Test Rider MIchele Pirro Sebut Honda Contek Konsep Motor MotoGP Ducati
Test rider tim pabrikan Ducati, Michele Pirro menyebut Honda kedepannya akan menyontek konsep motor Ducati.
Para pembalap WorldSBK dan beberapa pembalap MotoGP menjalani dua hari tes di Circuito de Jerez Angel NIeto.
Akan tetapi, kondisi cuaca membuat mereka harus ditunda hingga minggu depan.
Salah satu pembalap yang hadir adalah Michele Pirro, test rider Ducati, dan pembalap lain yang sempat turun di trek adalah Stefan Bradl, test rider dari Honda.
Menurut pembalap penguji Ducati itu, sepertinya Honda akan menyontek jejak tim asal Italia dari apa yang dilihatnya di dalam tes tersebut.
Menurut Pirro, Honda akan mengikuti konsep motor dari Ducati yang diciptakan untuk semua pembalap.
Ducati memang dikenal memulai beberapa tahun lalu dengan arah pengembangan motor semacam ini, dengan mengembangkan motor yang bisa dikendarai semua pembalapnya
Dovizioso Ungkap Penyesalan Terbesar di MotoGP
Penggemar MotoGP masih berharap bisa melihat Dovizioso berkompetisi pada tahun ini, meski hanya sementara dengan menggantikan Marc Marquez di Repsol Honda.
Dia diketahui sedang fokus berlatih motocross karena ingin mengikuti kejuaraan balap motor tersebut.
Bagaimanapun, Andrea Dovizioso menyadari dirinya bisa saja tak kembali lagi ke MotoGP karena sudah banyak pembalap muda yang mengisi tim-tim besar.
Tetapi, pria 34 tahun itu tidak menyesal jika keadaannya harus berjalan seperti itu, karena sudah memiliki momen indah selama delapan tahun bersama Ducati. Namun, ia juga memiliki kenangan buruk saat berada di kelas premier bersama Yamaha.
Di tahun 2012, saat Dovizioso membela tim Yamaha Tech3, dia tampil baik di atas Yamaha M1 tanpa perangkat terbaru, yang akhirnya menjadi pembalap tercepat Yamaha kedua setelah Jorge Lorenzo.
Di akhir tahun 2012, memang menjadi momen yang sulit bagi Yamaha karena harus memilih antara Andrea Dovizioso atau Valentino Rossi. Namun, sejarah manis dan hubungan baik dengan The Doctor, pabrikan Jepang itu akhirnya lebih memilih bekerja sama dengan Rossi.
Kekecewaan tersebut membuat Andrea Dovizioso memutuskan untuk meninggalkan Yamaha dan bergabung bersama Ducati. Usai empat tahun berjuang, pada 2017, ia berhasil meningkatkan kemampuannya dan bertarung memperebutkan gelar juara dunia.
Sayang, rider berpostur 1,65 meter itu gagal meraih gelar juara dunia bersama Ducati karena selalu kalah dari Marc Marquez.
Tahun lalu, menjadi peluang terbesar Dovizioso karena Marquez absen sepanjang musim karena mengalami cedera serius. Namun, ia gagal memanfaatkan kesempatan itu karena Desmosedici GP20 tak cocok dengan ban belakang baru Michelin.
Crew Chief MotoGP Sebut Bradl Pilihan Terbaik Gantikann Marc Marquez
Kepala kru alias crew chief Marc Marquez, Santiago Hernandez menyebut Stefan Bradl lebih baik dari Andrea Dovizioso buat menggantikan Marc Marquez.
Santi Hernandez sejak Juli lalu telah bekerja bersama pembalap pengganti, Stefan Bradl.
Pembalap Jerman itu butuh beberapa minggu untuk mendapatkan kembali kecepatan balapan.
Dalam latihan bebas, ia melanjutkan pekerjaannya sebagai pembalap penguji HRC dengan mengorbankan hasil balap di hari Minggu.
Dia akan memulai evolusi Honda RC213V dalam dua hari pengujian di Jerez.
Tes privat dijadwalkan untuk bulan Februari ini.
Pada bulan Maret dia akan mengikuti tes pramusim MotoGP di sirkuit Losail.
Kemudian dia akan kembali menggantikan Marc hingga kedatangannya dijadwalkan pada pertengahan musim MotoGP.
