
Saat ini perangkat Holeshot dan Shapeshifter merupakan perangkat paling baru di MotoGP, yang mana perangkat ini dimulai oleh pabrikan Ducati di akhir tahun 2018 dengan perangkat holeshot, dan kemudian perangkat shapeshifter di akhir 2019.
Seperti yang sudah diketahui bahwa perangkat holeshot dan shapeshifter ini punya kesamaan fungsi yaitu kedua perangkat ini menurunkan bagian belakang motor dalam rangka untuk menurunkan center of gravity atau titik massa motor, yang mana ini bisa mengurangi efek wheelie sehingga pembalap bisa membuka gas lebih agresif dan berakselerasi lebih cepat. Perangkat holeshot digunakan pada saat start, sedangkan shapeshifter digunakan pada saat motor keluar tikungan yang dilanjut dengan lintasan lurus yang panjang.
Sekarang ini semua pabrikan di MotoGP memiliki perangkat Holeshot ataupun shapeshifter kecuali Suzuki, dan ini tentu sangat merugikan pembalap juara dunia bertahan Suzuki.
Para pembalap motor GSX-RR Joan Mir dan Alex Rins tampil sangat bagus di tahun 2020 namun di tahun ini Rins belum sekalipun mencicipi podium, sementara Mir belum kembali naik ke puncak tertinggi. Mir saat ini masih berada di peringkat 5 klasmen, tertinggal 55 poin dari Fabio Quartararo di puncak klasmen. Ini bukanlah jarak poin yang tidak bisa dikejar selama Mir mendapatkan perangkat shapeshifter.
Suzuki tentu sangat paham bahwa perangkat holeshot ini akan membuat perbedaan mencolok pada penampilan Mir dan Rins di setiap seri balapnya. Setidaknya ada 3 keuntungan dari dimilikinya perangkat ini.
Yang pertama perangkat ini akan memberikan keuntungan waktu lebih cepat 0,1 hinnga 0,3 detik di setiap putaran lapnya di sesi kualifikasi, yang mana ini sama saja seperti naik ke 1 atau 2 baris starting grid. Ini merupakan peningkatan yang signifikan mengingat Mir belum pernah mendapat hasil kualifikasi di 2 baris terdepan di musim ini. Sejauh ini torehan terbaik Mir hanya bisa start di baris ketiga sebanyak tiga kali.
Bandingkan dengan Quartaro yang sudah delapan kali start di barisan terdepan dan sekali di barisan kedua, yang mana Quartararo dikenal sebagai pembalap yang sangat paham tentang pentingnya start paling tidak di 2 baris terdepan, karena dengan motor inline4 yang lebih lamban dari motor V4, pembalap motor inline4 akan sulit keluar dari rombongan pembalap yang di tengah.
Yang kedua, holeshot device ini akan memberi keuntungan waktu 0,1 hingga 0,2 detik pada saat start dan akan masuk ke tikungan pertama. Di momen paling awal balapan ini dari sekitar 40an menit waktu balapan sangatlah penting, karena posisi awal pembalap di tikungan pertama punya efek yang sangat besar pada apa yang bisa terjadi selama 25 lap berikutnya di balapan.
Bilamana pembalap bisa merangsek ke rombongan depan dari start maka pembalap bisa menjaga kecepatan balapan dan mengelola ban lebih baik sepanjang balapan, karena saat pembalap diharuskan bertarung saling overtake dengan pembalap lain, pembalap tentu akan menjadi lebih agresif dalam membuka gas, sehingga ban belakang akan spin lebih sering dari biasanya, selain itu pembalap tentu akan lebih agresif dalam melakukan pengereman keras yang mana berakibat pada ban depan yang overheat. Dan kalaupun pembalap itu bisa keluar dari rombongan pembalap yang di tengah dan berusaha bertarung dengan pembalap paling depan maka kesempatan untuk menangnya kecil, karena ban sudah mulai habis daripada pembalap paling depan sehingga tidak ada lagi senjata yang bisa dipakai.
Perangkat shapeshifter juga sama pentingnya selama balapan berlangsung. Pembalap yang punya perangkat Shapeshifter di motornya bisa meng-overtake lawannya lebih mudah, sementara pembalap yang tidak punya perangkat itu akan mudah untuk diovertake.
Suzuki diketahui sudah mulai membuat perangkat shapeshifternya dan ada kemungkinan motor GSX-RR akan dipersenjatai dengan perangkat ini ketika MotoGP akan kembali dari libur panjangnya di Red Bull Ring Agustus mendatang.