MotoGP tak pernah lepas dari dari drama yang tercipta ketika kuda besi telah meraung kencang dan membelah deburan angin di lintasan. Lampu start yang menyala menjadi pertanda bahwa pertarungan besar telah dimulai. Semua tim telah bersiap dengan senjata mereka untuk meraih hasil terbaik dalam perebutan kemenangan yang berharga di setiap race.
Dengan kuda besi yang mampu menembus kecepatan 360 km/jam, pertarungan di MotoGP selalu menghasilkan tontonan yang menakjubkan. Tensi panas dan konflik antara para joki kuda besi pun tak dapat lagi terelakkan ketika peperangan berlangsung.
Bakat, skills balap, pengetahuan tentang sirkuit, pengalaman, mentalitas, pengendalian diri dan strategi bercampur menjadi satu hingga menghasilkan 3 orang pemenang yang berhak merayakan keberasilannya di atas podium. Sepanjang sejarah MotoGP, banyak dijumpai rivalitas antar 2 pembalap yang cukup sengit. Bahkan dapat berlangsung dalam kurun waktu yang lama.
Seperti yang dialami oleh 2 matador asal Spanyol, Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa. Jauh sebelum Marc Marquez mendominasi kemenangan di MotoGP 2013-2019, kedua pembalap kebanggaan publik Spanyol itu telah terlebih dahulu berduel ketat di lintasan untuk membuktikan siapa yang terbaik hingga menghasilkan duel yang mendatangkan decak kagum penikmat balap MotoGP.
Sekaligus juga meningkatkan adrenalin siapa saja yang menyaksikan pertarungan tersebut. Hebatnya duel yang dapat disebut Epic Battle ini terus terukir dalam catatan sejarah MotoGP hingga kini. Setidaknya ada 3 momen Epic Battle antara Lorenzo dan Pedrosa yang layak disematkan sebagai pertarungan terbaik mereka dalam karir balap di MotoGP.
Lalu dimana sajakah duel tersebut terjadi? Dan apa yang menjadikan pertarungan itu pantas disebut dengan Epic Battle? Untuk memahaminya, mari kita simak bersama ulasannya informasinya berikut ini.
GP JEREZ 2010
Dalam balapan di sirkuit Jerez 2010, Pedrosa yang mengawali lomba dari Pole Position langsung tancap gas ketika start dimulai. Dengan memaksimalkan potensi Honda RC212V, Pedrosa melesat meninggalkan para rivalnya di belakang dan sukses membuat gap untuk memimpin jalannya balapan. Sepanjang balapan Pedrosa selalu berada di posisi puncak, tanpa dapat dikejar pembalap lainnya.
Namun ketika balapan menyisakan 2 lap lagi, Lorenzo yang datang dari belakang mampu sedikit demi sedikit memangkas gap dengan Pedrosa. Dengan manuver agresif, Lorenzo berusaha keras menyalip Pedrosa sampai terjadi kontak dan benturan pada motor mereka berdua.
Hingga pada akhirnya Por Fuera berhasil menggusur posisi Pedrosa di Last Lap ketika Dani melebar di tikungan Dry Sack saat berusaha mempertahankan Racing Linenya. Lorenzo pun menyalip Pedrosa dan unggul 0.543 detik di depan Pedrosa ketika melintasi Finish Line.
Lorenzo merayakan kemenangan itu dengan melakukan selebrasi melompat ke danau dengan Wearpack yang masih terpakai di tubuhnya dan sempat menjadi sorotan penggemar MotoGP atas aksinya itu. Penurunan kecepatan Pedrosa di akhir lap hingga mampu di salip Lorenzo sempat memunculkan tanda tanya terkait kondisi motor Pedrosa.
Banyak yang berspekulasi bahwa RC212V Pedrosa bermasalah pada sistem pembakaran karena strategi penghematan bakar bakar dengan menggunakan sistem sensor.
GP BRNO 2012
Pertarungan di GP Brno menjadi sangat krusial bagi Pedrosa dan Lorenzo karena di tahun 2012 mereka sama-sama berada dalam kondisi on fire dan sangat kuat karena selalu berhasil naik podium hampir di setiap seri balap. Duel di Brno tidak hanya bertujuan untuk mencari kemenangan, tetapi lebih kepada point yang di dapat untuk tetap bisa berada di depan rival.
Sehingga duel pun berjalan dengan ketat sepanjang race. Sejak awal lomba, Lorenzo yang memulai balapan dari posisi terdepan langsung melejit untuk memimpin lomba. Pedrosa dengan sabar mengikuti Lorenzo untuk menunggu momen yang tepat. Di paruh kedua balapan tepatnya lap ke 12, Pedrosa melakukan overtake dan berhasil berada di depan Jorge.
Ketika masuk pada Last Lap, Lorenzo tidak membiarkan Pedrosa memenangkan balapan. Lorenzo bahkan mencoba menyalip Pedrosa pada celah sempit yang terbuka ketika Pedrosa menikung. Setelah disalip, Pedrosa menjadi sedikit gila pada 3 hingga 4 tikungan berikutnya karena dia harus segera mengambil alih posisi pertama secepat mungkin.
