Minim Tes MotoGP Dapat Menyulitkan Marini-Bastianini
Tes pramusim MotoGP Sepang yang sedianya berlangsung pada 19-21 Februari mendatang dibatalkan. Lonjakan kasus virus corona memaksa Pemerintah Malaysia untuk kembali mengumumkan keadaan darurat nasional.
Akibat pembatalan tersebut, MotoGP kemudian merevisi jadwal pengujian di Qatar, dengan menambahkan sebuah Shakedown Test – diperuntukkan bagi rookie dan test rider – selama satu hari pada 5 Maret.
Durasi tes pramusim MotoGP Qatar juga ditambah jadi dua kali. Pertama, 6-7 Maret. Sedangkan yang kedua dijadwalkan 10-12 Maret. Semuanya digelar di Sirkuit Internasional Losail.
Kendati demikian, adanya perubahan itu dianggap tak begitu menguntungkan Marini dan Bastianini.
Setidaknya seperti anggapan yang dikemukakan oleh General Manager Ducati, Gigi Dall’Igna.
Jika pada musim-musim sebelumnya, rookie mendapat cukup banyak kesempatan untuk mengenal serta beradaptasi dengan motor MotoGP, maka tahun ini pembalap pemula hanya berkesempatan sedikit.
Tidak adanya tes pramusim Valencia, lalu dibatalkannya sesi uji coba di Sepang, praktis duet Marini-Bastianini harus memanfaatkan betul pengujian di Qatar. Dall’igna pun memaklumi bila pada seri balap pertama nanti target para rookie ini hanyalah untuk menambah pengalaman membalap diatas motor MotoGP
Michelin Pusing Jelang Tes Pramusim MotoGP 2021 di Qatar
Batalnya tes pramusim MotoGP Sepang Februari nanti bikin Dorna Sports harus putar otak.
Dorna Sports selaku pemegang hak balapan MotoGP itu otomatis melakukan perubahan jadwal tes pramusim MotoGP 2021.
Alhasil jadwal tes pramusim MotoGP 2021 Qatar jadi padat merayap. Hal itu membuat pembalap MotoGP 2021 mengaspal di sirkuit Losail Qatar lebih awal.
Selain bikin tim dan pembalap MotoGP sibuk menjalani tes pramusim, produsen ban balap Michelin juga ikutan pusing.
Pasalnya dengan digelarnya tes pramusim MotoGP 2021 Qatar sampai tiga hari, otomatis Michlein harus menyediakan banyak ban balap untuk semua tim MotoGP.
Michelin menjelaskan kalau ban yang mereka sediakan tidak cukup untuk semua pembalap.
Untuk memangkas biaya pengiriman, ban balap Michelin akan dikirim tiga bulan sebelum tes pramusim MotoGP 2021 Qatar.
Meski begitu, negosiasi masih berlangsung antara Dorna Sports dengan Michelin. Pihak Michelin harus menghitung berapa banyak ban yang dikirim dari Prancis ke Qatar.
Setelah 2 kali tes pramusim MotoGP, seluruh tim dan pembalap bersiap menghadapi ronde pembuka MotoGP 2021. Ronde pembuka musim 2021 adalah MotoGP Qatar di sirkuit Losail pada 28 Maret
Bradl: Saya Siap Hadapi Balapan Pertama MotoGP 2021
Bradl yang berstatus test rider Honda akan mengikuti tes World Superbike di Sirkuit Jerez, pada 20-21 Januari mendatang, dan menjadi satu-satunya pembalap dengan motor MotoGP.
Maverick Vinales, juga dijadwalkan mengikuti tes tersebut, bakal menggunakan Yamaha R1. Sedangkan Johann Zarco dan Michele Pirro akan menggeber Panigale V4 S-Superbike.
Direktur Balap Ducati, Paolo Ciabatti, menjelaskan alasan Pirro tak menggunakan Desmosedici GP karena mengikuti tes WSBK sebagai latihan pribadi.
Tes ini akan memberi keuntungan bagi Bradl karena sudah lebih dulu mengenal RC213V yang telah mengalami pengembangan.
Selain itu, ia merupakan kandidat utama pengganti Marc Marquez yang diperkirakan absen dalam sejumlah balapan awal MotoGP 2021.
Honda telah memilih Jerez, Misano, serta Motegi sebagai trek untuk menguji coba RC213V, dan Bradl bakal dijadikan andalan dalam mengetes pengembangan motor terbaru tim.
Pembalap Jerman itu pun siap menjaga kondisi fisiknya sebelum melakoni semua kegiatan tes bersama Honda. Ini juga sebagai persiapan jika dia ditunjuk menggantikan Marc Marquez.
Tahun lalu, Bradl tidak memiliki persiapan cukup saat dipercaya Honda sebagai pengganti Marquez, membuat penampilannya tak konsisten sepanjang musim.
Meski kabar yang beredar saat ini Honda menginginkan Andrea Dovizioso, tapi nyatanya belum ada tawaran resmi dari tim berlogo sayap tunggal itu kepada DesmoDovi.
Petronas Yamaha SRT Buka Kans Tetap Naungi Valentino Rossi di MotoGP 2022
Team Principal Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali, tak menutup peluang untuk tetap menaungi Valentino Rossi di MotoGP 2022 jika rider berusia 41 tahun tersebut memang tetap ingin balapan.
Razali tak memungkiri keputusan bekerja sama dengan Rossi tahun ini bukan sepenuhnya keinginan SRT, melainkan juga berdasarkan keinginan Rossi dan Yamaha. Ia juga mengaku lebih ingin menaungi rider muda, namun Covid-19 bikin skuadnya harus menyesuaikan diri.
Andai pandemi ini tak ada, SRT akan melakukan evaluasi serius sebelum benar-benar menerima permintaan Yamaha untuk menaungi Rossi. Namun, Covid-19 yang mempersingkat musim 2020 membuat SRT mengutamakan stabilitas tim dengan rider berpengalaman seperti The Doctor.
Rossi, SRT, dan Yamaha akhirnya menandatangani kontrak untuk kerja sama. Pertanyaan lain pun muncul: mengapa hanya satu tahun? Razali menyatakan keputusan ini diambil mengingat timnya belum punya kontrak baru baik dari Dorna Sports maupun Yamaha dan Petronas.
Di lain sisi, Razali sangat yakin SRT akan tetap turun di MotoGP pada 2022, dan tetap akan disponsori Petronas, serta tetap jadi tim satelit Yamaha. Atas alasan ini, jika Rossi masih ingin balapan pada 2022 dan punya performa oke, Razali tak keberatan untuk melanjutkan kerja sama.
Meski belum diketahui kapan Petronas Yamaha SRT akan menggelar peluncuran tim, Rossi akan mulai bekerja sama dengan tim barunya dalam uji coba pramusim di Sirkuit Losail, Qatar, pada 6-7 dan 10-12 Maret mendatang.
Petronas Pernah Meminta Motor Pabrikan untuk Morbidelli
Franco Morbidelli tampil menggila di Kejuaraan Dunia MotoGP 2020 yang diperpendek karena pandemi Covid-19. Dari 14 lomba, Morbidelli tiga kali menang dan total lima kali naik podium untuk berada di peringkat kedua klasemen akhir.
Walau menjadi pembalap terbaik Yamaha di MotoGP 2020, tahun ini Morbidelli takkan memakai M1 spesifikasi pabrikan seperti tiga rekannya: Maverick Vinales dan Fabio Quartararo serta Valentino Rossi