Subscribe
Starting Grid
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
Starting Grid
Home Analisa

Menimbang Untung Rugi bila Honda Jadi Pabrikan Konsesi

Menimbang Untung Rugi bila Honda Jadi Pabrikan Konsesi

Dika Cielers by Dika Cielers
10 Juni 2021
in Analisa, Honda, Inside GP, MotoGP
Reading Time: 3 mins read
322 3
0
Menimbang Untung Rugi bila Honda Jadi Pabrikan Konsesi

Tim Pabrikan Repsol Honda

1k
SHARES
5.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Keempat pembalap Honda yang turun di MotoGP, baik tim pabrikan Repsol Honda maupun skuad satelit LCR, masih kesulitan mengendalikan RC213V terbaru.

Sampai balapan ketujuh MotoGP 2021, GP Catalunya, akhir pekan lalu, Takaaki Nakagami menjadi pembalap Honda dengan hasil finis terbaik. Ia finis di Posisi 4 di GP Spanyol. Rekan setimnya, Alex Marquez, hanya mampu finis di Posisi 6 di GP Prancis.

Sementara, dua pembalap skuad pabrikan, Marc Marquez dan Pol Espargaro, hingga kini belum mampu menembus enam besar. Hasil terbaik juara dunia MotoGP enam kali itu adalah finish Posisi 7 GP Portugal sedangkan Espargaro di Posisi 8 di Qatar dan Prancis.

Hasil buruk ini membuat Honda saat ini hanya berada di peringkat kelima klasemen konstruktor dan hanya unggul tujuh poin dari Aprilia sebagai juru kunci.

Pada musim 2021 ini, Aprilia menjadi satu-satunya pabrikan dengan status konsesi di MotoGP. Artinya, mereka masih bisa turun dengan sembilan unit mesin per musim, bebas melakukan pengembangan sepanjang musim, tes privat tanpa batas, dan kapasitas tangki motor 24 liter.

Bandingkan dengan pabrikan non-konsesi yang hanya bisa turun dengan tujuh mesin semusim, tes sangat dibatasi, tidak bisa mengembangkan mesin seenaknya selama musim berlangsung, dan volume tangki motor yang cuma 22 liter.

Sistem konsesi kali pertama diterapkan di MotoGP pada 2016. Tujuannya agar pabrikan dengan “motor yang lambat” mendapat kesempatan untuk menjadi tim kompetitif dengan sederet dispensasi yang diberikan.

Sebuah pabrikan akan kehilangan hak/status konsesi jika mereka mampu merebut enam poin dalam semusim dengan rincian satu poin untuk finis podium ketiga, dua poin untuk finish Podium kedua, dan tiga poin untuk pemenang.

Karena pandemi Covid-19 yang sangat mempengaruhi musim 2020, MotoGP memilih untuk menghentikan pabrikan mendapatkan konsesi, terlepas dari hasil sepanjang tahun. Meskipun, mereka saat itu masih bisa kehilangan konsesi seperti yang terjadi pada KTM.

Perubahan aturan ini menghentikan Honda “turun kasta” menjadi pabrikan konsesi untuk 2021 jika mengakhiri musim 2020 tanpa podium. Meskipun, Alex Marquez akhirnya mencetak podium kedua secara beruntun di Prancis dan Aragon.

Jika Honda mendapatkan konsesi pada MotoGP 2022, dampaknya akan signifikan pada grid MotoGP. Dengan sumber daya, kemampuan dan fasilitas yang dimiliki, status konsesi diyakini akan membuat Honda mampu membuat motor mereka kembali kompetitif sehingga Marc Marquez bisa kembali ke jalur persaingan gelar.

Lantas, apakah status konsesi akan menurunkan reputasi Honda di kelas premier sebagai pabrikan dengan jumlah kemenangan dan juara dunia konstruktor terbanyak?

Jawabannya tentu tergantung bagaimana kebijakan dan strategi yang akan dilakukan pabrikan asal Jepang tersebut.

Status konsesi terbukti mampu mendongkrak performa sejumlah pabrikan. Hasil paling jelas bisa dilihat pada Suzuki dan Ducati.

Pada 2016, Suzuki menyandang status pabrikan konsesi. Saat itu, mereka mampu merebut satu kemenangan lewat Maverick Vinales dan sejumlah finis podium. Pada 2016 itu, mereka juga bebas melakukan tes dan mengembangkan mesin.

Setahun kemudian, 2017, Suzuki kehilangan konsesi. Itu berarti mereka “senasib” seperti Honda dan Yamaha, tes dibatasi dan mesin yang langsung disegel pada awal musim. Hasilnya bisa ditebak, Suzuki hancur lebur.