Namun kemudian Pedrosa mampu mengontrol emosinya dan berpikir jernih. Dani pun menyusun rencana untuk menyalip di titik dimana motornya memiliki kelebihan, yaitu pada sektor menanjak di Last Chicane. Dengan kesabaran, Pedrosa memastikan bisa mengerem dengan tepat di titik tersebut. Saat momen itu datang, Pedrosa langsung mengeksekusi rencananya dan membuat Lorenzo panik.
Lorenzo mencoba melakukan Late Brake dari sisi luar. Namun karena motor datang terlalu kencang, Lorenzo pun melebar. Di saat itu Pedrosa melihat ke kanan untuk mengecek posisi Lorenzo. Mengetahui posisi motor Lorenzo sedikit di depan, Dani pun segera membuka gas karena berpikir mungkin dia bisa kehilangan posisinya.
Lorenzo yang terlalu melebar dan tidak memiliki ruang yang cukup untuk berbelok pun terpaksa sedikit menyentuh jalur Entry Pit agar tidak keluar trek. Dani pun sadar jika Lorenzo sudah keluar dari Line yang benar, sehingga Dani tetap bertahan di Racing Linenya dan memanfaatkan keuntungan posisinya dari sisi luar untuk berakselerasi hingga mampu menuntaskan balap di depan Jorge dengan gap yang hanya 0.178 detik.
GP VALENCIA 2013
Lorenzo menjalani GP Valencia 2013 dengan misi besar untuk merebut gelar juara dunia 2013. Sebelumnya, Lorenzo telah berhasil menunda perayaan kemenangan Marquez di GP Motegi, usai balapan dimenangkan oleh Lorenzo. Namun di seri pamungkas, Lorenzo masih terpaut jarak 13 point dengan Marquez sehingga butuh tak hanya usaha lebih, namun juga keberuntungan agar Lorenzo bisa menjadi juara dunia MotoGP 2013.
Marquez hanya butuh finish di urutan ke 4 untuk merengkuh gelar juara dunia itu. Dan ini menyulitkan Lorenzo, hingga dirinya membuat strategi khusus. Valencia adalah salah satu trek kesukaan Lorenzo, sehingga dia mempersiapkan semuanya dengan matang, mulai dari keberhasilannya mendapat Pole Position dan mengeksekusi rencana besarnya saat race.
Ketika start dimulai, Lorenzo melaju lebih lambat dari biasanya. Terlihat aneh, karena Lorenzo yang biasanya akan langsung melesat di depan untuk membuka gap. Disinilah ternyata rencana itu berjalan. Strategi yang Jorge terapkan adalah melambatkan race dengan menahan pembalap lain di belakangnya dan tidak membuka gap yang jauh.
Tujuannya adalah untuk menciptakan kerumunan dan menarik pembalap di belakang agar maju ke depan dan bisa mendekati Marquez agar bisa mengganggunya atau menyalipnya. Tapi Pedrosa mengacaukan rencana Lorenzo. Tampil cepat, Pedrosa mengambil alih posisi Jorge dan Lorenzo langsung menyalip balik secepat mungkin ketika Dani melewatinya.
Pedrosa pun terus berusaha merebut posisi Lorenzo hingga duel sengit terjadi selama 5 lap awal. Lorenzo kemudian mengambil resiko dengan menyalip secara agresif pada Pedrosa hingga mendesaknya berkali-kali untuk mundur. Senggolan pun tak bisa terhindarkan. Pedrosa kemudian mengubah caranya untuk menyalip di tikungan Chicane yang mengejutkan Jorge.
Lap 10 tikungan pertama, Pedrosa mengerem lebih cepat dan membuat Lorenzo terpaksa menyalip dari sisi dalam di Turn 2 hingga mereka berbenturan yang berakibat pada posisi Pedrosa yang melorot ke urutan ke 5. Beberapa lap berikutnya, Pedrosa berhasil melakukan recovery dan menyusul ke depan. Marc yang tidak ingin mengambil resiko, membiarkan Pedrosa menyalipnya dan tak berusaha melakukan perlawanan.
Lorenzo pun menoleh ke belakang dan melihat Rossi masih tertinggal jauh di belakang. Menyadari taktiknya tidak berjalan lancar karena tidak mendapat bantuan dari Rider di belakangnya yang bisa mengganggu Marc, Lorenzo lalu mengubah rencana dengan menambah kecepatan dan berfokus pada kemenangan di race, sambil menunggu apa yang akan terjadi pada Marc.
Dan Marc nampaknya bermain pintar, hingga tak kesulitan menuntaskan balapan di posisi ke 3 dan menggapai gelar juara dunia perdanannya di MotoGP 2013. Sementara Pedrosa berhasil finish ke 2 di belakang Lorenzo.