Banyak atlet dunia memiliki julukan atau nama panggilan, tak terkecuali atlet balap atau para pembalap di MotoGP. Nama julukan ini muncul karena prestasi atau kebiasaan yang ada kaitannya dengan nama orang tersebut. Dalam dunia balap seperti MotoGP banyak orang memberikan nama lain bagi pembalapnya. Jika dilihat rata-rata karena prestasi atau peristiwa luar biasa yang mereka lakukan.
Sebelumnya kita telah mengetahui 10 julukan pembalap top MotoGP. Nah kali ini masih ada para pembalap MotoGP yang memiliki nama julukan yang unik dan menarik;
- Casey Stoner
Saat mulai tampil debut di kelas MotoGP, Stoner berkali-kali mengalami crash. Dari kebiasaan itu, ia mendapat julukan “Crashy Stoner’, Julukan ini tentu plesetan dari nama Casey menjadi Crashy.
Dari era penuh kecelakaan ini, Stoner juga pernah dijuluki ‘Rolling-Stoner’. Julukan ini hasil adaptasi yang kurang pas dari grup musik legendaris Rolling Stones yang dimotori Mick Jagger. Tentu saja yang memberikan julukan itu tidak bermaksud menyamakan Stoner si pembalap dengan grup musik terkenal itu. Julukan itu lebih mirip ejekan karena, Rolling Rtone bermakna harfiah “batu gelinding’. Karena Stoner sering terjatuh dan terguling di lintasan akibat terpelanting dari kendaraan, maka ia dijuluki Rolling-Stoner.
Namun, semua julukan negatif itu berubah seiring prestasi Stoner menjadi juara dunia 2007. Ada yang menyebut Stoner sebagai ‘The Phenomenon’ mirip seperti julukan legenda sepak bola asal Brazil, Ronaldo kala berjaya di Liga Italia. Tapi banyak yang keberatan karena terlalu dini untuk menyebut Stoner sebagai sang fenomena karena ia baru pertama kali juara dunia. Dan kemudian Casey Stoner dijuluki Kuri Kuri Boy, karena memang dia dari umur 8 tahun dibesarkan di kota kecil tersebut
- Dani Pedrosa
Honda dan Jepang telah meninggalkan jejaknya dalam hidup Dani Pedrosa, kali ini berupa julukan. Bukan sekadar lahir dan tumbuh sebagai pebalap Honda, kecintaan Pedrosa terhadap budaya Jepang melahirkan julukan ‘The Little Samurai’ dari penggemar.
Sebutan itu mulai masif digunakan laman resmi Repsol Honda untuk menyebut Pedrosa di 2017, meski sang pebalap sudah lebih dulu memakai helm bergambar samurai pada 2015 di Motegi.
Pedrosa bangga dengan julukan The Little Samurai dan mengaku karakternya mirip seorang samurai. Karena menurutnya Samurai adalah jalan hidup terbaik, yang menjunjung tinggi loyalitas, berani dalam menghadapi kesulitan, hormat kepada orang lain, dan rendah hati.
Karakter seorang samurai ini pun telah ditunjukannya di lintasan. Dengan gaya balapan yang santun, Pedrosa memang tak pernah lelah berjuang keras dengan motor RC213V nomor 26 andalannya. Dia pun begitu setia membela Repsol Honda, hingga memutuskan menyudahi pertarungannya di MotoGP kala tidak mendapat kontrak baru.
- Andrea Dovizioso
Dovizioso mengawali debut di MotoGP 2008 dengan julukan ‘The Little Dragon”, yang mana julukan itu diberikan oleh mekaniknya beberapa tahun sebelumnya kala di kelas 250cc.
Kemudian di tahun 2017, melalui unggahan video di akun resmi Ducati, pembalap asal Italia itu menyebut dirinya Desmo Dovi. Di balik arti itu, Dovizioso berharap menjadi bagian penting bagi Ducati. Dan hal itu memang terwujud hingga di tahun terakhirnya bersama Ducati pada 2020. Dovizioso menjadi aktor penting dalam memimpin pengembangan motor Desmosedici hingga maju pesat saat ini.
Mengawali tahun terakhirnya bersama Ducati, Andrea Dovizioso tak lagi mengusung julukan Desmodovi. Dovizioso menggantikannya dengan nama baru, yaitu Undaunted.
Kata dalam bahasa Inggris bermakna kurang lebih tak mudah terintimidasi, tak mudah menyerah meski dalam kesulitan, bahaya dan kekecewaan, kalem dan mampu mengendalikan diri, yang mana makna itu sesuai dengan karakter Andrea Dovizioso.
Namun, julukan ‘Undaunted’ yang seharusnya membakar semangat Dovizioso di MotoGP 2020 justru berubah menjadi ‘Unemployed’ atau ‘Pengangguran’.
Julukan ‘Pengangguran’ itu merujuk pada status Dovizioso yang belum jelas pada awal musim MotoGP 2021. Setelah kontraknya dengan Ducati habis pada musim 2020 dan tidak diperpanjang,
Menurut Dovizioso, alasan menuliskan julukan ‘Unemployed’ di baju balapnya saat musim 2020 masih berjalan karena dia kalah bertaruh dengan temannya. Doviziozo bertaruh akan memakai julukan itu bila dia bisa memimpin klasmen setelah seri balap Misano 1. Tidak disangka Fabio Quartararo mengalami crash saat itu yang akhirnya membuat Dovizioso menggunakan julukan itu.
