Nakagami Bisa Mainkan Peran Penting di Honda
Belum jelas kapan Marquez bisa kembali ke trek, karena masih harus berjuang memulihkan lengan kanannya yang mengalami cedera serius.
Hal tersebut membuat Honda khawatir tak ada yang memimpin arah pengembangan RC213V tahun ini. Pasalnya, selama ini mereka mengandalkan Marquez untuk meningkatkan performa motor.
Tetapi kini, peran itu bisa dibebankan kepada Nakagami. Sang pembalap Jepang adalah yang paling mengenal karakter RC213V.
MotoGP akan menggelar tes pramusim di Sirkuit Internasional Losail, Qatar yang akan dibagi dalam dua sesi, 6-7 Maret dan 10-12 Maret.
Nakagami tidak terlalu khawatir Honda akan kehilangan sosok penting dalam hal pengembangan motor saat tes pramusim. Menurutnya, pembalap baru Honda, Pol Espargaro, akan langsung beradaptasi dengan cara kerja tim berlogo sayap tunggal itu.
Tahun lalu, Nakagami menunjukkan peningkatan besar pada paruh kedua musim. Sayang, ia belum bisa mengendalikan tekanan sehingga membuatnya kerap melakukan kesalahan.
Di MotoGP 2021, pembalap berusia 28 tahun itu mengaku sudah jauh lebih siap untuk memaksimalkan setiap peluang.
Masukan dari test rider HRC, Stefan Bradl, memang menjadi acuan Honda untuk mengembangkan RC213V. Namun, pria asal Jerman itu bukanlah pembalap reguler yang menggunakan motor di setiap pekan.
Bradl biasanya difungsikan untuk menguji komponen-komponen baru, apakah bisa meningkatkan performa motor atau tidak. Jadi, memberikan tanggung jawab kepada Nakagami untuk memberi arahan pengembangan RC213V bisa menjadi langkah bagus.
Schwantz Ingin Bantu Suzuki Secara Paruh Waktu
Suzuki baru saja kehilangan Davide Brivio yang baru pindah ke Alpine F1. Pria Italia tersebut mencoba peruntungan di Formula 1, setelah 20 tahun berkecimpung di MotoGP.
Tentu saja hengkangnya, juara dunia kategori tim pada MotoGP 2020 itu menegaskan tidak akan mengisi posisi manajer tim dengan rekrutan dari luar.
Tugas Brivio akan dikerjakan bersama antara anggota kunci manajemen. Belum diketahui apakah metode ini lebih baik atau kurang.
Yang jelas, tim pabrikan Iwata tersebut butuh bantuan. Schwantz mau mengulurkan tangan untuk tim yang dibelanya selama satu dekade itu tapi tidak mau melakukan itu secara penuh.
WADA Larang Rusia Gelar Balap, Indonesia Bisa Masuk Kalender 2021
Berdasarkan keputusan Pengadilan Olahraga Internasional (CAS) atas skandal doping di Rusia, kejuaraan olahraga dunia yang tunduk pada peraturan Badan Anti-Doping Dunia tidak boleh menggelar kompetisi di sana hingga akhir 2022.
Ini juga mencakup semua disiplin balap dari Federasi Motor Balap Dunia (FIM) dan Federasi Automobil Dunia (FIA). Sejauh ini, WADA belum memberikan lampu hijau kepada FIM untuk menggelar Kejuaraan Dunia Ice Speedway Rusia 2021 di Togliatti pada pertengahan Februari mendatang.
Itulah sebabnya Kejuaraan Dunia Motocross dan Kejuaraan Dunia Superbike di Rusia terancam dibatalkan. Lebih buruk lagi, Rusia telah menutup perbatasannya untuk menahan pandemi Covid-19, yang membuat semua orang saat ini sulit mendapatkan visa untuk masuk ke negara tersebut.
Hingga saat ini, Sirkuit Igora juga belum mendapat lisensi homologasi Grade A dari FIM. Beberapa modifikasi yang dilakukan pada trek untuk mendapat lisensi tersebut juga belum sepenuhnya selesai.
Untuk menutup kekurangan, Dorna dan FIM sepakat memasukkan balapan kedua di Sirkuit Internasional Losail, Qatar pada awal musim. Selain itu, MotoGP Portugal juga masuk dalam kalender balap 2021 yang dilangsungkan 25 April mendatang.
Mandalika International Street Circuit juga disiapkan sebagai pengganti jika ada event yang dibatalkan. Sementara dua negara di Benua Amerika, Argentina dan Amerika Serikaa, sedang berada dalam daftar tunggu.
