
Miguel Oliveira saat ini sedang menjadi pembalap rising star MotoGP. Pada tiga balapan terakhir, pembalap 26 tahun asal Portugal ini telah mencetak poin lebih banyak dari pembalap lain dengan kemenangan di Barcelona dan runner up di Mugello dan Sachsenring. Secara signifikan ketiga sirkuit ini cukup berbeda, yang mana cukup memberi tantangan bagi pembalap sekaligus motor mereka.
Ini memberikan indikasi bahwa motor KTM RC16 yang talah mendapat modifikasi sasis yang diperkenalkan di Mugello telah menjadi penantang baru perebutan gelar dunia. Dan bila Oliveira bisa terus mengungguli raihan poin dari Fabio Quartararo di seri seri berikutnya, dia tentu akan bisa menjadi penantang Quartararo di perebutan gelar dunia pembalap.
Namun di satu sisi Oliveira tidak terlalu menganggap signifikan terhadap update terbaru sasis motor RC16, yang mana sasis ini telah memberikan keseimbangan kekakuan agar motor bisa menikung lebih baik.
Miguel Oliveira mengaku bahwa hal yang paling membuat peningkatan performanya secara signifikan bukanlah hanya sasis terbaru semata, namun Oliveira juga meyakini bahwa pembalap yang lebih memahami bagaimana mengeluarkan potensi maksimal dari setiap detail motornya adalah pembalap yang paling cepat pada akhirnya. Jadi menurut Oliveira hal yang membuatnya tampil baik adalah karena dia berhasil melakukan hal ini lebih baik dari pembalap lain.
Jadi apa yang membuat Oliveira begitu spesial, yang sekarang ini menjadi pembalap KTM paling berpengalaman ?
Yang paling membuat perbedaan dari pembalap lain adalah, Oliveira sangat memiliki tekad yang kuat, fokus dan kecerdasan.
Hal inipun diakui oleh crew chiefnya Paul Trevathan, menurutnya Oliveira relatif mudah membalap dengan motor KTMnya, dan Oliveira masih mempunyai kapasitas untuk berpikir banyak hal mengenai manajemen ban dan strategi balap apa yang harus dilakukan ketika balapan berlangsung. Kapasitas berpikir mengenai hal inilah yang membuat Oliveira cukup impresif.
Keunggulan Oliveira ini membantunya dalam mengkalkulasi hal hal yang akan terjadi dalam sepersekian detik yang kaitannya dengan gaya balap di atas motor ketika balapan berlangsung.
Itulah mengapa Oliveira terlihat sangat terkendali pada balapan di Sachsenring. Saat Oliveira sedang mengejar Marc Marquez, Oliveira jarang sekali membawa motornya keluar dari racing line dan membuat kesalahan, meskipun pada saat itu dia sedang mengeluarkan semua potensi motor KTM RC16 nya. Lalu pada lap lap akhir Oliveira menyadari sudah cukup mengejar Marquez. Ini telah menunjukan bahwa Oliveira bisa menggunakan motor seperti yang dia mau dan motornya terlihat sangat stabil. Ini terjadi bukan hanya karena update dari sisi motornya saja namun ini karena bakat dari Oliveira itu sendiri.
KTM awalnya mengawali musim 2021 dengan buruk akibat dari pergantian desain ban depan Michelin. Oliveira hanya mencetak 9 poin di 5 balapan pertama, bila dibandingkan dengan 3 balapan terakhir Oliveira sudah mencetak 65 poin sejak modifikasi sasis dan bahan bakar baru tiba. Tentu hal ini tidak terlepas dari andil Oliveira yang mau memahami cara kerja elektronik dan juga dengan sasis motor. Semua ini memberikan kemudahan umpan balik bagi para insinyur KTM untuk meningkatkan motor.
Bahkan ini sudah terlihat selama musim debut MotoGPnya di 2019 bersama tim Tech3, Bos tim Herve Poncharal dibuat terkesan oleh feedback yang jelas dan kemampuan Oliveira dalam mempercepat pengembangan mesin KTM.
Dan tentu saja, performa apik Oliveira musim ini baru saja dimulai. Tahun lalu Oliveira meraih 2 kemenangan di Red Bull Ring dan Portimao, namun dia tidak meraih satu podium pun, jadi ketika motornya bekerja dengan baik Oliveira akan cepat dan sebaliknya pun begitu. Sekarang Oliveira 1 langkah atau bahkan 3 langkah lebih baik.
Balapan selanjutnya adalah Assen dan selanjutnya balapan back to back di Red Bull Ring, dimana KTM akan sangat unggul sementara Yamaha secara historis akan kesulitan disana.