Binder Tak Pasang Target Besar Hadapi Putaran Pertama
Pembalap Red Bull KTM Factory Racing, Brad Binder, tidak puas dengan hasil tes pramusim MotoGP Qatar. Ia merasa belum tampil kompetitif.
Binder mengakhiri tes dengan menempati urutan ke-17, usai mencatatkan lap terbaik 1 menit 54,691 detik. Pembalap Afrika Selatan itu tertinggal 1,508 detik dari Jack Miller sebagai yang tercepat secara keseluruhan.
Berada dalam kondisi tidak ideal Binder merasa sulit untuk memberikan penampilan terbaik. Ia juga beberapa kali mengalami kecelakaan yang membuat tes kali ini tak maksimal.
Cuaca buruk pada hari terakhir juga membuat seluruh pembalap harus membatalkan rencana mereka karena trek sangat berbahaya untuk dilintasi.
Binder menyayangkan kondisi cuaca yang cepat berubah sepanjang tes pramusim. Padahal,uji coba kali ini sangat penting untuk memahami RC16. Apalagi, skuad KTM tak bisa melakukan perubahan sepanjang musim karena kehilangan konsensi.
Binder bergabung dengan KTM pada tahun lalu untuk melakoni debutnya di MotoGP. Ia merasa musim ini dirinya memiliki persiapan lebih matang, meski hasil tes pramusim tak begitu memuaskan.
Satu kekhawatiran Binder adalah jalannya balapan dengan kondisi yang sama seperti saat ini. Menurutnya, itu akan mempersulit keadaan dan tak mudah untuk mengendalikan motor ketika memasuki tikungan.
Realistis, Tech3 Urung Bidik Lima Besar di MotoGP 2021
Dua pembalap tim satelit KTM itu, Danilo Petrucci dan Iker Lecuona, kepayahan mengejar rival-rivalnya. Keduanya berada di zona bawah dengan selisih di atas 1,5 detik terhadap para pemuncak klasemen tercepat.
Terutama untuk Petrucci, ia berhasil membuat progres positif meski tak terlalu signifikan. Poncharal pun bersikap realistis meski melihat potensi yang ada pada para pembalapnya. Ia tak berani mengincar posisi lima besar
Kendati demikian, pria Prancis itu sedikit lega karena torehan waktu pembalapnya tak terpaut jauh dari Miguel Oliveira dan Brad Binder yang membawa bendera pabrikan Austria. Keduanya juga berada di luar 15 besar.
Poncharal menafsirkan bahwa Petrucci sudah beradaptasi dengan RC16 dan mengetahui kelebihan serta kekurangan tunggangan barunya.
Setelah empat hari pertama berjuang mencari jalan ke zona tengah, Petrucci akhirnya berhasil menjadi yang tercepat, Jumat lalu. Namun, itu tak bisa dijadikan tolok ukur prestasi sebab sebagian lawannya memilih diam di paddock setelah mengetahui kondisi trek saat badai pasir melanda. Hanya ada lima rider yang mampu mencatatkan waktu.
Terlalu Mepet, Honda Ragu Marc Marquez Boleh Balapan di MotoGP Qatar
Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig, sangat yakin Marc Marquez akan kembali seperti dirinya yang dulu ketika akhirnya balapan lagi di MotoGP, meski Puig juga tak mau sesumbar soal tanggal pasti kapan rider berusia 28 tahun itu bakal melakukan aksi ‘comeback’.
Seperti diketahui, pada hari yang sama, Honda Racing Corporation (HRC) mengumumkan pemeriksaan medis yang dijalani Marquez awal pekan ini menunjukkan hasil yang sangat positif sejak menjalani operasi ketiga pada cedera patah tulang lengan kanannya yang patah tahun lalu dan sempat infeksi.
Dr. Samuel Antuna dan dr. Ignacio Roger de Ona telah melakukan pemeriksaan klinis dan radiografi pada tulang lengan Marquez dan puas melihat progres konsolidasinya. Berkat ini, sang delapan kali juara dunia bisa meningkatkan intensitas kekuatan dan pergerakan tulangnya agar bisa segera kembali balapan.
Akankah Marquez benar-benar pulih 100% dari cederanya yang digadang-gadang sebagai cedera paling parah dalam dua dekade terakhir di MotoGP tersebut? Puig mengaku ogah mengambil asumsi sendiri. Namun, ia yakin, sekalinya kembali, Marquez akan garang seperti dulu.
