Sesi tes pramusim selalu sulit untuk dipahami, dan sesi tes di 2021 ini mungkin yang paling sulit selama beberapa dekade terakhir. Dikarenakan pandemi COVID-18, hanya da 5 hari sesi tes di Qatar yang berlanjut dengan 2 seri balap pembalap beruntun yang sudah dijadwalkan. Hampir semua pabrikan hanya membawa mesin 2020 mereka di musim ini, kecuali KTM dan Aprilia yang diperbolehkan mengembangkan mesin baru. Sirkuit Losail juga dikenal sangat unik, yang seringkali menyembunyikan karakter sebenarnya saat balapan berlangsung
Dengan semua keadaan itu, masih ada petunjuk bagaimana nantinya musim balap 2021 ini akan terlihat dari hasil sesi uji coba selama 5 hari ini.
- Kita mulai dari Yamaha
Bila ada 1 pabrikan yang sangat tidak menginginkan adanya pembekuan pengembangan mesin, maka Yamaha lah jawabannya. Yamaha secara konsisten selalu berada diurutan paling bawah soal top speed motor tahun lalu. Tahun ini Yamaha masih tetap akan jadi mangsa yang mudah bagi Ducati di lintasan lurus.
Namun kurangnya top speed bukanlah satu satunya masalah. Yamaha M1 2020 adalah paket motor yang tidak konsisten dan performa menikungnya tidak sebaik seperti beberapa tahun belakangan. Quartararo dan Vinales keduanya total sudah menyumbang 4 kemenangan dari total 7 kemenangan tahun lalu, namun Quartarao tidak mencetak podium sekalipun setelahnya dan Vinales hanya mencetak 2 podium
Kedua pembalap ini mengaku sasis motor 2020 tidak sebaik seperti sasis 2019, yang mana sasis inilah yang dipakai Morbidelli sampai bisa meraih 3 kemenangan dan bertengger sebagai runner up MotoGP
Petinggi Yamaha menjanjikan di musim dingin lalu bahwa sasis motor 2021 ini akan lebih seperti spesifikasi yang dipakai Morbidelli, tapi impresi pertama terhadap sasis ini tidak begitu baik. Quarataro tidak yakin dengan sasis ini. Valentino Rossi juga berpikir sasis ini sangat mirip dengan sasis motor 2020, sementara Vinales di Qatar test kemarin memilih untuk fokus dalam meningkatkan gaya balapnya ketimbang menguji coba sasis 2021 ini
Namun 2 hari terakhir sesi uji coba. Feeling mereka terhadap sasis ini berubah. Menurut Rossi sasis ini lebih baik dalam performa menikung, ketimbang sasis 2020 yang buruk dalam performa menikung, namun masih belum setara dengan performa sasis 2019
Vinales yang menjadi pembalap tercepat kedua di Qatar test menambahkan bahwa menurutnya sasis baru ini membuatnya lebih nyaman. Sementara Quartaro mengungkapkan sasis baru ini membuatnya bisa mendapatkan kecepatan yang bagus meski dia mencoba beberapa hal baru pada motornya. Semuanya tampak positif
Namun perlu diingat, Yamaha kerap kali bagus saat di uji coba karena di aspal sirkuit Qatar banyak bertebaran karet ban Michelin dan tidak hadirnya sesi uji coba Moto2 di Qatar yang mana memakai karet ban Dunlop.
Vinales memang mengakui kondisi trek akan berbeda saat balapan pertama Qatar nanti, tapi fakta bahwa dia bisa melakukan putaran lap yang cepat saat bannya habis setidaknya itu mengisyaratkan bahwa motor 2021 ini bisa mengatasi kondisi dengan grip yang rendah ketimbang motor tahun tahun lalu
Sebaliknya, Quartararo tidak yakin dengan hal itu. Menurutnya hasil yang bagus di Qatar test terjadi karena kondisi lintasan yang ada banyak grip, jadi menurutnya lintasan yang punya grip rendah tetap akan menyulitkan motor Yamaha
Jadi, kesimpulan dari para pembalap utama Yamaha ini masih tidak sama, tapi motor 2021 ini paling tidak tampil dengan peningkatan yang nyata dalam beberapa tahun terakhir
- Berikutnya dari Ducati
Tidak ada motor yang lebih sulit untuk disalip selain Ducati. Pembalap Pramac, Johann Zarco mencetak rekor top speed 357,5 km/jam di 2 hari terakhir test Qatar lalu. Sehari sebelumnya Jack Miller memegang rekor lap tercepat dengan 1 menit 53, 183 detik. 2 hasil itu sangat impresif mengingat tahun ini masih menggunakan mesin yang sama dan ban belakang Michelin 2021 ini komponnya lebih keras dibanding tahun lalu.
