Komponen Pembeda Suzuki GSX-RR
Tidak ada yang menyangkal bila Sylvain Guintoli menjadi salah satu aktor di balik kesuksesan Suzuki merebut gelar juara dunia pembalap dan tim di MotoGP 2020 lalu. Guintoi dinilai berperan besar dalam pengembangan Suzuki GSX-RR.
Lewat blog-nya belum lama ini, pembalap asal Prancis, 38 tahun, tersebut kembali mengingat saat kali pertama menguji Suzuki GSX-RR dengan membawanya melibas trek dalam beberapa lap. Guintoli sendiri menjadi test rider Suzuki sejak 2017. Impresi pertamanya tehadap GSX-RR adalah motor ini sangat stabil dan balance di semua sisi.
Sylvain Guintoli menyebut kemajuan signifikan dalam pengembangan Suzuki GSX-RR terjadi pada MotoGP 2018. Kemajuan terjadi pada area Mesin yang menjadi jauh lebih baik dan sangat berguna. Dari sini dia dan tim Suzuki mampu mempelajari lebih dalam soal plus dan minus GSX-RR
Pengembangan Suzuki GSX-RR yang dilakukan setelah itu terbilang tidak banyak. Penyetelan dan modifikasi kecil dilakukan pada komponen aerodinamika, engine braking, dan keseimbangan GSX-RR. Meskipun pengembangan terbilang kecil, pada 2019 hasilnya sudah jelas. Motor jadi semakin baik, demikian juga dengan hasil lomba berupa 2 kemenangan yang diraih Alex Rins
Pertanyaannya, apa yang terakhir dilakukan Suzuki terhadap GSX-RR hingga kemudian menjadi motor juara dunia di tangan Joan Mir?
Jawabannya ada pada sasis. Dengan sasis baru itu, baik Mir maupun Rins bisa melakukan pengereman lebih keras dengan motor tetap stabil.
Juara dunia World Superbike 2014 itu menjelaskan, mesin baru pada Suzuki GSX-RR juga lebih baik di beberapa area pada MotoGP 2020. Ditambah, Suzuki selalu membuat motor yang mudah dikendalikan dan tetap stabil saat menikung. Filosofi itu pula yang menjadi DNA dari Suzuki GSX-RR 2020.
Pengembangan dari sisi teknologi juga dibarengi dengan bantuan dari Joan Mir dan Alex Rins yang selalu memperhatian hal-hal kecil dari motor.
Dovizioso Buka Pintu untuk Honda, tapi Ada Syarat
Dovizioso menegaskan hanya akan mengambil tawaran yang juga menjanjikan kesepakatan untuknya bisa kembali melanjutkan karier balapnya dalam MotoGP musim 2022.
Saat ini, rider asal Italia tersebut tengah mempersiapkan diri menjalani pengalaman pertamanya dalam 13 tahun menikmati MotoGP dari luar trek, sebagai penonton.
Pasalnya, Dovizioso memutuskan tidak melanjutkan kerja sama dengan Ducati. Padahal, pabrikan Italia itu sudah berniat memberikan kontrak baru untuk sang pembalap.
Selama beberapa bulan terakhir, tawaran untuk menjadi test rider dari beberapa tim datang. Namun, semuanya ditolak.
Pada sisi lain, kondisi fisik Marc Marquez masih belum jelas. Sebab itu pula, Honda mempertimbangkan untuk merekrut Dovizioso sebagai pengganti sementara.
Rencananya, ia bakal diplot masuk skuad Repsol Honda selama Marquez absen menjalani pemulihan yang kemungkinan membuatnya harus melewati beberapa race MotoGP 2021.
Dovi kemudian menjelaskan bahwa, bila pada akhirnya Honda benar menghubunginya, ia akan mengevaluasi proposal pabrikan Jepang itu sebelum memberikan jawaban.
Yang diinginkan oleh runner-up tiga kali MotoGP itu adalah proyek nyata, yang dapat memberikannya peluang untuk bisa meraih hal-hal penting juga pada tahun 2022.
Maret Ini, Valentino Rossi Diminta Pastikan Partisipasi VR46 di MotoGP 2022
Dorna Sports meminta Valentino Rossi memastikan partisipasi Team VR46 atau Sky Racing VR46 di MotoGP 2022 pada akhir Maret mendatang. Demikian yang dilansir Speedweek pada Sabtu lalu, mengingat tim itu melebur dengan Esponsorama Racing dan menurunkan Luca Marini, yang juga adik Rossi sendiri, musim ini.
