Untuk pertama kalinya di era modern MotoGP, Yamaha hanya akan punya 2 motor saja di grid MotoGP tahun depan. Tentu ini suatu hal yang sangat krusial, dimana pabrikan yang memiliki lebih dari 2 motor pasti bisa mendapatkan dampak positif yang besar dalam pengembangan dan lebih mudah dalam menyelesaikan masalah motor.
Memangkas jumlah motor yang berlaga di grid MotoGP tidak hanya akan menyulitkan dalam hal pengumpulan data, tapi juga memperkecil peluang memperebutkan gelar dunia konstruktor. Karena seperti yang kita tahu, Gelar dunia konstruktor memang kurang diperhatikan oleh pembalap tapi sangat penting bagi pabrikan itu sendiri, karena gelar konstruktor tidak hanya sekedar mendapat kebanggaan tapi juga ada keuntungan ekonomi yang lebih besar yang didapat dari pabrikan yang bisa meraih gelar dunia konstruktor.
Uang memang menjadi bagian yang sangat penting di MotoGP. Pabrikan membutuhkan uang untuk menjalankan tim, membayar pembalap dan yang paling penting mengembangkan motor. Bila dikaitkan dengan hal ini, maka ada hikmahnya bagi Yamaha dengan hanya menurunkan 2 motor. Yamaha bisa menghemat uang yang besar. Tidak hanya bisa menghemat uang karena tidak membangun 2 motor tambahan bagi tim satelitnya saja, tapi juga secara konsisten menghemat uang untuk membuat spare part motor di tim satelitnya sepanjang musim. Penghematan uang yang besar ini tentunya bisa diberikan kepada divisi riset dan pengembangan dalam rangka untuk meningkatkan performa motor Yamaha M1 agar lebih cepat lagi.
Lagi pula, Aprilia sudah membuktikannya di musim 2022 yang hanya menurunkan 2 motor saja. Dan ternyata tidak terlalu berpengaruh dalam hal performa, sepanjang timnya memiliki struktur kerja yang bagus. Aprilia memang telah bertahun-tahun berkompetisi hanya dengan menurunkan dua motor, jadi akan menarik untuk dilihat apakah Yamaha bisa langsung beradaptasi dengan kondisi ini atau tidak.
Berikutnya, mari kita bahas mesin Yamaha 2023 . Bila ada satu hal yang Yamaha harus benahi tahun depan tentunya itu adalah mesin. Yamaha harus menemukan bagaimana cara meningkatkan tenaga lebih pada mesinnya.
Setelah tes Valencia lalu, Quartararo dan Morbidelli tidak merasakan adanya tambahan tenaga pada mesin 2023, namun tampaknya Yamaha punya solusi setelah mesin yang diuji coba kemarin mengalami masalah. Meski begitu, pihak Yamaha pasti akan sedikit gelisah menatap tes resmi pertama di 2023 nanti. Namun, bila Yamaha bisa membuktikan tenaga mesinnya bertambah di sesi tes nanti, bisa dipastikan mereka akan sangat senang karena masalah mesin yang kurang bertenaga ini sudah berulang kali diteriakkan oleh pembalap Yamaha.
Mesin yang lebih bertenaga merupakan elemen yang krusial bagi Yamaha, karena saat ini motor Ducati dan Aprilia sudah semakin mengejar ketertinggalan mereka dari Yamaha M1 dalam hal kecepatan di tikungan. Memang Yamaha M1 masih dan akan selalu lebih cepat ketika melibas long corner atau tikungan panjang dibanding motor V4, tapi motor motor V4 ini sekarang jauh lebih cepat di tikungan dibanding tahun tahun sebelumnya, maka dari itu Yamaha harus bisa memperbaiki kelemahan klasik motor inline 4, sama seperti yang dilakukan pada motor V4. Tambahan lebih horsepower ke mesin inline 4 merupakan kewajiban bagi Yamaha di 2023, tanpa hal itu mungkin nasib Yamaha akan tamat di MotoGP 2023.
