Temperatur dan tekanan ban merupakan segalanya dalam olahraga balap. Di Formula 1 ataupun ketegori balap lainnya dimana banyak yang dipertaruhkan dan laptime yang sangat ketat, perbedaan tekanan ban meski hanya setengah Psi (baca: pe es i) sangat bisa membuat perbedaan antara siapa yang bakal menang dan kalah.
Para insinyur Formula 1 seringkali memberi perhatian lebih pada ban sama seperti yang dilakukan para insinyur MotoGP. Perbedaannya adalah hanya pada tim tim di Formula 1 punya lebih banyak uang untuk diinvestasikan pada pencarian solusi dalam masalah temperatur dan tekanan ban.

Tim tim Formula 1 telah menggunakan velg roda khusus untuk sementara waktu ini. Velg ini memiliki semacam sirip dan tonjolan di bagian dalam dan di luar yang mana hal ini meningkatkan area permukaan dan aliran udara untuk menghilangkan panas berlebih secara efisien. Meski tidak sampai bisa mendinginkan bannya namun untuk mendinginkan udara di dalam ban, yang mana akan berpengaruh pada tekanan ban dan akhirnya akan menentukan bagaimana kinerja dan degradasi ban.
Sekarang ini, dengan dengan performa ban depan yang sangat penting pada motor MotoGP, tentu saja hanya menunggu waktu sebelum akhirnya velg yang mirip dengan velg Formula 1 itu akan muncul di MotoGP.
Ban depan merupakan salah satu bagian paling penting dalam balap motor, dan ban depan slick Michelin sangat rentan terhadap perubahan panas dan tekanan, yang mana akan mempengaruhi profil ban kemudian berpengaruh pada kontak tapak ban, yang akhirnya akan berpengaruh pada grip saat menikung.
Dengan kata lain, tekanan ban depan memiliki dampak yang besar pada catatan waktu putaran dan kecepatan balapan. Sehingga bila pembalap bisa menjaga titik temperatur dan tekanan ban depan yang tepat, maka pembalap tersebut akan punya keunggulan yang besar selama sesi kualifikasi dan balapan.
Namun sekarang masalah yang dihadapi pembalap berlipat ganda. Balapan MotoGP saat ini semakin ketat ketimbang tahun tahun sebelumnya, sehingga jarak para pembalap sangat berdekatan satu sama lainnya, ditambah dengan motor yang punya tenaga 300 horse power bermesin 1000cc tentu menghasilkan temperatur panas yang tinggi. Inilah mengapa para pembalap sangat kesulitan ketika mereka terjebak di barisan tengah ketika balapan.
Tekanan ban depan motor MotoGP sangatlah penting, oleh karena itu motor ini sekarang dilengkapi lampu peringatan pada dashboard motor mereka yang memberitahu pembalap ketika tekanan pada ban motornya meningkat sampai pada tahap cukup untuk menggembungkan ban, yang mana ini akan sangat mengurangi grip ban.
Saat lampu peringatan muncul di dasbor motor mereka, pembalap harus beradaptasi dengan mengubah gaya balap mereka untuk menurunkan beban kerja ban depan motor dengan mengubah cara mereka mengerem dan saat masuk ke tikungan. Dengan cara ini harapannya temperatur dan tekanan ban akan menurun. Kemudian saat lampu peringatan sudah tidak muncul lagi, pembalap bisa menekan motornya lagi. Di era modern MotoGP saat ini para pembalap juga harus memikirkan situasi semacam ini.

Beberapa tim di MotoGP maupun World SuperBike sudah bekerja di arah pengembangan ini. Ducati sudah melakukannya di SuperBike pada velg roda motornya, yang tampaknya tidak dicat untuk membantu menghilangkan panas dari velg motor. Sebenarnya velg itu dicat dengan warna yang bening agar meningkatkan pantulan panas dari velg. Sekarang pabrikan lain juga mengikuti cara itu.
Di MotoGP masalah pada ban yang menjadi terlalu panas bukan hanya disebabkan oleh gesekan antara karet ban dan aspal saja, namun itu juga disebabkan oleh temperatur panas dari rem karbon. Rem karbon ini bekerja jauh lebih panas dari rem baja pada motor Superbike. Pertama karena karbon memang didisain untuk bekerja dengan baik pada temperatur yang lebih tinggi, lalu yang kedua karena bahan karbon ini warnanya hitam pekat, sehingga karbon tidak memantulkan panas seefektif cakram baja yang mengkilap.
Velg depan bersirip pada motor MotoGP ini tentu akan melepaskan panas lebih cepat tetapi mungkin akan menjadi sedikit lebih berat, dan unsprung weight yang lebih berat tentunya merupakan hal yang buruk dalam balap motor. Ini karena bila unsprung weight jadi lebih berat, maka ban motor akan sulit tetap menapak pada aspal , yang mana akan berakibat menurunnya handling motor.
Meski begitu, Velg depan bersirip pada motor MotoGP ini disinyalir lebih membuat motor lebih cepat dengan tercapainya temperatur dan tekanan ban yang tepat ketimbang sisi negatif velg yang sedikit lebih berat ini.
Pabrikan velg roda asal Italia Marchesini dan OZ (baca: o zi) mendominasi grid motor MotoGP. Dengan motor Honda dan Yamaha menggunakan velg OZ sedangkan motor Aprilia, Ducati, KTM dan Suzuki menggunakan Marchesini.
Marchesini telah mendesain ulang velg depan motor MotoGPnya untuk meningkatkan volumenya, sehingga tekanan ban kurang terpengaruh dengan kenaikan temperatur.
Di lain pihak ada rumor yang beredar bahwa OZ mungkin saja sedang mempersiapkan velg depan bersirip untuk motor MotoGP. Namun para insinyurnya masih rapat rapat untuk membocorkannya.
Namun, ini menimbulkan pertanyaan lain. Setelah ban mendingin, bagaimana pembalap meningkatkan tekanan bannya hingga optimal?
Seringkali tim tim MotoGP bekerja untuk menjaga ban tetap agar tidak terlalu panas, namun tidak selalu begitu. Di beberapa sirkuit dan kondisi mereka ingin meningkatkan temperatur ban depan untuk membantu ban mencapai dan mempertahankan suhu optimalnya agar mendapatkan cengkraman terbaik.

Aprilia tampaknya lebih fokus bekerja pada area ini melebihi pabrikan lain. Motor RS-GP sudah dilengkapi cover roda depan yang tampaknya komponen itu terlihat didesain untuk meningkatkan aerodinamika dan aliran udara di sekitar roda depan, namun sebenarnya komponen itu hanya dipasang ketika pembalap Aprilia kesulitan untuk mendapatkan temperatur panas yang optimal pada ban depan, yang tujuannya agar membuat ban dapat mencengkram dengan baik. Cover ini berfungsi untuk menahan sebagian panas yang dihasilkan oleh rem untuk menghangatkan velg dan juga ban.

Tim tim Formula 1 juga melakukan hal yang sama, dengan menyalurkan udara panas yang melewati cakram rem depan untuk memanaskan velg roda depan.
Inilah mengapa betapapun sulitnya pembuat aturan balap bekerja untuk menyederhanakan balapan dan membuat olahraga balap ini semakin murah, hal yang berlawanan dari tujuan itu selalu saja terjadi. Karena saat hadiah yang diperebutkan sangat besar yaitu juara dunia MotoGP, pabrikan pabrikan yang berkompetisi akan selalu menghabiskan lebih banyak sumber daya untuk membenahi setiap detailnya, karena setiap detail teknis terkecil pun saat ini sangatlah penting melebihi era sebelumnya.