12 seri balapan telah berlalu, tinggal 6 seri balapan tersisa. Tapi dalam arti yang lain Kejuaraan MotoGP seperti baru dimulai lagi di Aragon. Bukan dalam hal perebutan gelar juara karena Quartararo saat ini punya keunggulan poin yang jauh di klasmen yang mana dia hanya tinggal berpikir untuk mengelola situasi dengan cara terbaik , melainkan banyak perubahan yang terjadi di grid MotoGP saat ini. Hengkangnya Vinales dari Yamaha nyatanya memang membuat reaksi berantai yang efeknya akan terlihat di Spanyol nanti dan dilanjut di Misano minggu depannya lagi.
Setelah beberapa hari melakukan uji coba, Maverick Vinales tampak sudah siap untuk mengendarai motor Aprilia di MotorLand Aragon, sementara di Misano nanti kita akan melihat penampilan Morbidelli di motor Yamaha M1 versi pabrikan dan Andrea Dovizioso di atas motor berkelir Petronas yang mana dia akan mewarisi motor Morbidelli.
Dengan banyaknya peristiwa yang terjadi di grid MotoGP, mari kita lihat sesuatunya mulai dari Aragon nanti. Bisa dibilang bahwa Vinales akan mengendarai motor RS-GP pada momen terbaik, atau mungkin bahkan bisa jadi yang terburuk, karena setelah podium pertama yang diraih Aprilia di MotoGP oleh Aleix Espargaro di Silverstone lalu. Itu semua tergantung sisi koin mana yang ingin dilihat.
Pindahnya Vinales ke Aprilia merupakan momen terbaik karena motor RS-GP bukan lagi motor penggembira di grid MotoGP, namun sekarang motor ini menjadi motor yang kompetitif dan konsisten. Ini berkat Romano Albesiano yang bisa mengeksploitasi fasilitas konsesi dengan cara yang maksimal dan mengembangkan motor mereka meskipun banyak menghadapi kesulitan.
Tahun lalu pandemi covid-19 memperlambat pengembangan mereka, masalah lain datang yaitu kehilangan pembalap hebat seperti Andrea Iannone, yang pada akhirnya mereka harus menempatkan pembalap Lorenzo Savadori untuk menemani Aleix Espargaro, yang mana Savadori cukup baik menerima tantangan di Aprilia meskipun dengan semua keterbatasannya sebagai pembalap Rookie, tidak hanya di MotoGP namun juga rookie di kejuaraan dunia Grand Prix. Dengan kedatangan Dovizioso dalam perannya sebagai pembalap uji coba, sesuatunya mulai meningkat namun pada akhirnya belum memungkinkan untuk membandingkan Aprilia dengan pabrikan lain dalam hal sumber daya yang dimiliki.
Satu podium yang akhirnya diraih Aprilia belum tentu nantinya hal baik akan seterusnya terjadi, namun paling tidak hal itu sudah terbayarkan oleh kerja keras yang telah dilakukan selama ini dan tentu saja memberikan suntikan moral di kubu Aprilia. Hal ini sama seperti kehadiran Maverick Vinales, seorang pembalap top yang diidam-idamkan Aprilia sejak lama, yang mana didapatkan karena ada kesempatan. Jadi Vinales sudah tidak sabar untuk membangun kembali karirnya di pabrikan Italia ini dan tentunya motivasinya sedang berada di level tinggi, seperti hasratnya untuk membalaskan dendam kepada Yamaha karena menurut Vinales Yamaha tidak mau memahami dan mendukungnya dengan penuh.
Bagi Vinales semuanya masih akan menjadi hal baru karena dia belum pernah membalap dengan RS-GP dan membalap menggunakan motor mesin V4, jadi di sisa seri balap MotoGP 2021 ini tidak lebih dari sekedar persiapan panjang baginya untuk menatap musim MotoGP 2022.
Sejauh ini semuanya berjalan positif, tapi sisi negatifnya akan selalu ada karena saat tidak ada orang orang yang mengharap terlalu tinggi pada Vinales di balapan pertamanya dengan RS-GP, orang orang pasti berpikir pembalap sekaliber Vinales bisa melakukan hal apa di motor Aprilia yang baru berkembang itu.
Aleix Espargaro memang pantas meraih podium pertamanya, tapi dia belum punya pengalaman menjadi pembalap pemenang, yang mana hal itu dimiliki Vinales terlepas dari naik turunnya performanya di Yamaha dalam beberapa tahun terakhir. Pembalap asal Figueres ini selalu menang paling tidak 1 kali dalam 1 musimnya sejak 2016 dan itulah yang dia harapkan juga terjadi di Aprilia.
Jika podium yang diraih Aleix Espargaro itu tidak terjadi, tekanan pada Vinales tentunya akan lebih sedikit, namun sekarang semua orang tentu bertanya tanya; bila pembalap sekelas Aleix Espargaro saja bisa finish podium ketiga dengan RS-GP, maka akankah Maverick Vinales bisa menang?
Hal yang paling penting adalah Maverick Vinales bisa menikmati apa yang sedang dia lakukan dan kembali menemukan kesenangan di atas motornya lagi, bila hal itu terjadi maka hasil yang bagus akan datang. Namun, ini tidak mengesampingkan fakta bahwa semua mata akan tertuju padanya dan dia harus berhati-hati agar tidak teralihkan dari tujuan sebenarnya di MotoGP yaitu menjadi juara dunia.