Di lain sisi, Puig mensinyalir ragu bahwa Marquez akan hadir di seri perdana MotoGP Qatar pada 26-28 Maret nanti, Karena Waktu menuju balapan pertama sangatlah sempit, Marc tentunya akan ambil keputusan berdasar feelingnya pada motor dalam beberapa pekan lagi, usai menjalani analisa lebih jauh
Forcada Tegaskan Peluang Rossi dan Morbidelli Berbeda
Pembalap asal Italia, Franco Morbidelli akan memulai MotoGP 2021 sebagai salah satu kandidat kuat peraih juara dunia.
Alasannya bukan hanya soal ia merupakan runner-up musim 2020, tapi juga lantaran pembalap Petronas Yamaha SRT itu tampil kompetitif dan konsisten selama tes pramusim MotoGP Qatar 2021.
Yang menarik pada musim di mana Franco Morbidelli punya kans jadi juara dunia MotoGP 2021, ia justru punya rekan setim yang notabene gurunya di akademi VR46, Valentino Rossi.
Ramon Forcada selaku kepala kru tim Franco Morbidelli menyebut kolaborasi dengan Valentino Rossi memiliki tujuan sama yaitu kompetitif bersama Petronas Yamaha SRT.
Namun Forcada menyebut peluang kedua pembalap berbeda di MotoGP 2021. Pasalnya ia meyakini Franco Morbidelli punya kans untuk jadi juara dunia.
Ramon Forcada pun menilai untuk menjadi juara dunia MotoGP 2021, Franco Morbidelli harus tampil konsisten sepanjang musim ini.
Meskipun dinilai Ramon Forcada punya peluang berbeda ketimbang Franco Morbidelli, Valentino Rossi memperlihatkan performa cukup menjanjikan pada tes pramusim MotoGP Qatar 2021.
Meski bukan bersaing menjadi juara dunia, Valentino Rossi setidaknya punya kemampuan untuk bersaing finis podium.
Nakagami Ungkap Problem Motor Baru
Dari waktu kombinasi tes pramusim MotoGP 2021 kedua di Qatar, 10-12 Maret lalu, Takaaki Nakagami hanya mampu berada di posisi ke-12. Waktu lap terbaiknya tertinggal hingga 1,079 detik dari Jack Miller yang menjadi pembalap tercepat.
Nakagami menjadi pembalap Honda terbaik pada MotoGP 2020 lalu. Pembalap Tim LCR Honda itu menempati P10 klasemen akhir.
Torehan tersebut diapresiasi Honda dengan memberikannya RC213V 2021 spesifikasi pabrikan. Sebagai catatan, sebelumnya Nakagami selalu turun dengan motor yang setahun lebih tua di setiap musim MotoGP yang diikutinya sejak 2018.
Kendati demikian, turun dengan motor yang sama dengan tim pabrikan tidak otomatis memudahkan Nakagami. Sepanjang tiga hari tes, ia terlihat kesulitan mengendalikan Honda RC213V 2021.
Banyak problem yang belum mampu diatasi Nakagami sepanjang tes, diantaranya problem dengan ban belakang dan gaya balapnya dengan motor baru ini.
Pada hari terakhir tes, Jumat lalu, Nakagami sejatinya ingin menguji kedua sasis agar bisa memutuskan mana yang terbaik.
Tetapi, hal itu tidak bisa terlaksana setelah cuaca buruk berupa angin kencang mengganggu tes sehingga hanya lima pembalap yang bisa mencatat waktu lap pada akhir tes. Termasuk Nakagami.
Kendala teknis lain yang dihadai Nakagami adalah dirinya tidak nyaman dengan ban belakang. Menurut pembalap 29 tahun tersebut, kompon ban belakang tahun ini sedikit lebih keras sehingga daya cengkeram (grip) tidak sama dengan ban tahun lalu.
Gaya balap Nakagami yang cenderung masih sama dengan musim lalu pun ternyata tidak sesuai dengan karakter Honda RC213V terbaru.
Takaaki Nakagmi pun mengaku akan menjadikan pembalap tim pabrikan, Pol Espargaro, sebagai referensi. Nakagami menyebut, bila melihat telemetri, pembalap baru Honda asal Spanyol itu belum mengeluarkan semua kemampuannya.