Lengan Bengkak Ganggu Kecepatan Bendsneyder di Losail
Pembalap Belanda Bo Bendsneyder memiliki peluang meraih podium dalam race perdana Moto2 2021, Grand Prix Qatar, akhir pekan lalu. Maklum, ia start dari grid ketiga. Meskipun, ia berharap minimal bisa finis di posisi keenam.
Bendsneyder mengalami masalah sehingga tak mampu menjaga kecepatannya. Rider yang punya darah Indonesia itu mengakui lengannya membengkak sepanjang balapan. Ia pun akhirnya harus puas menempati P9
Ketika lampu hijau start di Sirkuit Internasional Losail menyala, Bendsneyder mengawali dengan baik. Namun perlahan ia kehilangan posisi dan terus tertinggal dari rombongan pembalap di depan
Saat mencapai top speed, pembalap 22 tahun tersebut tidak dapat mengimbangi rider yang ada di depannya. Selama race, Bendsneyder berjuang menahan sakit lengannya yang membengkak.
Ini merupakan fenomena yang lazim diderita banyak pengendara sepeda motor. Hal itu menyebabkan lengan kram dan mereka pun kehilangan kekuatan. Tak hanya mengganggu saat balapan, tapi juga sangat menyakitkan.
Akhir pekan ini, Bendsneyder akan berusaha mempersiapkan diri dengan baik sehingga masalah yang sama tidak terjadi lagi. Ia ingin meraih hasil lebih maksimal dalam Moto2 Doha, yang juga digelar di Losail.
Setidaknya, Bendsneyder mampu memetik tujuh poin. Sementara itu, rekan satu timnya dalam skuad Pertamina Mandalika SAG Team, Tom Luthi hanya meraih satu angka setelah finis di P15.
Puig: Pol Espargaro Buat Lompatan Besar
Pada lomba di Sirkuit Internasional Losail, Doha, Minggu (28/3/2021) malam lalu, Pol Espargaro mampu finis di posisi kedelapan dan Stefan Bradl – yang menggantikan Marc Marquez – di P11. Dengan 13 poin, Repsol Honda berada di P5 klasemen tim.
Puig menjelaskan, tujuan utama pada lomba pertama di Losail adalah kedua pembalap mampu finis. Tantangan d Losail tidak hanya datang dari lawan namun juga alam, yakni suhu yang tiba-tiba turun dan angin yang kencang bertiup dengan arah berubah-ubah.
Terjatuhnya dua pembalap Tim LCR Honda, Takaaki Nakagami dan Alex Marquez, menjadi contoh bagi Puig dari apa yang ia analisis. Keduanya memiliki kecepatan bagus sepanjang sesi-sesi sebelum lomba. Nakagami dan Marquez juga kuat di awal lomba.
Khusus untuk Pol Espargaro, pria 54 tahun itu mengaku senang dengan performa pembalap yang baru bergabung dengan Repsol Honda mulai musim ini.
Selama sesi latihan bebas, Pol Espargaro mengalami banyak masalah karena mempelajari segudang hal-hal baru. Ia juga sempat terjatuh beberapa kali dan sulit menemukan cara mengantisipasinya
Meski begitu Pol Espargaro membuat lompatan besar saat balapan. Ia mampu bangkit dan finis hanya enam detik dari Maverick Vinales meskipun sempat terlibat insiden dengan Joan Mir di lap pertama hingga kehilangan tiga detik
Puig mengaku puas dengan performa Pol Espargaro. Juara dunia Moto2 2013 asal Spanyol itu dinilainya mampu memahami Honda RC213V dengan baik saat balapan. Ia juga memberikan masukan penting untuk para teknisi Repsol Honda.
Alberto Puig juga puas melihat performa Stefan Bradl. Kendati sempat mengalami masalah kecil pada ban depan, juara dunia Moto2 2011 itu mampu mengatasinya dan menyelesaikan lomba GP Qatar di zona poin.
Problem Morbidelli di Qatar Tidak Bisa Dijelaskan
Start dari posisi tidak terlau buruk, ketujuh, tidak mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Franco Morbidelli. Pembalap Tim Petronas Yamaha SRT itu tidak mampu merebut poin karena hanya finis di P18 lomba pertama Kejuaraan Dunia MotoGP 2021 tersebut.
