Rombak Susunan Pembalap, Ducati Rasakan Angin Segar Jelang MotoGP 2021
Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti, menyatakan bahwa pihaknya merasakan angin segar usai nekat merombak susunan pembalap di ketiga tim mereka menjelang MotoGP 2021. Seperti diketahui, kini Ducati Lenovo Team, Pramac Racing, dan Esponsorama Racing punya line up pembalap yang benar-benar baru.
Ducati Lenovo Team kini menaungi Jack Miller dan Pecco Bagnaia. Pramac Racing dibela oleh Johann Zarco dan rider berstatus debutan Jorge Martin. Esponsorama Racing pun akan menurunkan juara dunia dan runner up Moto2 2020, Enea Bastianini dan Luca Marini. Dari enam rider ini, Zarco jadi rider tertua dengan usia 30 tahun.
Dengan para penggawa yang masih belia, Ducati pun merasakan angin segar dalam sistem kerja mereka. Suasana penuh semangat muda ini pun sudah terasa di uji coba pramusim di Qatar pada 6-12 Maret.
Ciabatti juga mengaku senang para pembalap Ducati, terutama yang lebih senior dan berpengalaman, tampil sangat baik dalam uji coba pramusim. Ia juga berharap, meski para pembalapnya memiliki karakter yang berbeda-beda, kerja sama mereka berjalan sangat baik dalam waktu jangka panjang.
Kini dengan line up baru, Ciabatti menegaskan target pihaknya tetap gelar dunia pembalap, terutama lewat Miller dan Bagnaia. Ciabatti tak memungkiri, sama seperti Ferrari di Formula 1, Ducati punya tekanan khusus dari publik Italia untuk kembali menjuarai MotoGP.
Graziano Rossi Yakin Putranya Berada di Tim yang Tepat
Rossi telah resmi berseragam Petronas SRT usai menjalani tes pramusim di Qatar, dan ia cukup puas dengan hasil tes, meski bukan yang tercepat.
Bersama Morbidelli, pembalap veteran tersebut akan menghadapi musim ini, yang bisa menjadi tahun terakhirnya, dengan penuh percaya diri. Mengingat, keduanya merupakan rekan dekat baik di dalam dan di luar trek.
Status Morbidelli yang merupakan anak didik Rossi juga diyakini akan membuat suasana garasi Petronas SRT akan terasa lebih kekeluargaan sepanjang musim ini. Meski, mereka menyadari MotoGP merupakan olahraga individu.
Namun, kedekatan hubungan keduanya diprediksi dapat membuat Valentino Rossi kembali ke bentuk terbaik. Membela tim satelit juga akan menurunkan sedikit beban pria 42 tahun itu sehingga bisa sedikit santai dalam melakoni kejuaraan.
Graziano Rossi mengklaim bahwa putranya saat ini memiliki motivasi besar untuk menghadapi musim baru. Menurutnya, Franco Morbidelli menjadi tandem, sekaligus lawan yang tepat bagi putranya.
Graziano menjelaskan bahwa Rossi membutuhkan motivasi dan semangat baru untuk menghadapi musim ini dalam upayanya menemukan kembali bentuk terbaik.
Pasalnya, tahun lalu menjadi musim terburuk sepanjang karier Valentino Rossi. Enam kali beruntun gagal mendapatkan poin, termasuk absen di dua seri karena terpapar virus corona, membuatnya sangat frustrasi.
Berada satu tim dengan Morbidelli yang sudah dikenalnya dengan baik, diharapkan dapat membuat Rossi menemukan kembali ketajamannya dan dapat bertarung lagi di barisan depan.
Petronas SRT juga telah menegaskan mereka ingin memberikan Valentino Rossi motor terbaik untuk membawa peraih tujuh gelar MotoGP itu menemukan kembali bentuk terbaiknya.
Tim asal Malaysia itu ingin Rossi mengakhiri kariernya di kelas premier dengan kenangan manis bersama mereka.
Saran Manajer Petronas Yamaha SRT untuk Valentino Rossi: Jangan Terlalu Banyak Baca Data
Valentino Rossi merupakan pembalap paling senior di MotoGP 2021. Dia bahkan pembalap dengan titel juara dunia terbanyak yaitu sembilan gelar untuk semua kelas.
Meskipun sudah kenyang pengalaman dan punya jam terbang tinggi, bukan berarti pembalap anyar Petronas Yamaha SRT itu enggan mendengarkan saran dari orang lain
Terbukti ia menerima saran manajer tim Petronas Yamaha SRT, Wilco Zeelenberg untuk tidak terlalu sering membaca atau menganalisis data telemetri.
Menurut Wilco Zeelenberg, sebaiknya Valentino Rossi fokus pada gaya balap dan cara menaklukkan motor Yamaha YZR-M1.
Menariknya Wilco Zeelenberg sendiri pernah bekerja untuk Jorge Lorenzo saat masih memperkuat tim pabrikan Yamaha. Artinya, Valentino Rossi memang sudah lama mengenal sosok pria asal Belanda itu.
