spanyol, dengan toal memenangkan enam seri balapan. Dia akhirnya memutuskan pensiun pada akhir tahun 2001. Criville kemudian dinobatkan menjadi Legenda MotoGP pada tahun 2016.
Musim balap 1999 dikatakan banyak pengamat bahwa ada sedikit harapan dominasi Mick Doohan akan dihentikan dalam ambisinya untuk meraih gelar dunia ke enam kali berturut turut. Hal ini karena munculnya saingan baru yaitu Max Biaggi di tahun 1998 yang secara mengejutkan bisa menyaingi Mick Doohan, meskipun Doohan bisa mengungguli Biaggi di tahun sebelumnya. Criville sendiri tampil cukup bagus di tahun 1998 dengan meraih 7 podium, 2 diantaranya diperoleh dengan kemenangan.
Awal seri balapan di tahun penghujung milenium ini diawali dengan 2 kemenangan yang diraih oleh Kenny Roberts Jr, ia meraih kemenangan di seri balapan Malaysia dan Jepang. Alex Criville sendiri kali ini bisa mengalahkan rekan setimnya Mick Doohan di Malaysia, namun Doohan tetap bisa bertengger di posisi kedua klasmen, setelah ia berhasil meraih posisi kedua di Jepang. Criville posisinya turun ke posisi 4 klasmen.
Kemudian datanglah seri balapan di Jerez Spanyol, dan terjadilah insiden kecelakaan hebat di sesi latihan yang mengakhiri karir balap Doohan. Sebelumnya memang terjadi hujan, lalu ketika lintasan sudah kering Doohan terlalu menekan motornya dan ia menyentuh garis cat putih di pinggir lintasan yang masih licin, mengakibatkan motornya mengalami ‘highside’. Ia menderita banyak tulang patah, diantaranya lengan dan kaki kanannya.
Atas insiden yang dialami Mick Doohan, Alex Criville benar-benar tampak menikmati kesempatannya untuk menjadi pembalap utama Honda. Mulai seri balap di Jerez ia langsung menorehkan kemenangan beruntun di empat seri balap, saat itu pula ia bisa mengejar ketertinggalan poin di klasmen. Dua kemenangan lagi yang ia raih di paruh kedua tahun 1999 memastikan ia menjadi juara dunia. Untuk pertama kalinya Spanyol akhirnya memiliki juara dunia MotoGP. Criville mengalahkan Roberts, Jr dengan selisih 47 poin.
Tapi kemudian kejayaan Alex Criville sepertinya tidak berlangsung lama. Dia hanya memenangkan satu seri balap dalam dua musim berikutnya dengan Repsol Honda dan finis di urutan ke-9 dan ke-8 di Grand Prix tahun 2000 dan 2001. Kenny Roberts mendapatkan gelarnya di tahun 2000 dan kemudian Era Valentino Rossi pun dimulai.
Di musim 2002, Honda memutuskan untuk tidak memakai jasanya lagi, Criville berencana untuk kembali balapan dengan tim Yamaha, tetapi ia memiliki penyakit misterius yang bisa membuatnya pingsan dan dokter menyarankannya untuk tidak balapan, jadi di tahun 2002 Criville memutuskan pensiun.
Sampai hari ini, juara dunia yang didapat Alex Criville masih dianggap kurang sempurna, karena apabila Mick Doohan tidak pensiun kala itu, Criville pasti sulit untuk menjadi juara dunia.
Tetapi kemudian ada keadaan yang tidak dapat dipungkiri, dengan ia menjadi juara dunia banyak anak-anak muda Spanyol yang terinspirasi padanya, yang kemudian bisa menjadi generasi pembalap Spanyol yang bisa mendominasi MotoGP hingga saat ini.