Waktu lap terbaik Morbidelli saat lomba di Sirkuit Internasional Losail itu pun kalah hingga 1,2 detik dari rekor lap yang dibuat pemenang GP Qatar, Maverick Vinales, pembalap tim pabrikan Monster Energy Yamaha MotoGP.
Morbidelli dipastikan memiliki problem. Pertanyaannya, apakah problem itu terkait teknis hingga membuat Morbidelli tidak mampu menuai poin di Losail? Morbidelli pun menyebut shock absorber belakang Yamaha YZR-M1 bermasalah. Hal ini yang membuatnya tidak bisa menikung dengan kecepatan ideal.
Yang mengkhawatirkan, Morbidelli belum tahu apakah masalah ini bisa diselesaikan untuk lomba kedua, GP Doha, yang masih akan berlangsung di Losail, akhir pekan nanti.
Banjir Pujian, Enea Bastianini Merasa Bisa Bekuk Jack Miller di MotoGP Qatar
Debutan Avintia Esponsorama, Enea Bastianini, langsung banjir pujian dalam balapan pertamanya di MotoGP 2021, yakni di Losail, Qatar,. Bagaimana tidak? Dengan motor Desmosedici GP19 saja, ia mampu finis di posisi 10 dan menjadi debutan dengan hasil finis terbaik. ia pun mengaku sangat puas.
Bastianini sudah mencuri perhatian sejak sesi Kualifikasi 1, di mana ia mengancam perburuan posisi dua besar, sebelum catatannya digeser Takaaki Nakagami. Start ke-13, Bestia sempat melorot ke posisi 19 akibat lupa memasang holeshot device. Namun, secara perlahan ia menyalip begitu banyak rival, dan akhirnya sampai ke posisi 10.
Di luar kesalahannya tak menyalakan holeshot device, Bastianini yakin bisa finis lebih baik andai posisinya di kualifikasi juga lebih tinggi. Andai begitu, ia yakin bisa mengalahkan rider Ducati Lenovo Team, Jack Miller, yang hanya finis kesembilan. Alhasil, kualifikasi akan jadi PR terbesar Bastianini dalam balapan selanjutnya.
Meski begitu, Bastianini tidak mau terlalu larut atas hasil ini. Ia menyebut balapan pertamanya sebagai lanjutan masa pramusim, karena mampu memetik banyak pelajaran yang tak ia dapatkan dalam uji coba atau latihan dan kualifikasi pada Jumat dan Sabtu. Namun, ia juga tak memungkiri sulit percaya akhirnya bisa balapan di MotoGP.
Aleix Espargaro Sebut MotoGP Qatar Bukti Aprilia Bukan Lelucon
Pembalap Aprilia Racing Team Gresini, Aleix Espargaro, mengaku sangat puas atas performa motor RS-GP meski hanya finis ketujuh di MotoGP Qatar yang digelar di Sirkuit Losail,. Espargaro pun menyatakan bahwa hasil ini adalah bukti bahwa hasil masa pramusimnya bukanlah hasil lelucon.
Jika diingat, Aprilia sempat menebar ancaman pada masa pramusim 2020, ketika Espargaro mencatat lap cepat. Nyatanya, sepanjang musim ia tetap sulit kompetitif. Pada uji coba pramusim 2021, Espargaro kembali tampil garang, sempat mencatat waktu tercepat pada hari pertama dan meneruskan tren positif pada hari-hari berikutnya.
Ada kekhawatiran hal yang sama terjadi dalam balapan, namun Espargaro nyatanya justru mengawali 2021 dengan baik. Start kedelapan, Espargaro mampu bertahan di posisi 10 besar dan mencoba menghemat ban. Pada pertengahan balap, ia pun mampu menyalip banyak rider, seperti Valentino Rossi, Jorge Martin, dan Jack Miller.
Espargaro tak memungkiri masih ada banyak hal yang harus diperbaiki Aprilia, salah satunya kecepatan puncak alias top speed. Namun, kakak Pol Espargaro ini memuji performa RS-GP yang sudah cukup apik di tikungan. Di luar konsumsi ban yang cepat aus seperti yang dialami banyak pembalap lain, Espargaro tak mengalami masalah berarti.