Bila ada hal yang bisa mempengaruhi jalannya balapan dan keseruan balapan maka itu adalah layout lintasan. Karena layout lintasan ini, beberapa sirkuit cenderung menyajikan balapan yang boring, sementara beberapa lainnya bisa menyajikan balapan yang seru atau bahkan chaos.
Hari ini kita akan mereview tikungan paling menantang bagi pembalap F1, entah itu karena titik overtakingnya, tempatnya yang ikonik dan lainnya.
- Eau Rouge (baca: Ou Ruzh), Spa-Francorchamps
Eau Rouge adalah sirkuit paling terkenal dan ikonik di Formula 1. Tikungan 3,4 dan 5 Sirkuit Spa Franchorchamps sendiri membentuk tikungan Eau Rouge dan Raidillon, tepat sebelum lintasan lurus Kemmel.
Ini merupakan rangkaian tikungan cepat dengan perbedaan ketinggiannya mencapai 40 meter, dengan kecepatan ketika melibas tikungannya bisa mencapai 300 km/jam dan pembalap harus menahan gaya g-force sampai 4,4G.
Eau Rouge telah memakan cukup banyak korban, seprti Stefan Bellof di tahun 1985 ataupun Anthoine Hubert di 2019. Selain itu Eau Rouge juga pernah menjadi tempat crash mengerikan seperti yang dialami Alex Zanardi di tahun 1993 atau Ricardo Zonta di 1999.
Hal ini tentunya menginisiasi FIA untuk meningkatkan kemananan sirkuit, yang mana membuat Eau Rouge tidak menjadi terlalu berbahaya, dan juga dibarengi dengan mobil mobil F1 saat ini yang sudah bisa menggeber gas penuh karena sudah dilengkapi aerodinamika yang semakin canggih, yang akan membuat Eau Rouge tidak semenantang dulu.
Meski begitu, ini tidak mengurangi pesona tikungan Eau Rogue, karena Eau Rouge masih menjadi tempat yang cukup menantang bagi pembalap, terutama saat menyalip.
Contohnya seperti manuver hebat Mark Webber ketika menyalip Fernando Alonso di 2011
- Grand Hotel Hairpin, Monaco
Monaco dikenal sebagai sebagai sirkuit paling simbolik dalam sejarah motorsport. Sirkuit ini merepresentasikan kemewahan, glamor, prestis dan tentu saja Formula 1.
Monaco punya banyak tikungan yang ikonik, yang mana akan kami bahas beberapa tikungannya. Tapi tak diragukan lagi diantara tikungan tikungan ikonik itu yang paling terkenal adalah tikungan 6, yang merupakan tikungan hairpin 180 derajat Grand Hotel. Saking sempitnya tikungan ini, mobil F1 sangat pelan ketika melewatinya.
Sebelum melewati Grand Hotel Hairpin, pembalap akan melewati tikungan Mirabeau dan melewati turunan dari Mirabeau dengan kecepatan 150km dan lalu dipaksa mengerem hingga kecepatan 40km/jam, menjadikan Grand Hotel Hairpin ini tikungan paling lambat yang ada dalam kalender F1.
Di Grand Hotel Hairpin pembalap dipaksa untuk memutar kemudi mobilnya 180 derajat agar bisa menyentuh apex dengan sempurna sekaligus bisa keluar tikungan dengan kecepatan yang tepat di turunan untuk melintasi tikungan 7 dan 8, yang nantinya akan dilanjut masuk ke dalam terowongan.
Di area ini tembok pembatas sirkuit sangatlah dekat, sehingga sangat mudah kehilangan titik pengereman yang pas dan crash. Di era F1 sebelumnya lebih mudah untuk menyalip di Monaco, namun dengan mobil F1 yang semakin besar saat ini, menyalip di Monaco menjadi sangat sulit.
- 130 R, Suzuka
Tikungan 15 Sirkuit Suzuka bisa disebut dengan tikungan 130 R, karena radius tikungannya sepanjang 130 meter, tentu ini merupakan tikungan kiri yang sangat cepat. Sebelum melibas tikungan ini, pembalap akan melintasi lintasan lurus menjanjak dan bersiap melibas tikungan 130 R dengan kecepatan sekitar 315 km/jam. Di tikungan ini pembalap akan menyentuh apex tikungan dengan full gas sembari menahan gaya g-force hingga 3,5G, membuatnya menjadi salah satu tikungan tercepat dalam kalender F1.
