Hadapi MotoGP 2021, Duo KTM Pasang Target Besar
Tahun ini, Binder tak akan lagi berstatus rookie dan telah memiliki pengalaman tentang apa yang harus dan tidak perlu dilakukan sepanjang akhir pekan balap.
Menyadari motor KTM, RC16, bisa membuatnya tampil cepat dan memberinya kesempatan memperjuangkan kemenangan, pria asal Afrika Selatan itu bertekad lebih sering mengakhiri balapan di podium tertinggi tahun ini.
KTM menjadi tim yang tak terdampak aturan pembekuan mesin karena mereka saat ini masih berstatus tim konsesi. Status itu baru bisa dilepas ketika balapan pertama tahun ini di mulai di Qatar, pada 28 Maret mendatang.
Oleh karena itu, pabrikan Austria tersebut bisa saja mengubah seluruh desain motor jika mereka ingin, untuk memberikan tunggangan terbaik kepada para pembalapnya.
Miguel Oliveira yang dipromosikan ke tim pabrikan KTM tahun ini memiliki tujuan untuk bisa meningkatkan jumlah kemenangan yang didapatkannya di musim lalu.
MotoGP 2020 menjadi musim paling mengesankan dalam kariernya, karena Oliveira berhasil meraih dua kemenangan dan satu di antaranya didapatkan di tanah kelahirannya, Portugal.
Meski ingin meraih banyak kemenangan, Oliveira merasa masih terlalu jauh baginya untuk memperjuangkan gelar juara dunia. Namun, ia akan berjuang keras di setiap balapan demi mewujudkan impiannya tersebut.
Konsisten menjadi salah satu hal yang difokuskan oleh Miguel Oliveira karena itu menjadi satu-satunya cara untuk meraih gelar juara dunia.
Mir Tetap Gunakan Nomor Balap #36
Sejak Kenny Roberts Jr memberikan gelar juara dunia kepada Suzuki pada 2000, Mir akhirnya mengembalikan titel ke pabrikan Jepang itu usai penantian selama 20 tahun.
Bagi Mir, ini menjadi gelar juara dunia pertamanya di kejuaraan dunia balap motor sejak terakhir kali mendapatkannya di Moto3 pada 2017.
Menjadi juara dunia, Joan Mir berhak menggunakan angka keramat nomor 1, sebagai nomor startnya di MotoGP 2021. Namun, sebelumnya ia telah mengatakan dirinya sangat menyukai nomor 36.
Itu ditunjukkan saat Mir menjadi juara dunia Moto3, dengan tetap memasang nomor 36 di motornya di tahun berikutnya.
Mendapat kehormatan bisa menggunakan nomor start nomor 1, sempat membuat Joan Mir kebingungan. Namun, ia tak ingin menghilangkan sejarah yang diciptakannya dengan menggunakan nomor 36. Dan di tahun ini sementara ia akan tetap menggunakan nomor 36. Tapi, tidak menutup kemungkinan bila suatu saat ia bisa mempertahankan juara dunia lagi dia tidak ingin menggunakan nomor 1, kemungkinan itu masih ada
Kondisi Lengan Marquez Makin Membaik
Kabar baik datang dari Honda saat membawa Marquez untuk bertemu dengan Pol Espargaro sebagai rekan setim barunya untuk pertama kali.
Pada kesempatan itu, Marquez juga kembali menggunakan baju balapnya dan terlihat baik-baik saja. Honda pun mengonfirmasi jika kondisi pembalap berjuluk The Ant itu semakin baik.
Pemeriksaan lebih lanjut tentang Marc Marquez di Rumah Sakit Ruber Internacional, 10 minggu setelah operasi lengan humerus kanan yang terinfeksi, telah mengkonfirmasi situasi klinis yang menguntungkan. Tim medis yang dipimpin oleh Dokter Samuel Antuna dan Ignacio Roger de Ona, telah menilai tanda-tanda radiografi dari konsolidasi tulang, dan mereka puas dengan kemajuannya
Mulai sekarang, dan selama beberapa pekan ke depan, Marquez bisa melakukan latihan lebih berat dalam proses pemulihan fungsional lengan yang dioperasi
Meski begitu, kehadiran Marc Marquez pada balapan pertama di Qatar, 28 Maret mendatang, masih diragukan. Honda juga belum memastikan siapa yang akan menjadi pengganti jika Marquez tak bisa melakoni balapan pertamanya.
Honda Tolak Permohonan Marquez Kembalikan Gaji Musim Lalu
Pembalap Repsol Honda tersebut tak menyelesaikan GP Spanyol, di Sirkuit Jerez, karena crash. Insiden itu menjadi awal bencana yang dialaminya.