Bagi Santi Hernandez dan kepala kru Marc Marquez, pengembangan motor akan sulit tanpa kehadiran kapten mereka yaitu Marc Marquez
Seiring berlalunya waktu, seluruh tim Repsol Honda menyadari bahwa Marc Marquez akan absen lebih lama, dan tanpa ada Marc Marquez kemenangan itu akan sangat sulit diraih.
Meningmbang kemungkinan direkrutnya Andrea Dovizioso ke Honda Mekanik asal Spanyol itu malah tidak percaya dengan kemampuan Dovizioso. Ini bisa dilihart dari adaptasinya yang buruk terhadap hadirnya ban baru Michelin tahun lalu . Atas alasan iniliha dirinya menolak kemungkinan melihat Andrea Dovizioso sebagai pengganti Marc Marquez.
Menurutnya, Lebih masuk akal untuk melanjutkan dengan Stefan Bradl, karena dia telah mengendarai motor Honda sepanjang musim, dan dia memiliki feeling yang baik dengan motornya. Ditambah lagi Bradl adalah test rider yang mencoba untuk selalu meningkatkan performa motornya
Zarco Jadikan Dovizioso Panutan di Ducati
Zarco akan menggunakan motor tim pabrikan Ducati pada tahun ini dan diharapkan kinerjanya lebih baik daripada tahun lalu saat menggunakan Desmosedici GP19.
Saat ini, Ducati tak memiliki pembalap pemenang dalam susunan pembalapnya, dan mereka juga memiliki tiga rookie.
Memasuki tahun kedua bersama tim yang berbasis di Borgo Panigale, Italia itu, Zarco merasa masih membutuhkan referensi terbaik agar bisa langsung tampil cepat.
Menurutnya, Andrea Dovizioso menjadi sosok yang tepat untuk dijadikan panutan dalam mengendarai Desmosedici GP. Terlebih, pria asal Italia itu menjadi pembalap yang paling banyak meraih kemenangan untuk Ducati di MotoGP dengan 14 kali.
Namun, Zarco ingin Ducati segera melupakan sosok pembalap yang menjadi bagian dari proyek mereka sejak 2013 lalu. Pria asal Prancis itu menegaskan bakal bekerja keras agar bisa menjadi pemimpin baru di pabrikan Italia itu.
Usai memiliki debut yang bagus dengan Ducati tahun lalu, Zarco yakin dirinya bisa menyamai level Jack Miller di tahun ini.
Johann Zarco menjadi salah satu pembalap MotoGP yang mengikuti tes bersama pembalap World Superbike di Sirkuit Jerez. Pria 29 tahun itu menegaskan dirinya mengikuti tes untuk merasakan sensasi persaingan lebih awal meski hanya menggunakan Panigale V4R.
Razlan Razali Pede Bisa Capai Kesuksesan di MotoGP
Tahun lalu, Petronas SRT gagal merayakan gelar juara dunia karena Fabio Quartararo tak memiliki performa konsisten, dan Franco Morbidelli telat panas.
Quartararo memberikan performa menjanjikan dengan meraih dua kemenangan di Sirkuit Jerez dan itu membuatnya memimpin klasemen cukup lama. Tapi, M1 2020 tak miliki performa konsisten dan pengalaman yang tak cukup untuk mengatasi tekanan, mmebuat Quartararo gagal mewujudkan mimpinya.
Sedangkan Morbidelli yang tak dijagokan pada awal musim, memberikan penampilan mengesankan pada paruh kedua tahun lalu. Bahkan, ia sempat memberi tekanan kepada Joan Mir dalam perebutan gelar juara dunia.
Sayang, jarak yang terlalu jauh membuatnya sulit untuk menahan pembalap Suzuki itu merayakan gelar lebih cepat.
Razlan Razali sebelumnya sudah mengatakan motor yang digunakan Quartararo belum melewati serangkaian tes, dan itu membuat motor memiliki banyak masalah. Sedangkan, Morbidelli menggunakan M1 versi 2019, yang performanya sedikit berbeda.
Memasuki musim baru, Razali berharap Yamaha sudah mempersiapkan motor dengan lebih baik untuk diberikan pada pembalap barunya, Valentino Rossi. Selain itu, ia juga mendesak pabrikan Jepang tersebut untuk memberikan motor tim pabrikan kepada Morbidelli.
Terlepas dari itu, dirinya berharap tahun ini MotoGP bisa menggelar balapan di banyak lokasi, termasuk Asia dan Amerika. Ia yakin, itu akan memengaruhi peluang timnya dalam upaya meraih gelar juara dunia.