Pembalap harus sangat tepat ketika akan mengambil tikungan ini. Jika tidak, pembalap bisa crash dan menabrak tembok di kecepatan yang tinggi. Secara historis pula, tikungan 130 R menjadi langganan crash di berbagai kategori balap. Salah satunya dialami oleh pembalap Toyota, Allan McNish di 2002, yang mengalami crash hebat di sesi kualifikasi, beruntungnya dia tidak mengalami cidera parah dan bisa keluar mobil dengan baik. Atas insiden ini akhirnya tikungan 130 R sedikit dimodifikasi agar menjadi lebih aman.
Sama seperti tikungan Eau Rouge, modifikasi ini membuat tikungan 130 R tidak semenantang di masa lalu, tapi tetap saja masih sangat berbahaya untuk saat ini.
Manuver yang paling mengesankan di tikungan 130 R ketika Fernando Alonso mengovertake Michael Schumacher di 2005. Melakukan overtake di 130 R tentu sangat beresiko, tapi talenta hebat dan keberanian dari 2 pembalap legenda ini membuat manuver serupa sulit dilakukan pembalap manapun.
- S Senna, Interlagos
Interlagos merupakan sirkuit yang paling lengkap. Layout lintasan, cuaca dan fans yang sangat cinta F1 membuat Grand Prix F1 di Brazil menjadi spesial. Tikungan 1 sampai 3 atau tikungan S Senna, yang merujuk pada legenda balap Brazil Ayrton Senna mungkin menjadi tikungan pertama terbaik di kalender F1.
Sebelum melewati tikungan ini pembalap akan disuguhkan dengan lintasan lurus yang menanjak dengan kecepatan lebih dari 320 km/jam dan mulai akan menurun sambil mengambil tikungan pertama ke kiri, yang mana tikungan pertama ini beresiko mobil akan mengalami understeer, kemudian disambut dengan tikungan cepat kombinasi kanan dan kiri. Perlu diketahui tikungan pertama ini sangatlah tricky, pembalap perlu mengerem sangat keras pada momen yang tepat agar mobil tidak melebar.
Tentu saja di akhir lintasan lurus yang panjang merupakan zona overtaking yang bagus, oleh sebab itu area ini menjadi salah satu tempat yang paling menarik di sirkuit, dimana di area ini juga sering terjadi tabrakan atau crash.
Ini pernah terjadi dengan Esteban Ocon dan Max Vertappen yang bersenggolan di S Senna. Saat itu Verstappen yang sedang memimpin lomba tiba tiba Ocon yang sudah dioverlap memaksa ingin menyalip dan terjadilah senggolan antara keduanya. Di akhir balapan Verstappen yang marah sempat terlibat pertikaian dengan Ocon.
- The Swimming Pool, Monaco
Tikungan lain yang menjadi landmark Monaco adalah Swimming Pool Chicane. Pada layout lintasan awal Monaco, tidak ada chicane ini. Tapi, di awal tahun 1970an, pemerintah Monaco membangun kolam di tengah kota, yang akhirnya ini juga menambah 2 tikungan chicane yang sangat menantang, khususnya di bagian pertama. Rangkaian tikungan ini akan menguji kecepatan, pengereman dan kelincahan pembalap dan mobil F1nya.
Sebelum tiba di tikungan Swimming Pool, pembalap harus melewati tikungan kiri, Tabac, dan tiba di Swimming Pool dengan kecepatan lebih dari 230 km/jam dan harus menyentuh apex tanpa menurunkan kecepatan di bawah 220 km/jam. Beberapa detik kemudian pembalap harus mengerem untuk melibas chicane kedua, yang mana tikungan La Rascasse (baca: La Raskas) sudah menanti mereka.
Untuk bisa melibas Swimming Pool dengan baik pembalap harus memiliki tangan yang kuat, karena pembalap akan melintasi tikungan ini dengan kecepatan tinggi dan dinding pembatas yang sangat dekat. Sangat menarik melihat betapa pembalap akan bergelut mengendalikan mobil agar bisa melibas tikungan ini dengan benar.
Karena tingkat kesulitannya, seringkali juga di rangkaian tikungan ini menjadi tempat crash pembalap.
- Becketts, Silverstone
Tikungan Maggots dan Becketts adalah bagian dari rangkaian 5 tikungan berurutan dengan perubahan arah.