Hasil buruk tersebut membuat Suzuki kembali mendapatkan konsesi pada 2018 hingga tampil bagus dan kehilangan konsesi lagi pada 2019. Tetapi, saat tidak lagi memegang konsesi, kali ini Suzuki jauh lebih siap.

Pabrikan asal Hamamatsu, Jepang, tersebut mampu merebut dua kemenangan lewat Alex Rins dan satu podium. Puncak keberhasilan Suzuki pun terjadi tahun lalu, saat Joan Mir mampu juara dunia dan Suzuki menjadi tim terbaik.

Ducati memang belum pernah lagi menjadi juara dunia sejak Casey Stoner melakukannya pada 2007. Namun, skuad asal Bologna, Italia itu sudah memiliki rencana khusus menghadapi sistem konsesi pada akhir 2014.

Kini, dalam beberapa tahun terakhir, Ducati menjadi salah satu kekuatan menakutkan di MotoGP. Performa mereka sangat stabil. Andrea Dovizioso mampu menjadi runner up beruntun pada 2017, 2018, dan 2019.

Menjelang akhir MotoGP 2020 lalu, KTM dipastikan kehilangan konsesi menyusul performa impresif Brad Binder dan Miguel Oliveira yang masing-masing memenangi satu lomba serta Pol Espargaro yang rutin naik podium.

Peran pembalap penguji bagi pabrikan konsesi juga sangat penting. Maklum, pabrikan butuh masukan banyak dari mereka mengingat jumlah tes yang tidak dibatasi.

KTM memiliki pembalap penguji sarat pengalaman sekaliber Dani Pedrosa. Ducati mengandalkan Michele Pirro yang kerap turun sebagai wildcard maupun balap di Italia. Sedangkan Suzuki mempunyai test rider sekelas juara dunia Superbike, Sylvain Guintoli.

Suka atau tidak, faktanya sistem konsesi membuat 15 pembalap saat ini mampu dipisahkan hingga kurang dari satu detik.

 

 

 

 

 

Tags: Honda RepsolMarc MarquezMotoGPPol Espargaro
Share412Tweet258Pin93Scan
Previous Post

KTM RC16,Tiruan Honda RC213V yang Lebih Sempurna

Next Post

Tujuh Posisi Pembalap MotoGP Ini Masih Bisa Diperebutkan di 2022

Related Posts

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang
Analisa

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

2 Oktober 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.
Story

Ini Dia Perpindahan Tim Pembalap Motogp yang Paling Besar Dampaknya Pada Kejuaraan

29 September 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.
Story

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

29 September 2023
Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.
Inside GP

Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

29 September 2023
Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab
Story

Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

29 September 2023
Inilah Alasan Kenapa MotoGP era 800cc Masih Lebih Cepat Daripada Superbike
Analisa

Inilah Alasan Kenapa MotoGP era 800cc Masih Lebih Cepat Daripada Superbike

29 September 2023
Next Post
Tujuh Posisi Pembalap MotoGP Ini Masih Bisa Diperebutkan di 2022

Tujuh Posisi Pembalap MotoGP Ini Masih Bisa Diperebutkan di 2022

Geliat Bisnis Pembalap, dari Kuliner hingga Teknologi Hijau

Geliat Bisnis Pembalap, dari Kuliner hingga Teknologi Hijau

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

23 Oktober 2022
Menguak Sejarah Penggunaan Brake Lever Protector Dan Fungsi Vitalnya Di MotoGP

Mengupas Tuntas Siapakah The Rain Master Terhebat Di MotoGP

5 Mei 2023
Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

13 Februari 2022

MotoGP Vs Kawasaki H2R! Bisakah MotoGP Kalahkan Kehebatan H2R? Ini Analisanya!

4 Desember 2022
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023
Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

2 Oktober 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Ini Dia Perpindahan Tim Pembalap Motogp yang Paling Besar Dampaknya Pada Kejuaraan

29 September 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

29 September 2023
Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

29 September 2023
Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

29 September 2023

Popular

  • Kegagalan sebuah tim kaya.

    Kegagalan sebuah tim kaya.

    1761 shares
    Share 704 Tweet 440
  • Mengenal Arm Pump, Momok Menakutkan yang Banyak Dialami Para Pembalap MotoGP

    1304 shares
    Share 522 Tweet 326
  • Cerita Maverick Vinales Pernah Marah dan Mogok Balapan Saat di Moto3

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
  • Schumacher Yang Bukan Schumy.

    1061 shares
    Share 424 Tweet 265
  • Menelisik Sejarah Dan Keunikan Sirkuit Portimao Di MotoGP

    1059 shares
    Share 424 Tweet 265
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
FINIS

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In