Seperti diketahui, musim ini VR46 vakum dari Moto3 demi fokus menurunkan Marini di MotoGP 2021 usai ia jadi runner up di Moto2. Tadinya, VR46 hendak mengambil alih kedua slot Esponsorama, namun tim yang bermarkas di Andorra itu menolak dan memilih menaati kontraknya dengan Dorna yang akan habis pada akhir tahun nanti.
Esponsorama pun akan menurunkan juara dunia Moto2 2020, Enea Bastianini. Raul Romero sebagai pemilik tim menegaskan, jika ingin menurunkan Marini di timnya, maka VR46 harus bawa sponsor sendiri. Selain itu, Romero menyatakan timnya akan mundur dari MotoGP pada 2022, dan saat itulah VR46 boleh mengambil slotnya.
VR46 pun sepakat dengan Romero. Alhasil, Marini dan Bastianini akan bertandem di Esponsorama tahun ini, mengendarai Ducati Desmosedici GP19. Namun, kedua rider muda ini akan mengenakan seragam dan corak berbeda. Bastianini akan pakai corak Esponsorama, sementara Marini akan pakai corak Sky Racing VR46.
Bukan rahasia lagi bahwa VR46 memang bertekad turun sebagai tim seutuhnya di MotoGP 2022. Namun, Rossi belum mengajukan proposal secara resmi kepada Dorna. Selama ini, ia hanya bicara soal pabrikan mana yang akan diajak kerja sama. Jika memang 100% berminat, maka VR46 harus tanda tangan kontrak lima tahun dengan Dorna.
Sejauh ini tim independen MotoGP yang telah tanda tangan kontrak dengan Dorna untuk 2022-2026 baru Gresini Racing dan LCR Team, dan tim pabrikan yang sudah tanda tangan kontrak hanya KTM dan Ducati Corse. Yang lainnya diperkirakan akan tanda tangan sebelum musim 2021 dimulai di Qatar pada 26-28 Maret nanti. Alhasil, VR46 juga punya tenggat waktu yang sama untuk memberikan kepastian.
Jika melihat dari gelagatnya, Rossi memang sudah siap menurunkan VR46 dengan dua rider sekaligus di MotoGP 2022. Pasalnya, Marco Bezzecchi yang tadinya nyaris bergabung dengan Aprilia Racing musim ini, diminta menunda rencana naik ke MotoGP dengan kans membela VR46 tahun depan.
Rossi, sang ikon Yamaha, juga telah mengizinkan VR46 kerja sama dengan pabrikan mana saja, kecuali Honda.
Nakagami Gak Yakin Naik Honda RC213V Pabrikan di MotoGP 2021
pembalap LCR Honda Idemitsu, Takaaki Nakagami tidak yakin akan bisa naik Honda RC213V spek pabrikan di MotoGP 2021.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah MotoGP, Honda akan menghadirkan empat motor MotoGP RC213V pabrikan ke sirkuit.
Honda ingin memberi penghargaan kepada rekan senegaranya, Takaaki Nakagami setelah pekerjaan yang dilakukan musim lalu, memainkan peran utama di paddock HRC.
Akan tetapi, kata-kata orang Jepang itu, beritanya sepertinya tidak begitu jelas.
Di tahun 2021, Takaaki Nakagami tetap menjadi pembalap utama tim LCR.
Taka begitu panggilan akrab Takaaki Nakagami akan bertandem dengan Alex Marquez sebagai rekan setimnya, di musim keduanya di MotoGP.
Adik Marc Marquez itu akan menggantikan Cal Crutchlow, dan harus dicatat bahwa dia adalah satu-satunya pembalap Honda yang mendapatkan dua podium pada tahun 2020.
Nakagami hampir saja tetapi gagal, tapi dia berhasil meraih peringkat ‘top ten’ di klasemen akhir pembalap.
Ini juga karena data Marc yang dimilikinya, yang memungkinkannya melakukan perubahan tanpa mengubah gaya membalapnya.
Di MotoGP berikutnya, dia harus memiliki RC213V dengan spesifikasi pabrikan, setara dengan pembalap lain dari merek tersebut.
Tapi prototipenya mungkin tidak setara dengan Pol Espargarò dan Marquez bersaudara. Dengan kata lain, Taka tidak tahu persis komponen baru mana yang bisa dipasangkan pada motornya nanti. Yang jelas komponen yang diberikan tidak bebarengan dengan seperti yang ada pada motor di tim pabrikan. Itu juga bisa bergantung pada situasi Marc Marquez, yang kembalinya masih belum bisa dipastikan.