Tanpa Valentino Rossi, Maverick Vinales Lebih Leluasa Kerja di Yamaha
Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, mengaku ada suka duka yang ia rasakan usai Valentino Rossi pindah ke Petronas Yamaha SRT di MotoGP 2021. Lewat Moto Reveu, Vinales mengaku motivasinya jadi agak berkurang, namun langkah ini juga memberinya ruang yang lebih leluasa mengembangkan YZR-M1.
Vinales diketahui telah mengidolakan Rossi sejak anak-anak, dan ia pun tak menyangka bakal jadi tandem panutannya di Yamaha pada 2017-2020. Empat tahun berbagi garasi dengan The Doctor, Top Gun tak memungkiri dirinya punya banyak pelajaran yang telah dipetik.
Kini ia bertandem dengan Fabio Quartararo. Ia mengakui punya pandangan yang sama dengan El Diablo, mengingat ia kerap beda arah pengembangan dengan Rossi.
Selama bertandem dengan Rossi, Vinales mengaku dapat motivasi tambahan, karena mengalahkan sembilan kali juara dunia seperti Rossi pasti memberikan kebanggaan tersendiri bagi siapa pun. Duel mereka yang paling sengit pun terjadi di MotoGP Prancis 2017, yang akhirnya dimenangi Vinales usai Rossi terjatuh pada lap terakhir.
Namun, di lain sisi, pembalap berusia 26 tahun ini yakin dirinya kini punya kebebasan lebih besar dalam menyuarakan umpan baliknya soal pengembangan YZR-M1 kepada para insinyur Yamaha. Menurutnya, bertandem dengan Rossi memberikan tekanan mental tersendiri baginya.
Andi Gilang Belum Perlihatkan Potensi Sesungguhnya
Musim 2021 akan menandai debut Andi Gilang di kelas Moto3. Rider asal Bulukumba, Sulawesi Selatan itu diturunkan Honda Team Asia ke Moto3 lantaran skuad memilih mempromosikan Ayumu Sasaki untuk berlaga di Moto2.
Andi Gilang dipasangkan dengan Yuki Kunii. Memiliki rekan setim baru, pembalap Indonesia tersebut jelas dituntut dapat melebihi performa Kunii, mengingat telah memiliki pengalaman dua tahun tampil pada kategori Moto2.
Namun, uji coba resmi yang dilalui Andi Gilang di Sirkuit Losail tidak berjalan mulus. Bahkan kalau boleh dibilang jauh dari kata memuaskan. Berkaca dari hasil posisi, mengalami penurunan. Menempati urutan ke-21, lalu ke-25, dan akhirnya ke-27.
Bagaimana dengan catatan waktu? Andi Gilang mencetak 2 menit 07,348 detik pada hari pertama. Lap time-nya kemudian tak mengalami peningkatan dalam hari kedua, yakni 2 menit 07,720 detik.
Andi Gilang pun menuntaskan hari terakhir tes pramusim Moto3 Qatar dengan menghuni posisi ke-27 alias paling buncit. Dia terpaut hampir 3,5 detik dari rider tercepat Jaume Masia.
Meski begitu, menurutnya Waktu putarannya tidak mencerminkan potensi yang sebenarnya, dan Andi Gilang tetap merasa termotivasi untuk menunjukkan bagaimana ia bisa mendapatkan hasil bagus di Qatar
Diprotes Rival, Honda Tetap Minta Stefan Bradl Gantikan Marc Marquez
Test rider Honda Racing Corporation (HRC), Stefan Bradl, memastikan dirinya akan kembali jadi pengganti sementara Marc Marquez dalam MotoGP Qatar di Sirkuit Losail pada 26-28 Maret.
Marquez yang menjalani masa pemulihan patah tulang lengan atas kanan sejak Juli 2020, sepekan belakangan ini memang sudah berlatih dengan minibike dan motor RC213V-S di beberapa sirkuit. Namun, kedua program latihan ini ternyata belum cukup membuktikan fisiknya siap kembali balapan, walau respons klinisnya positif.
HRC pun mengumumkan bahwa Marquez dan tim medisnya yang ada di Hospital Ruber Internacional, Madrid, Spanyol, memutuskan mengambil langkah yang menurut mereka bijak, yakni tak langsung kembali berkompetisi akhir pekan ini di Qatar, demi menunggu konsolidasi tulangnya menjadi ideal.
HRC tak spesifik menyatakan bahwa Marquez juga akan absen dari MotoGP Doha pada 2-4 April, namun menyebut Marquez baru akan menjalani pemeriksaan medis selanjutnya pada 12 April. Meski begitu, Marquez dijadwalkan akan tetap hadir di Qatar pekan depan untuk menerima dosis vaksin Covid-19 kedua.
