Hampir sebagian besar orang bisa mengendarai sepeda motor. Namun, untuk bisa menjadi yang tercepat membutuhkan berbagai teknik seperti yang dilakukan oleh para pembalap motoGP.
Lalu apa saja teknik yang digunakan para pembalap MotoGP ini ?
- Yang pertama Membuat motor slide saat masuk tikungan.
Di motor MotoGP, para pembalap memiliki program kontrol traksi di ECU, yang mana akan menghindarkan ban belakang dari slip. Namun, ketika pembalap harus membalap dengan cepat, mereka harus membuat motor slide, namun dengan kadar yang sesuai. Ada pembalap yang cenderung suka melakukan slide dan ada yang tidak, tapi kuncinya adalah bagaimana menguasai teknik ini dengan benar ketika motor hendak menikung.
Karena saat pembalap melakukan slide pada ban belakangnya, motor akan berubah arahnya dan menikung dengan lebih cepat, sehingga motor berada dalam posisi yang lebih baik untuk berakselerasi secepat mungkin saat keluar dari belokan.
Selain itu, ban belakang akan mencapai grip maksimal ketika ban mengalami sedikit slide di aspal.
Untuk menemukan keseimbangan sangatlah sulit dan harus dengan latihan serta pengalaman. Kuncinya adalah mengetahui kondisi ban dan lintasan dengan benar agar dapat mengatur sistem kontrol traksi yang sesuai di setiap momen.
- Yang kedua, Posisi tubuh
Selama akselerasi, pengereman, menikung, atau membalap dalam kecepatan tinggi, posisi tubuh sangatlah penting.
Salah satu tantangan terbesar ketika mengendarai motor MotoGP adalah mendapatkan hambatan aerodinamis sekecil mungkin. Demi mencapai tujuan ini, para insinyur mendesain aerodinamika motor untuk bisa memotong hambatan udara dengan baik, tetapi apabila pembalap tidak dalam posisi yang benar, maka akan terjadi turbulensi dan pengurangan kecepatan aerodinamik yang berakibat hilangnya kecepatan. Sangatlah penting dalam memperhatikan posisi pembalap di atas motor, sehingga mereka bisa serendah mungkin di belakang windscreen dan di saat yang sama akan mempermudah pembalap dalam bergerak ketika akan masuk ke tikungan.
Ketika menikung, sangat penting untuk menggantungkan tubuh pada motor di tengah tikungan untuk mendapatkan lap time yang bagus, namun saat keluar tikungan kita bisa melihat pembalap MotoGP dengan cepat menegakkan motor sembari tubuh mereka sedang menggantung di motor. Dengan cara ini, mereka bisa mendapatkan traksi motor lebih baik ketika keluar tikungan sembari mengatur belokan dan keseimbangan untuk dapat melewati tikungan dengan lebih cepat.
Posisi kaki juga sangatlah penting, yang mana membuat pembalap menjadi lebih menempel pada motor saat mereka sedang menggantung di motor ketika mereka sedang menikung
- Kemudian yang ketiga adalah teknik mengerem
Rem motor MotoGP merupakan elemen yang paling kuat. Energi pengereman yang dihasilkan bisa melebihi cengkraman dari ban, yang mana bisa menyebabkan ban mengunci ataupun bisa stoppie jika pembalap tidak mengatur tekanan rem dan pedal dengan baik.
Dalam motoGP, anda dapat melihat para pembalap menggunakan rem depan dengan satu jari atau lebih. Dalam kasusnya Marc Marquez dia hanya menggunakan jari telunjuk untuk menekan rem. Hal ini tergantung pada kebiasaan masing-masing pembalap. Selain tu, penggunaan rem belakang dengan pedal kaki kanan dapat digunakan melalai tombol yang terletak di handle kiri motor, yang mana itu adalah opsi lain yang disukai beberapa pembalap.
Kombinasi yang baik dari penggunaan kedua rem itu akan membuat motor berhenti dengan jarak yang lebih pendek tanpa kehilangan kendali motor. Tapi pembalap harus mengerem di momen yang pas. Untuk itu, para pembalap menggunakan penanda seperti tanda atau titik pengereman yang ada pada sirkuit.