Tentu Qatar secara tradisi sudah menjadi sirkuit kekuasaan Ducati, dengan 2 balapan terakhir Ducati menang bersama Andrea Dovizioso. Tapi jangan salah, performa Miller selama Qatar test lalu bukan hanya hasil dari kondisi yang sempurna bagi Ducati. Miller melakukan simulasi balap pada kamis lalu dengan memakai aero fairing baru, dengan lap time nya 1 menit 54 detik sampai 1 menit 55 detik. Modifikasi pada motor Ducati 2021 ini juga telah memberinya feeling bagus yang belum pernah dia rasakan di motor tahun lalu pada bagian ‘front end’. Miller mengaku sekarang dia bisa melepas rem depan dan membiarkan motor melaju di tengah tikungan dengan lebih cepat.
Ducati tentu berharap performa Miller ini akan membuat pabrikan Italia ini bisa meraih juara dunia MotoGP 2021. Namun hasil ini bukan artinya membuat Francesco Bagnaia menjadi dinomor duakan. Bagnaia juga melakukan hal yang impresif pada kamis lalu,
Apa yang paling menggembirakan bagi Bagnaia adalah catatan waktunya saat time attack 1 menit 53, 444 detik yang mana membuatnya berada di posisi ke 5. Namun Bagnaia mengakui dia masih harus meningkatkan catatan waktunya ini
Seperti yang kita tahu, bagaimana Ducati bisa kompetitif di sirkuit selain Losail Qatar masih menjadi pertanyaan. Tapi keputusan Ducati untuk mengandalkan pada para pembalap muda di tim pabrikan tentunya sangat menjanjikan kedepannya
- Kemudian Pol Espargaro yang sudah bisa menjinakan motor Honda
Dalam keadaan normal tes pramusim Qatar ini akan menjadi 6 hari percobaan Pol Espargaro dengan motor Hondanya. Namun ternyata dia memulai musim 2021 ini hanya dengan 4 hari percobaan dengan motor yang paling terkenal di grid MotoGP
Banyak yang berpikiran Espargaro akan bisa beradaptasi dengan RC213V dari motor KTM yang dulu dia kendarai selama 4 tahun sebelumnya, karena kedua motor ini punya karakter yang hampir sama, dan inilah gaya balap yang disukai Pol Espargaro. Inilah juga kenapa dia tidak bisa tampil dengan bagus dengan motor Yamaha saat dia masih berada di Tech3 di 2015 dan 2016
Espargaro masih harus memahami banyak hal, seperti kembali beradaptasi pada sasis alumunium setelah 4 tahun memakai sasis tralis baja di KTM, dan juga memahami limit pada ‘front end’ motor Honda. Meskipun begitu, dia mengakhiri Qatar test di urutan 10 besar dan hanya terpaut 0,7 detik dari lap tercepat yang dibuat Miller.
Miller percaya Espargaro sama berbahayanya dengan para pembalap yang langganan di barisan depan, namun pembalap baru Honda ini langsung menepis pujian seperti ini karena dia masih belum tahu dimana limit dari ‘front end’ motor Honda ini. Jadi apa pendapat Pol Espargaro tentang motor Hondanya sejauh ini ? Espargaro mengaku bahwa RC213V adalah motor yang paling cocok dengan gaya balapnya
Tapi absennya Marc Marquez selama musim 2020 memaksa HRC untuk bekerja dengan arah yang berbeda berdasarkan pembalapnya yang ada, dan ini jelas bahwa modifikasi yang dilakukan membuat perbuahan motor jadi lebih ramah.