Marquez mengalami patah lengan kanan atas sehingga harus menepi dari trek sepanjang musim. Hari-hari diisi dengan operasi serta melakukan terapi pemulihan.
Setelah operasi ketiga, Desember lalu, tim dokter memerintahkannya untuk beristirahat dari aktivitas balapan selama enam bulan.
Kondisi tersebut membuat kakak rider LCR Honda, Alex Marquez, merasa sungkan terhadap tim dan pabrikan. Apalagi kondisi keuangan mereka juga terimbas krisis akibat pandemi Covid-19.
Tim pabrikan Jepang itu juga mencatatkan rapor paling buruk selama partisipasi di Grand Prix, tak pernah menang sama sekali.
Menurut media Spanyol, kondisi tersebut mendorongnya untuk mengembalikan gaji tahun lalu, yang mencapai 15 juta euro atau sekitar Rp254 miliar.
Honda mengambil kebijakan untuk memangkas gajinya kalau absen lebih lama. Kesadaran Marquez itu diapresiasi tim Sayap Tunggal. Namun, mereka menolak proposal yang diajukan pembalap andalannya tersebut.
Marquez merupakan aset berharga karena menghadiahkan enam titel juara MotoGP, 56 kemenangan dan 95 podium, sejak bergabung pada 2013.
Hingga pembalap tersebut mampu kembali ke lintasan, Honda akan memberikan slotnya kepada Stefan Bradl. Rider cadangan tersebut mempersembahkan 27 poin.
Ia disebut kandidat yang paling cocok menggantikan Marquez karena sudah tahu karakter motor RCV213V dan tahu cara kerja tim.
Ducati Tetap Ingin Turunkan Enam Motor Usai MotoGP 2021
Tahun ini, seluruh kontrak tim di MotoGP akan berakhir. Beberapa di antaranya telah memperpanjang komitmen hingga lima tahun ke depan.
Salah satu tim yang kabarnya akan hengkang dari kelas premier adalah Esponsorama Racing, yang merupakan tim satelit Ducati. Musim 2021, tim tersebut menaungi dua rookie menjanjikan, Enea Bastianini dan Luca Marini.
Namun, sejak tahun lalu, Esponsorama diisukan bakal meninggalkan MotoGP dan slotnya akan diisi oleh VR46 Team. Tanda-tanda tersebut sudah terlihat dengan munculnya livery tim besutan Valentino Rossi di tunggangan milik Marini.
Hingga saat ini, Rossi juga belum mengumumkan apakah akan membawa VR46 Team ke MotoGP atau tidak pada tahun depan. Tetapi, pembalap 41 tahun tersebut pernah mengatakan bahwa sekarang waktu yang tepat untuk berbicara dengan Dorna Sports mengenai hal tersebut.
Jika The Doctor benar-benar membawa VR46 Team ke MotoGP dengan mengambil slot Esponsorama, belum dipastikan mereka akan menggunakan motor dari pabrikan mana.
Kandidat terkuat adalah Yamaha karena kedekatan Rossi dengan tim berlogo garpu tala tersebut. Namun, produsen akan kesulitan jika harus mengeluarkan enam motor, mengingat Petronas SRT ingin memperkuat komitmennya.
Suzuki juga menjadi tim yang paling difavoritkan karena sponsor besar Valentino Rossi, Monster Energy, bergabung dengan pabrikan Iwata itu dan menjadi titel sponsor untuk musim 2021.
Suzuki juga telah menegaskan keinginannya memiliki tim satelit pada 2022. Namun, mereka menetapkan syarat skuad tersebut harus memiliki sumber daya besar dan berpengalaman di kelas premier.
Kehadiran Rossi sebagai pemimpin VR46 Team rasanya sudah cukup membuat Suzuki yakin jika harus bermitra dengan tim yang lahir di Tavullia, Italia itu.
Tapi, Ducati juga masuk sebagai kandidat yang bisa diajak bermitra dengan VR46 Team. Pasalnya, saat ini ada dua pembalap dari VR46 Academy yang menunggangi Desmosedici GP, Francesco Bagnaia yang memperkuat tim pabrikan, dan Marini di tim satelit.
Peningkatan yang dilakukan Ducati juga membuat Rossi semakin terkesan dengan tim yang berbasis di Borgo Panigale, Italia, itu.
Tapi, peraih tujuh gelar di kelas premier itu sempat memiliki hubungan kurang baik ketika memperkuat Ducati pada 2011-2012. Hal tersebut bisa saja memengaruhi keputusan Rossi untuk bermitra dengan Ducati.
Bagaimanapun, Prinsipal Ducati, Luigi Dall’Igna mengatakan timnya akan bekerja keras untuk tetap menurunkan enam motor usai MotoGP 2021 agar bisa mendapatkan informasi lebih banyak yang dapat membantu Ducati dalam membangun motor.