Pirro Ungkap Ducati Ubah Metode Kerja Usai Ditinggal Dovizioso
Tahun lalu, Dovizioso gagal mencapai tujuan menjadi juara dunia karena tak berhasil beradaptasi dengan ban belakang baru Michelin.
Tak mencapai kesepakatan dengan Ducati karena beberapa alasan, membuat pembalap berjuluk DesmoDovi itu memilih cuti dari MotoGP.
Keputusan itu membuat Ducati bergerak cepat dengan mempromosikan Francesco Bagnaia ke tim pabrikan. Pabrikan Italia itu juga merekrut tiga pembalap muda dari Moto2 untuk mengisi kursi di tim satelit.
Kepergian Andrea Dovizioso juga membawa perubahan dalam garasi Ducati, terutama dalam metode kerja.
Seperti yang diungkapkan oleh Pirro yang merupakan test rider Ducati kepada GPone, saat ini tim mendengar masukan dari tiga pembalap dalam pengembangan Desmosedici GP.
Selain Bagnaia dan Jack Miller yang merupakan pembalap tim pabrikan Ducati, sebagai pemberi arahan dalam peningkatan Desmosedici GP21, rider Pramac Racing, Johann Zarco, juga menjadi andalan untuk memahami masalah pada motor.
Diperkuat oleh pembalap muda, Michele Pirro, menegaskan ini menjadi hal terbaik bagi Ducati untuk mencapai kesuksesan.
Saran Agostini buat Marquez
Seluruh pembalap dan penggemar tentu berharap Marc Marquez bisa turun pada lomba pertama Kejuaraan Dunia MotoGP 2021.
Setelah hampir setahun tidak menunggangi motor karena pemulihan cedera, pembalap Tim Repsol Honda itu mulai menunjukkan tanda-tanda mampu kembali ke lintasan.
Seusai Jumat pekan lalu mencoba motor mini di Sirkuit Alcarras, Selasa kemarin Marquez menjajal turun dengan Honda RC213V-S, motor versi jalan raya Honda RC213V di MotoGP, di Sirkuit Catalunya.
Dalam video yang diunggah di media sosial Tim Repsol Honda, Marquez terlihat mampu melibas beberapa lap Sirkuit Catalunya dengan motor yang hanya memiliki power 220 tenaga kuda tersebut.
Giacomo Agostini yang juga mengikuti perkembangan kondisi Marque pun angkat bicara soal kemungkinan pembalap asal Spanyol itu turun pada lomba pertama MotoGP di Sirkuti Losail, Qatar, 28 Maret nanti.
Menurutnya, Marquez harus ikut lomba di Qatar. Namun, ia harus berjanji finis di posisi buncit. Ia harus turun karena sudah setahun tidak mengendarai motornya dengan kecepatan 300 km/jam lebih
Marquez harus turun dan memanfaatkan lomba-lomba awal sebagai bentuk latihan. Latihan dengan motor prototipe sangatlah penting. Mungkin Marquez tidak harus secepat sebelumnya. Yang pasti, ia harus bisa menikmati balapan terlebih dahulu
Juara dunia kelas 500 cc delapan kali tersebut mengaku tidak pernah mengalami cedera dengan waktu selama yang dialami Marquez. Namun Agostini menceritakan pernah mengendarai motor di jalan raya dengan kecepatan 180 km/jam saja sudah merasa seperti terbang. Lalu, ia berlomba dan selama tiga hari dengan kecepatan rata-rata sekira 280 km/jam. Setelah lomba selesai, Agostini mencoba menggeber motor hingga 240 km/jam di jalan raya dan menurutnya rasanya seperti cuma 160 km/jam
Menurut Agostini, seorang pembalap harus selalu melatih sensifitas mata untuk menentukan hal-hal penting seperti memutuskan di mana titik pengereman dan sebagainya. Ini harus sering dilatih, termasuk oleh Marc Marquez.
Agostini tidak pernah meragukan kemampuan Marc Marquez. Namun, di lomba-lomba awal nanti ia menyarankan agar Marquez tidak ngotot untuk menang atau memaksakan diri mengambil risiko tinggi hanya untuk finis keempat atau kelima.
Pemenang 82 balapan di kejuaraan dunia itu menyarankan agar Marc Marquez benar-benar memanfaatkan lomba-lomba awal untuk berlatih. Setelah 100 persen fit, Agostini yakin Marc Marquez, 28 tahun, masih mampu merebut gelar juara dunia.
Aprilia Gelar Tes di Jerez bersama Dovizioso
Saat ini, pembalap tes Aprilia belum diketahui. Test rider Bradley Smith mungkin hengkang usai kalah dalam perebutan kursi tim utama dari Lorenzo Savadori.
Awal Maret ini, Aprilia telah menjelaskan keputusan perusahaan mengundang Dovizioso. Namun, mereka belum mau mengelaborasi peluang kerja sama.
Selain Aprilia, Yamaha juga akan menjalankan tes bersama Cal Crutchlow di Jerez, pada 12-14 April mendatang.