Espargaro mengakhiri rangkaian Qatar test sebagai pembalap Honda tercepat. Pembalap LCR Alex Marquez crash 5 kali dalam 4 hari tes dan mengalami retak pada kakinya, sementara Takaaki Nakagami dan Stefan Bradl juga beberapa kali mengalami crash . di situasi ini, belum bisa menunjukan Pol Espargaro akan menjadi pemimpin pengembangan motor Honda, bahkan ketika Marc Marquez akhirnya kembali
- Kemudian ke Suzuki
Aturan pembekuan mesin 2020 sepertinya bakal menguntungkan Suzuki karena paket motornya paling konsisten selama musim lalu. Tapi Suzuki masih sulit dibaca performa aslinya karena separuh jatah hari tes Qatar kemarin dihabiskan Suzuki untuk menguji coba mesin 2022, sementara hari kelima yang telah dihilangkan karena terjadi badai pasir membuat juara dunia Joan Mir maupun Alex Rins tidak bisa menjalani simulasi balapan dan menguji lebih lama sasis motor GSX-RR 2021
Sasis baru ini punya poin positif dari pendahulunya, tapi kedua pembalap Suzuki Mir dan Rins merasa sasis ini kurang kuat dalam pengereman. Dan dengan kurangnya waktu tes untuk bekerja lebih dalam pada set up motor untuk melihat apakah problem ini sangat fundamental atau bisa dibenahi dengan beberapa modifikasi, kedua pembalap ini berpikir untuk memulai musim dengan sasis yang lama
Mir juga mengakui bahwa kesiapannya untuk memulai musim ini hanya 70%, namun menurutnya itu cukup. Rins sebaliknya mengaku dia siap sepenuhnya untuk memulai musim ini
Baik Mir dan Rins telah melakoni balapan yang kuat di GP Qatar 2019, sehingga sirkuit Losail dianggap sirkuit yang cocok dengan Suzuki. Meski begitu belum jelas kalau Suzuki sudah membuat kemajuan dalam performa kualifikasinya
- Lalu apa yang terjadi dengan KTM ?
Ada ketakutan terhadap rival rival KTM di pertengahan musim lalu saat asosiasi pabrikan menyetujui untuk membiarkan KTM membangun mesin baru setelah kehilangan konsesi di 2020
Dan banyak kecurigaan berkembang dari pabrikan lain saat bos KTM Pit Bierer berkomentar Februari lalu bahwa pabrikan Austra ini tidak membangun mesin super untuk menghormati para rival rivalnya. Bahkan di Qatar test lalu ada pemikiran bahwa KTM menutupi keunggulannya dan potensi sebenarnya dari RC16 2021 akan terlihat
Tapi momen itu tidak pernah datang. Miguel Oliveira sebagai pembalap tercepat KTM hanya berada di peringkat 13, terpaut 1,3 detik dari lap tercepat. Sementara Brad Binder mengalami beberapa crash dan mengakhiri tes di peringkat 17 dengan margin 1,5 detik dari Jack Miller. Kedua pembalap Tech3 Petrucci dan Lecuona juga masih belum terlihat performanya
Memang Qatar tidak pernah menjadi sirkuit yang mudah bagi KTM di tahun tahun lalu. Ini diakui Oliveira pada kamis lalu bahwa KTM tampak seperti mentok dalam mendapatkan kecepatan disini.
Mesin baru KTM juga tidak terlalu menarik. Top speed Oliveira terpaut 10 km/jam dari Ducati. Namun berkat KTM harus menggunakan 7 mesin dari sebelumnya 9 mesin di tahun lalu, tampaknya durabilitas mesin tahun ini didesain lebih tahan lama
- Kemudian yang terakhir Aprilia
Qatar test menjadi debut bagi motor baru Aprilia RS-GP, yang mana Aleix Espargaro dan Lorenzo Savadori telah menguji coba motor ini sejak November lalu karena aturan konsesi memperbolehkan pabrikan untuk membangun motor baru di 2021. Aleix Espargaro sangat terkesan dengan mesin baru ini, karena dia berhasil mengakhir Qatar test ini dengan peringkat ke-6 dan hanya terpaut 0,5 detik dari yang tercepat
Espargaro mencatatkan waktu simulasi balap yang baik di hari kedua tes, walaupun rencana uji cobanya ini harus diundur di hari ketiga karena terjadi kesalahan teknis, yang berarti dia tidak bisa melakukan setup motor seperti yang dia inginkan dan membuat motornya lebih ringan di tikungan
Secara keseluruhan Aprilia tampaknya telah bekerja dengan serius dengan motor barunya untuk menghadapi musim MotoGP yang digadang gadang menjadi musim terpenting Aprilia