Dengan kemampuan mobil F1 saat ini, pembalap bisa masuk di rangkaian tikungan ini di kecepatan hampir 310 km/jam, lalu melibas 2 tikungan kiri dan kanan di kecepatan 300 km/jam. Kemudian dilanjut tikungan kiri lagi di kecepatan 280 km/jam, lalu ke kanan lagi dengan kecepatan 230 km/jam dan ke kiri lagi di tikungan terakhirnya saat keluar tikungan dengan kecepatan 260 km/jam untuk bersiap di lintasan lurus panjang, Hangar. Cukup brutal kan.
Namun, seperti tikungan Eau Rouge dan 130 R, peningkatan handling dan downforce mobil membuat serangkaian tikungan ini tidak terlalu menantang lagi, namun tetap saja untuk melibas dengan baik tikungan ini membutuhkan keberanian .
Tikungan ini tetap masih sangat menantang untuk bisa melibasnya dengan tepat dan keluar tikungan dengan kecepatan yang tepat menuju lintasan lurus Hangar.
Aksi menyalip di tikungan ini akan cukup sulit, karena ketika pembalap berusaha berada di racing line yang berbeda untuk menyalip, bisa mengakibatkan kehilangan waktu, atau bahkan bisa membuat mobil kehilangan kendali dan berakhir di gravel, atau bahkan bertabrakan dengan pembalap lain.
Ini yang pernah terjadi antara Daniil Kvyat dan Carlos Sainz selama lap pertama di tahun 2017. Kedua pembalap ini berebut posisi di tikungan Becketts dan akhirnya bertabrakan setelah mobil Kvyat kehilangan kendali.
- Curva Parabolica, Monza
Monza kerap dijuluki Temple of Speed karena lintasan lurus panjangnya, yang mana mobil F1 bisa mencapai kecepatan 350 km/jam. Tikungan paling terkenalnya adalah tikungan 11, Curva Parabolica, sebuah tikungan kanan panjang dengan radius yang semakin meningkat.
Sebelum melintasi Curva Parabola, pembalap akan keluar tikungan Variante Ascari dulu lalu disuguhkan lintasan lurus, baru kemudian tiba di Curva Parabola di kecepatan 320 km/jam. Kemudian pembalap mengerem untuk menurunkan gigi kelima, melibas Parabolica di kecepatan tak kurang dari 200km/jam, dan keluar dengan kecepatan yang baik untuk bersiap melaju di lintasan lurus yang panjang.
Pembalap butuh waktu sekitar 7 detik untuk menyelesaikan tikungan Curva Parabolica ini dan cukup sulit melakukannya dengan benar saat pembalap mulai masuk tikungan ini dengan menyentuh apex dulu dan kemudian memacu mobilnya melebar ke bagian terluar lintasan. Ditambah, lintasan lurus utama Monza membutuhkan setingan downforce yang minimum, yang mana membuat tikungan Parabolica yang berkarakter cepat ini sangat tricky.
Itulah kenapa banyak pembalap membuat kesalahan dan banyak juga insiden disini. Seperti insiden parah yang dialami Derek Warwick di 1990 ataupun Charles Leclerc di 2020.
Untuk alasan inilah FIA memperkenalkan aspal di area run off beberapa tahun lalu, yang mana ini dikritik oleh banyak fans karena terlalu memudahkan pembalap. Meskipun begitu tikungan Parabolica tetap menjadi tikungan yang menantang dan menuntut skill pembalap.
- Turn 8, Istanbul Park
GP Turkey awalnya menggelar balapan F1 antara tahun 2005 dan 2011, dan setelah 9 tahun absen akhirnya kembali di 2020 sebagai balapan tambahan karena pandemi. GP Turki juga dimasukan ke kalender balap 2021.
Istanbul Park merupakan sirkuit yang cepat dengan kontur tanah yang naik turun, dan tikungan yang paling brutal. Dan yang membuat fans menyukainya adalah tikungan 8 . Tikungan 8 terdiri dari 4 tikungan kiri yang harus dilibas dengan menyentuh apex.
Dengan kemampuan mobil F1 saat ini, pembalap mampu melibas tikungan ini dengan kecepatan lebih dari 260 km/jam. Untuk bisa melibas tikungan ini dengan benar, pembalap harus melintasi keempat apex yang ada pada kecepatan 255km/jam. Lalu pembalap akan keluar dari tikungan ini di kecepatan lebih dari 270 km/jam untuk bersiap melaju sekencang kencangnya di lintasan lurus yang panjang.