Uniknya, keputusan HRC meminta Bradl kembali jadi pengganti Marquez ini diambil di tengah protes dari tim-tim lain. Tim-tim ini menyuarakan rasa tak sreg mereka melihat Bradl menjabat peran test rider sembari balapan, layaknya pembalap pabrikan berkonsesi, seperti Aprilia.
Direktur KTM Motorsport, Pit Beirer, dan Team Principal Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali, yakin HRC dapat keuntungan menurunkan Bradl balapan sepanjang 2020 sebagai pengganti Marquez sambil tetap menjalankan tugasnya sebagai test rider dan menjalani uji coba.
Tetap Ingin Punya 2 Tim Satelit, Ducati Negosiasi dengan VR46 dan Gresini
Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti, menyebut pihaknya tetap ingin menurunkan dua tim satelit di MotoGP 2022, meski Esponsorama Racing menegaskan hengkang dari kelas para raja akhir musim nanti.
Selama ini, Ducati memang dikenal sebagai pabrikan dengan tim satelit terbanyak. Sampai tahun 2018, mereka bahkan punya empat tim satelit. Namun, Aspar Team mundur dari MotoGP pada akhir musim, dan kedua slotnya diambil alih oleh Petronas Yamaha SRT. Sejak 2019, Ducati pun menurunkan Pramac Racing dan Esponsorama Racing.
Sejak tahun lalu, Esponsorama sudah menyatakan juga akan mundur dari MotoGP pada akhir 2021, dan tahun ini mereka melebur dengan tim balap Valentino Rossi, Sky Racing VR46. Tim Rossi juga tak malu-malu lagi mengaku ingin turun sebagai tim utuh di MotoGP 2022, dan kemungkinan mengambil slot Esponsorama sangatlah besar.
Meski begitu, bukan rahasia lagi bahwa VR46 juga tengah melakukan negosiasi dengan Yamaha, yakni pabrikan di mana Rossi menjadi ikon perusahaan. Juga tak menutup kemungkinan tim ini akan jadi tim satelit Suzuki. Di lain sisi, Ciabatti juga menyatakan ada kemungkinan peran Esponsorama digantikan oleh Gresini Racing.
Pada akhir 2020, Gresini Racing resmi mengumumkan akan melepaskan diri dari struktur tim pabrikan Aprilia Racing, mengingat pabrikan asal Noale, Italia, itu bertekad menurunkan tim mandiri pada 2022. Ciabatti menyatakan negosiasi sudah berjalan, namun tersendat-sendat karena Fausto Gresini baru meninggal dunia akibat Covid-19.
Di lain sisi, Gresini juga tak menutup kemungkinan untuk menjadi tim satelit Aprilia Racing pada 2022, dan semua keputusan ada di tangan Keluarga Gresini dan Direktur Komersial Tim, Carlo Merlini. Namun, yang jelas, Ciabatti akan terus mengamati pergerakan ‘pasar’ tim satelit, termasuk langkah apa yang akan dilakukan Suzuki.
Merasa Cukup Kuat, Valentino Rossi Bisa Bersaing di Losail
Menyongsong musim ke-26 nya sebagai pembalap Grand Prix bersama tim baru Petronas Yamaha, Valentino Rossi bertekad bangkit dari musim yang buruk. The Doctor berada di posisi ke-15 klasemen setelah hanya meraih satu podium, dan absen di dua balapan akibat COVID-19.
Perjalanan The Doctor di musim 2021 dimulai akhir pekan ini, dengan dua balapan di Sirkuit Losail, Qatar. Dan berkaca dari tes pra-musim pekan lalu, pembalap 42 tahun itu yakin bisa bersaing.
Memang, Rossi mengawali tes dengan tidak ideal setelah hanya menempati posisi ke-19 di dua hari awal. Namun, pada tiga hari lanjutan ia menemukan kecepatan dengan YZR-M1 yang kini berkelir Petronas, dengan menyudahi tes di posisi ke-11, terpaut 0,8 detik dari rekor laptime tak resmi yang ditorehkan Jack Miller dari Ducati.
Kecepatan balapan lebih sulit untuk dinilai daripada biasanya setelah hari terakhir tes tidak relevan dengan kawasan trek terkena badai pasir, namun Rossi merasa dirinya berada dalam sekelompok besar pembalap dengan potensi podium dan ia merasa dan keseimbangan motornya bagus.