Sirkuit Mandalika saat ini sedang dalam proses pengaspalan trek, tapi pengelola lintasan, yakni Mandalika Grand Prix Association (MGPA), harus mengebut pekerjaan untuk mendirikan paddock dan fasilitas penunjang lainnya.
Jika MGPA tak dapat menuntaskan proses pembangunan sesuai tenggat waktu, maka ada kemungkinan MotoGP Indonesia bisa mundur hingga 2022.
Mantan Mekanik Rossi Gabung Tim Balap Bayliss
DesmoSport Ducati, tim balap milik Troy Bayliss dan Ben Henry, menggaet mantan mekanik Valentino Rossi, Brent Stephens, untuk Australian Superbike Championship (ASBK) 2021.
Stephens telah jadi bagian dari kru Rossi sejak sang pembalap memperkuat Yamaha pada 2004 silam. Namun, kepindahan The Doctor ke Petronas SRT membuat pria Australia itu tersingkir dari paddock MotoGP.
Hal ini lantaran Petronas SRT tak dapat memberikan posisi di dalam struktur manajemen mereka kepada Stephens. Rekannya sesama mantan mekanik Rossi, Alex Briggs, turut bernasib sama.
Pun demikian, Stephens tidak perlu waktu lama mencari pelabuhan baru baginya. DesmoSport Ducati yang dikomandoi Bayliss-Henry menawarinya kontrak kerja sama.
Stephens nantinya akan bekerja sebagai mekanik Mike Jones, yang merupakan rekan setim putra Bayliss, di kejuaraan ASBK musim ini.
Petrucci Ingin Menang Bersama Dua Pabrikan Berbeda
Petrucci bergabung dengan KTM Tech3 dengan status dua kali pemenang grand prix bersama Ducati di GP Italia pada 2019, dan GP Prancis tahun lalu.
Melanjutkan perjuangannya bersama Tech3, Petrucci berharap bisa mendapatkan kemenangan. Terlebih tim tersebut telah membuktikan bahwa mereka mampu melakukannya setelah membantu Miguel Oliveira memenangi dua balapan di MotoGP 2020.
Menjadi bagian dari keluarga KTM, membuat pria asal Italia itu optimistis bisa meraih kesuksesan lain dalam kariernya. Pabrikan asal Austria tersebut juga terus melakukan perbaikan pada RC16 agar semakin kompetitif.
Pencapaian Oliveira bisa menjadi beban bagi Petrucci, ditambah ia juga mengakhiri musim tiga tempat di bawah pria asal Portugal itu.
Namun, Danilo Petrucci tak merasakan adanya tekanan ketika bertemu dengan para petinggi tim. Menurutnya, semua orang di KTM saling mendorong dan ingin mencapai kesuksesan bersama.
Merekrut Danilo Petrucci sebenarnya bertentangan dengan filosofi Tech3 yang ingin mengembangkan bakat pembalap muda di MotoGP. Namun, pengalaman yang dimiliki pria 30 tahun itu bisa bermanfaat untuk kemajuan RC16.
Danilo Petrucci Ingin Menang Bareng KTM demi Dapat Rekor Elit di MotoGP
Pembalap baru Tech 3 KTM Factory Racing, Danilo Petrucci, mengaku sangat berharap bisa merebut kemenangan di atas motor RC16 di MotoGP 2021. Jika berhasil melakukannya, maka Petrucci bakal masuk dalam daftar elit pembalap yang sukses menang dengan dua pabrikan berbeda.
Seperti diketahui, Petrucci mengoleksi dua kemenangan MotoGP bersama Ducati, yakni di Mugello pada 2019, dan Le Mans pada 2020. Jika bisa menang bersama KTM tahun ini, ia akan jadi rider ketujuh di era MotoGP sejak 2002 yang mampu meraih kemenangan dengan dua motor berbeda.
Sejauh ini, enam rider yang mampu melakukannya adalah Max Biaggi, Valentino Rossi, Casey Stoner, Andrea Dovizioso, Maverick Vinales, serta Jorge Lorenzo.
Meski begitu, Petrucci meyakini bahwa kemenangan adalah target yang kelewat muluk baginya. Walau ia akan jadi rider paling senior di kubu KTM, Miguel Oliveira dan Brad Binder jauh lebih mengenal KTM luar-dalam karena mereka sudah jadi bagian program junior pabrikan Austria itu sejak lama.
Menurut Petrucci, targetnya yang lebih realistis hanyalah beradaptasi pada awal musim, dan baru kemudian ikut memperebutkan podium. Kini ia sudah tak sabar menanti uji coba pramusim di Losail, Qatar, pada 6-7 dan 10-12 Maret, yang dilanjutkan dengan dua pekan balap beruntun di trek yang sama pada 26-28 Maret dan 2-4 April.