Selain cakram depan dan belakang , elemen ketiga yang berperan dalam pengereman adalah engine braking. Ketika pembalap melepaskan pedal gas, engine brake akan membuat motor mengerem dan terjadilah efek slide, ini bisa menyebabkan motor tidak stabil. Oleh karena itu, ECU memiliki program khusus dengan berbagai macam pengaturan mapping agar pembalap dapat mengatur engine brake sesuai kebutuhannya.
Umumnya, performa rem motor berkisar 70% pada rem depan, dan 30% sisanya menggunakan rem belakang dan engine brake. Kuncinya terletak pada keseimbangan pengereman, meskipun kadang tidak cukup untuk memberhentikna motor secepat yang dibutuhkan untuk ajang MotoGP ini. Pembalap punya teknik pengereman lain untuk membantu motor berhenti lebih cepat.
- Cara lain itu menggunakan tubuhnya sebagai rem.
Saat pembalap MotoGP melakukan pengereman keras, mereka hampir menerima gaya 2G. Kekuatan ini tidak datang dari pengereman, , tapi itu karena gabungan dari motor dan tubuh pembalap.
Kalian dapat melihat ketika pembalap mengangkat tubuhnya pada saat mengerem. Itulah kenapa hambatan aerodinamika sangat penting dalam membantu menambah kekuatan pengereman, sementara hembusan udara yang mengenai tubuh pembalap ke bagian belakang, juga bisa mencegah bagian belakang motor terangkat saat proses pengereman keras ini
Efeknya adalah hal yang sebaliknya yang diinginkan pembalap ketika mereka merendahkan tubuh mereka untuk mencapai efektivitas aerodinamik yang maksimal.
Kesimpulan teknik ini, Jika pembalap merendahkan tubuh pada saat kecepatan tertentu lalu pembalap menaikan tubuhnya, maka pembalap akan mengetahui efek angin yang mengurangi kecepatannya. Selain itu, meskipun itu tidak direkomendasikan, tetapi kebanyakan orang pernah merasakasan perlambatan ketika meletakkan tangan kita keluar jendela mobil dan melawan angin.
- Kemudian yang terakhir mengibaskan kaki ketika mengerem
Manuver ini sering digunakan pembalap motogp ketika mengerem dan ada beberpa alasan mengapa pembalap melakukan ini.
Sebelumnya kita sudah menjelaskan bagaimana pembalap memanfaatkan tubuh mereka untuk memperlambat laju motor, tetapi apabila pembalap juga membiarkan kaki mereka teruntai, maka mereka akan menambah efek perlambatan lebih besar. Ini mungkin terlihat sepele, namun di motogp setiap detail selalu diperhitungkan untuk memperoleh keuntungan waktu walau hanya sepersekian detik.
selain itu, ketika pembalap mengibaskan kaki, titik pusat gravitasi motor menjadi semakin rendah sehingga mendapat stabilitas yang baik ketika mengerem.
Meski begitu, Teknik ini sedikit memiliki efek buruk, apabila ada pembalap lain mendekat dan menyenggol kaki pembalap lain, hal ini bisa menyebabkan pembalap terjatuh atau kecelakann. Merendahkan kaki juga dapat membuat gesekan pada aspal dan membuat sole sepatu menjadi aus, meskipun pabrikan sudah meprediksi kejadian seperti ini dan biasanya booth sepatu memiliki kekuatan khusus.
Agar bisa menguasi teknik pengereman, kemampuan memahami apa yang terjadi pada ban, dan bagaimana untuk mengatur posisi tubuh ketika membalap membutuhkan latihan bertahun tahun di lintasan. Untuk dapat berkompetisi di motogp, pembalap harus menguasai teknik teknik ini. Pengalaman yang didapat disetiap lap yang dilalui akan membantu pembalap menemukan cara terbaik untuk menjadi yang tercepat di setiap saat.