Untuk membantu menyelesaikan masalah power mesin , Yamaha punya tes rider Cal Crutchlow (baca: Kratchlow) yang akan menjadi salah satu rider kunci dalam pengembangan di tahun depan. Crutchlow telah melakukan pekerjaan yang luar biasa di tahun 2022 , dan kemungkinan besar Yamaha akan memperbanyak jadwal uji coba privatnya tahun depan.
Dengan adanya tambahan budget akibat berkurangnya 2 motor Yamaha di MotoGP, sangat masuk akal bila Yamaha akan memperbanyak uji coba privatnya dengan Crutchlow sebanyak mungkin, asal tidak melebihi aturan yang diterapkan Dorna. Dan itu termasuk juga melibatkan Crutchlow untuk ambil bagian menjadi pembalap wildcard.
Yamaha beruntung bisa mendapatkan salah satu test rider tercepat di MotoGP. Ini bisa dilihat bagaimana performa Crutchlow ketika ikut balapan di beberapa seri terakhir tahun 2022. Crutchlow membuktikan bahwa dia masih punya kualitas sebagai seorang pembalap jempolan di MotoGP dengan berhasil mengalahkan beberapa pembalap reguler MotoGP.
Selain itu, nilai tambah lain yang dimiliki Crutchlow adalah dia punya pengetahuan yang banyak pada jenis motor MotoGP lain, khususnya motor V4. Crutchlow sangat paham bagaimana karakter motor V4 , juga sangat paham kekuatan dan kelemahan motor V4, dan sekarang Crutchlow pun tahu sisi keunggulan dan kelemahan motor Yamaha. Bagi Yamaha yang hanya akan menurunkan 2 motor di grid MotoGP, Crutchlow akan menjadi seorang test rider yang sempurna dalam membantu Yamaha menghadapi tantangan besar di musim 2023.
Selain mesin, peran Crutchlow yang akan sangat membantu Yamaha membereskan pekerjaan rumahnya adalah pengembangan sasis.
Bukan rahasia lagi bahwa tahun ini Yamaha M1 menjadi motor yang harus dikendarai sampai batas untuk bisa mengeluarkan potensinya. Menjadi sangat aneh saat ini bila karakter itu melekat pada motor Yamaha, karena Yamaha sejak dulu dikenal menjadi motor yang harus dikendarai dengan halus, bukan agresif dan kasar. Motor Yamaha saat ini hampir sangat bertolak belakang dibandingkan dengan karakter motor Yamaha pada 20 tahun terakhir. Oleh sebab itu, satu hal yang Yamaha ingin lakukan di 2023 adalah membawa kembali karakter asli Yamaha yang lembut dan halus. Apakah Yamaha mampu melakukan hal itu atau tidak, hanya waktu yang bisa menjawab.
Setelah menguji sasis baru di tes Valencia lalu, Franco Morbidelli tampak merasakan hal positif. Mungkin ini pertama kalinya bagi Morbidelli merasakan hal positif dari perubahan Yamaha yang dibuat semenjak dia bergabung ke tim pabrikan Yamaha. Namun, Quartararo tidak merasakan perbedaan yang besar dari sasis ini.
Kesimpulannya, Yamaha masih punya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sebelum dimulainya sesi tes pertama di 2023.
Lalu pertanyaan besarnya adalah apakah di musim 2023 nanti Yamaha akan sukses atau tidak ?
Tentu pabrikan juara sekelas Yamaha bisa meraih kesuksesan di 2023. Yamaha pasti masih punya kemampuan untuk mengalahkan semua motor V4 dan bisa menjadi juara dunia lagi. Tapi sebelum itu Yamaha harus bisa meningkatkan tenaga mesinnya, membuat motornya lebih mudah dikendarai, membuat Morbidelli ke puncak performanya seperti di 2020, dan bisa mengeluarkan potensi maksimal dari kedua motornya di MotoGP.
Lalu bisakah Yamaha melakukan itu ? jawabannya iya. Tapi Yamaha harus bekerja sangat keras untuk melakukannya.