Tikungan 8 ini membutuhkan waktu sekitar 7 detik untuk melintasinya dan gaya g-force yang diterima pembalap mencapai 5G, menjadikan tikungan 8 ini menjadi salah satu tikungan yang paling brutal di kalender balap F1.
Dengan grip yang dimiliki mobil F1 saat ini, menjadikan tikungan 8 tidak semenantang sebelumnya, tapi tetap saja untuk melibas tikungan ini dengan benar membutuhkan keberanian yang tinggi karena area ini cukup bumpy dan sangat mudah membuat kesalahan.
- Pouhon, Spa-Francorchamps
Tikungan ikonik lainnya dari Spa-Francorchamps adalah Pouhon. Tikungan ini merupakan tantangan besar untuk membuat catatan putaran yang cepat dan memiliki kemiripan tertentu dengan Tikungan 8 di Istanbul Park.
Pouhon terdiri dari 2 tikungan kiri setelah lintasan lurus yang cepat. Pembalap mampu tiba di Pouhon pada kecepatan 300 km/jam dan harus melibas tikungan dengan menyentuh kedua apex tikungan ini dan kemudian keluar tikungan pada kecepatan 300km/ jam.
Tikungan ini membutuhkan 5,5 detik untuk menyelesaikannya dan keceptannya tak pernah kurang dari 280 km/jam, menjadikannya tikungan sangat cepat dimana gaya g force yang diterima pembalap cukup tinggi.
Seperti banyak tikungan lain, kecanggihan aerodinamika mobil dan grip yang meningkat di mobil F1 saat ini menjadikan tikungan ini kurang menantang.
- Turns 11 & 12, Albert Park
Sirkuit Albert Park Melbourne merupakan sirkuit yang sangat cepat, dan layoutnya cukup mulus di semua sektornya. Dari semua tikungan yang ada, yang terbaik tentu area chicane di tikungan 11 dan 12.
Pembalap akan tiba di chicane ini di kecepatan lebih dari 280 km/jam setelah melalui lintasan lurus, kemudian harus dengan sigap mengerem sebelum membelokan mobil dengan cepat ke kiri dan kanan. Pembalap akan keluar chicane ini di kecepatan lebih dari 250 km/jam untuk melahap salah satu lintasan lurus terpanjang di track ini.
Tikungan ini bisa dibilang menjadi salah satu tikungan yang bisa menunjukan kemampuan handling yang hebat dari mobil F1, karena sangatlah impresif bila dilihat betapa cepatnya mobil F1 bisa melibas tikungan ini dengan kuat. Oleh sebab itu, di chicane ini menjadi salah satu spot yang paling bagus untuk melihat langsung jalannya balapan, dan juga tembok pembatasnya sangat dekat, sehingga penonton bisa melihat mobil melewati chicane ini hanya beberapa meter saja.
- Castle Section, Baku
Baku City Street salah satu sirkuit paling menantang di kalender F1, karena karakternya yang sangat cepat dan dinding pembatasnya yang sangat dekat. Sejak pertama kali menyelenggarakan GP di 2016, telah menghadirkan balapan yang seru dan chaos. Tantangan terberat bagi pembalap adalah tikungan 8, dimana area ini sangat sempit saat dilalui.
Selain dinding yang dekat di sepanjang sirkuit, di tikungan 8 ini bahkan hampir tidak ada ruang yang cukup bagi mobil F1 untuk melewatinya, oleh sebab ini di area ini seringkali banyak insiden yang terjadi.
Pembalap akan tiba di tikungan ini pada kecepatan 200 km/jam, lalu mengerem dan menikung ke kiri, dan kemudian menanjak ke atas menuju tikungan berikutnya.
Hal yang paling sulit ketika memasuki tikungan 8 adalah menempatkan mobil di ruang yang sangat sempit, itulah kenapa banyak pembalap menabrak tembok, seperti yang dialami Charles Leclerc selama sesi kualifikasi di 2019. Ketika menabrak tembok saking kesalnya Leclerc berkata “I’m Stupid”.
Kerb yang agak tinggi di bagian dalam tikungan sudah dihapus sejak tahun 2021, menjadikan layout aspal yang lebih rata dan aspalnya diperbarui, Tentunya ini akan membuat permukaan aspal lebih halus bagi pembalap dan sedikit kurang berbahaya. Namun tikungan 8 ini tetap menjadi salah satu tikungan tersulit di kalender balap F1.