Sekarang Dovizioso telah membuka lembaran baru karir MotoGPnya di pabrikan Yamaha, entah julukan apa lagi yang akan diperkenalkan Dovizioso
- Nicky Hayden
Setelah sukses di Dirt bike, Hayden memutuskan hijrah ke ajang AMA Superbike Championship. Perfrormanya di ajang tersebut lah yang akhirnya membuat Hayden dilirik tim MotoGP Honda. Alhasil, Ia pun menjadi rekan satu tim Valentino Rossi di ajang MotoGP tahun 2003.
Di tahun itu jugalah, Hayden mendapatkan gelar pertamanya di MotoGP sebagai Rookie of the Year dengan finish di urutan ke 5 klasmen musim 2003. Inilah awal julukannya sebagai Kentucky Kid. Diketahui memang kota Owensboro di negara bagian Kentucky merupakan tempat dimana Hayden lahir dan dibesarkan.
- Cal Crutchlow
Cal Crutchlow dikenal punya pribadi yang unik dan menarik. Salah satu yang menarik dari Crutchlow ini adalah kepribadiannya yang humoris, suka iseng dan bertingkah lucu. Crutchlow punya beberapa julukan unik, seperti The British Bulldog, The Banana Man dan The Honey Badger.
Julukan The British Bulldog di sematkan pada Crutchlow karena Riding Stylenya yang agresif dan galak yang di gambarkan seperti Bulldog.
Sementara julukan The Banana Man muncul lebih unik lagi. Kegemaran Crutchlow yang suka makan pisang, menimbulkan ide kreatif seorang pembuat Manga dari Jepang bernama Ranka Fujiwara. Ranka menciptakan karakter Crutchlow dalam bentuk gambar kartun. Ranka membuat sticker Crutchlow dan istrinya, Lucy, yang menarik dan lucu. Pada sticker itu terdapat tulisan “No Banana No Life.”
Rupanya Cal menyukai karya Ranka itu dan berpikir untuk menjadikan pisang sebagai makanan yang jadi ciri khasnya sejak seri Motegi. Kemudian muncullah istilah “The Banana Man” yang menggambarkan Crutchlow sebagai seorang pemakan pisang.
Sedangkan The Honey Badger atau Ratel sendiri adalah hewan yang mirip cerpelai, pemakan daging dan hidup di Afrika dan Asia Selatan. Crutchlow mengatakan ratel adalah hewan paling berani di dunia, lebih berani daripada anjing tentunya.
- Francesco Bagnaia
Lahir di Turin, Italia, 14 Januari 1997, Bagnaia memiliki julukan Pecco. Dikutip dari Marca, Bagnaia mengatakan julukan Pecco datang dari ucapan sang kakak sejak kecil.
Awalnya saat kakak perempuan Bagnaia masih kecil, dia tidak tahu cara mengatakan Francesco, jadi dia memanggilnya Pecco. Alhasil sejak saat itu nama Pecco selalu menemaninya hingga sekarang.
Mengenai motto ‘GoFree’ yang selalu menemani Bagnaia di baju balapnya, bagi Bagnaia motto ‘GoFree’ memiliki arti hidup bebas, bersenang-senang dan memprioritaskan hal-hal yang disukai. Menurutnya motor Ducati sangat cocok dengan definisi ini dan mencerminkan karakter Bagnaia secara apa adanya.
- Alex Rins
Julukan bagi seorang pebalap biasanya berasal dari latar belakang atau mengambil inspirasi dari nama lengkapnya. Namun, bagi sosok Alex Rins Navarro julukan yang diperoleh berasal dari harapan besar ketika bergabung dengan tim Suzuki Ecstar di ajang balapan MotoGP pada 2017.
Alex Rins mendapat julukan sebagai The Bakery, merujuk pada sebuah toko roti yang menghasilkan makanan pokok sebagai bekal hidup banyak orang. Harapan besar dari tim pabrikan asal Jepang itu pada Alex Rins muncul melihat performanya pada musim debut di musim balapan MotoGP 2017.
Usai absen selama lima balapan karena cedera patah pergelangan tangan, Alex Rins mampu meraih peruntungan dengan memperoleh hasil terbaik berupa finis kelima di GP Jepang dan GP Valencia.
Bentuk julukan The Bakery dari tim balap Suzuki bagi Alex Rins, bahkan diterapkan ke dalam desain helm sang pebalap pada 2017 lalu.
- Jorge Martin
Jorge Martin menjalani debutnya di MotoGP dengan luar biasa. Hanya di balapan keduanya di GP Doha, dia berhasil meraih pole position. Martin kemudian banyak diperbincangkan para fans MotoGP karena penampilannya yang sangat cepat di atas motor Ducati.
Para penggemar itu kemudian ada yang menjuluki Martin, The RocketMan. Ada juga yang menjulukinya The Martinator. Jorge Martin yang sempat diwawancarai di kanal Youtube Jorge Lorenzo mengaku lebih senang bila dia dijuluki The Martinator karena Martin memiliki karakter yang selalu tampil eksplosif di atas motor Ducati dan selalu menyentuh limit ketika menikung di atas motor Ducati, sampai sampai detak jantungnya bisa mencapai 200 beat per menit.