
Amerika Serikat boleh jadi salah satu produsen terbesar di sektor otomotif. Tapi jika bicara pembalapnya, terutama di MotoGP, Negeri Paman Sam seperti hilang ditelan bumi.
Membahas soal pembalap Amerika di MotoGP, nama-nama besar pasti langsung muncul di benak para penggemar balap motor tersebut.
Mendiang Nicky Hayden tentunya menjadi salah satu rider favorit bagi fans. The Kentucky Kid, begitu julukannya, sukses merengkuh titel pada 2006.
Pembalap Amerika lainnya adalah Kenny Roberts. Siapa yang tak kenal sosok legendaris itu, juara dunia pertama MotoGP yang berasal dari negara adidaya.
Selain nama yang disebutkan tadi, masih banyak lainnya, yakni Ben Spies, Wayne Rainey, Kevin Schwantz serta Freddie Spencer.
Akan tetapi, seiring bergantinya tahun dan zaman, pembalap pembalap asal Amerika mulai hilang. Lantas, apa alasannya? Mengapa semakin hari, pembalap MotoGP asal Amerika semakin berkurang?
Pada musim 2020, tidak ada pembalap Amerika Serikat di MotoGP. Kewarganegaraan para peserta kejuaraan dunia Grand Prix didominasi dari Eropa.
Beberapa yang bukan berasal dari benua biru pun bisa dihitung dengan jari, seperti Jack Miller, Brad Binder, dan Takaaki Nakagami .
Garrett Gerloff sempat tampil untuk Monster Energy Yamaha pada sesi FP1 dan FP2 MotoGP Eropa, saat ia diplot sebagai pengganti Valentino Rossi, yang menunggu hasil tes Covid-19 kedua.
Lampu hijau yang didapatkan The Doctor, akhirnya mengakhiri kiprah singkat Gerloff. Ia harus mengubur dalam-dalam impiannya jadi pembalap Amerika pertama yang balapan MotoGP sejak 2016.
Hilangnya lagu kebangsaan Star-Spangled Banner dari grid dan podium MotoGP pun bukan tanpa sebab. Para legenda balap Amerika berpendapat, bahwa di negara Amerika minim regenerasi pembalap motor.
Wayne Rainey berpendapat bahwa federasi balap negara-negara Eropa, seperti Italia dan Spanyol, bekerja sangat baik dalam membina pembalap muda mereka, sampai pada akhirnya mereka turun di kategori profesional.
Amerika Serikat memang memiliki ajang balap motor berkelas sendiri, yakni AMA Superbike. Sayangnya, sekarang para pembalap Amerika bisa dibilang jago kandang.
Dulu, kejuaraan nasional di Amerika selalu berada di level dan standar tinggi. Itulah mengapa Amerika sangat dominan.
Pendapat serupa turut dilontarkan Kenny Roberts. Ia bahkan menyebut sistem regenerasi di Negeri Paman Sam itu sangat buruk. Ditambah Dukungan finansial untuk pembalap muda juga tak mencapai standar pada umumnya
Kenny Roberts mencontohkan, saat dirinya terpaksa harus pergi ke Eropa. Pada era itu Amerika memiliki sistem yang bagus, dimana pembalap-pembalap Amerika banyak dikirm pergi ke Eropa untuk belajar dan balapan. Menurutnya saat ini Amerika kehilangan sistem itu.
Roberts sempat membangun Kenny Roberts Training Ranch di Catalunya, dekat dengan Circuit de Barcelona-Catalunya, dengan tujuan membantu para pembalap Amerika belajar dan latihan balap di Eropa. Ironisnya, malah lebih banyak pembalap Spanyol yang belajar di akademinya.
Finansial sempat disebut-sebut jadi faktor kegagalan barisan pembalap Amerika di MotoGP. Dan itu benar adanya.
Faktanya memang Industri motor di Amerika mengalami kemunduran. Penjualan motor sudah tak sebesar era awal 2000-an. Ini pun diyakini membuat ajang balap motor di Amerika tak sepopuler dulu.
Sebagai perbandingan Suzuki GSX-R dulu pernah laku terjual sampai 50-60 ribu unit per tahun di Amerika. Namun Sekarang, mungkin hanya enam ribu atau tujuh ribu unit setahun.
Menurut Kevin Schwantz yang merupakan legenda Suzuki Jika pabrikan besar tak bisa mencapai angka penjualan seperti dulu, maka olahraga balap motor di Amerika tak akan sepopuler dulu.
Dalam waktu dekat, mungkin akan sulit melihat pembalap pembalap asal Amerika memacu motor di ajang MotoGP.
Tahun lalu Di kategori pendukung seperti Moto2 dan Moto3 saja, hanya ada satu pembalap yang berpaspor Amerika, yakni Joe Roberts di Moto2, walau musim ini ia bakal ditemani Cameron Beaubier.
Jika tak segera membenahi sistem pembinaan dan regenerasi, para penggemar balap motor Amerika mungkin akan selalu melihat ke masa lalu. Tepatnya ke era akhir 70 sampai awal 90-an, yang mana merupakan kejayaan para pembalap Amerika.